Bab XV🔥

110 6 0
                                    

" T....tanyakan itu pada Nyonya Yoonji.....a....aku hanya tau itu saja akhhh" Satu anak buah yang di bayar yoonji kini tumbang karena kepalanya di benturkan ke dalam tembok hingga tak sadarkan diri. Para polisi keluar dari sel itu, mengunci pintu lalu segera menemui kepala polisi di rumah sakit yang memantau jalannya otopsi. Yoonji menidurkan jimin di atas ranjang berjauhan dengan kamar utama kemudian ia mengambil suntikan yang berisi entah apa yang ada di dalam cairan tersebut dan di suntikkan ke dalam tubuh jimin lewat lengannya, yoonji memyembunyikan suntikan itu pada laci dan menguncinya " humm mungkin di dekat ku kau selalu merasa sakit, aku sudah memprediksi kalau kalau diriku pasti akan mendapatkan hukuman....aku menitipkan anak kita padamu jaga dia baik baik....rawat dia supaya tidak mengalami cinta segitiga seperti ketiga orang tuanya ini" Yoonji mengelus elus rambut jimin yang basah akibat keringat tak lama cairan yang yoonji suntikkan bereaksi membuat jimin kejang kejang dengan nafas tercekatnya, tapi sesuatu yang gelap mencengkram dagu yoonji

Membuat dirinya mendongak ke atas karena cengkraman dari sosok hitam itu...semakin yoonji bergerak maka semakin kuat cengkraman tersebut. Jimin kini sudah tertidur kembali tidak mengalami kejang kejang maupun sesak nafas yang bisa merengut nyawanya, yoonji mulai kehabisan nafas ia terbatuk batuk saat seseorang mencekik lehernya kuat hingga yoonji seperti di bawa melayang dengan kaki yang tidak menyentuh tanah lagi " Sayang.....apa yang....." Izumi menatap sang putri tergantung tanpa tali, kakinya juga tak bisa diam karena ingin lepas dari cengkraman itu  " BRUK!! uhuk.....uhuk.....e...eomma...." Yoonji terduduk di lantai sambil memegangi lehernya yang serta mengirup oksigen sebanyak banyak " apa yang terjadi izumi? Kenapa yoonji duduk di lantai?" Tuan yoonje membantu sang putri dan mendudukkannya pada sofa yang ada di kamar itu " aku juga tidak tau yeobo.....aku melihat yoonji tergantung, kakinya sama sekali tidak menyentuh lantai....aku ingin menolongnya tetapi ia terjatuh ke lantai.....nak apa kandunganmu terbentur? Ada yang sakit?" Izumi

" aku baik baik saja.....entah kenapa itu bisa terjadi aku sering mengalami itu semenjak kakak tidak ada di mansion....appa bagaimana? Apakah kakak di temukan? Bagaimana keterangan penyidik?" Yoonji menatap sang appa " aku baru saja selesai melakukan tes DNA ada dua orang yang sudah mendekam di sel penjara....ia orang suruhan tapi sama sekali tidak mau membuka mulut...entah kedua orang bodoh itu di suap berapa puluh miliar oleh orang yang menyuruhnya.....pihak kepolisian menemukan kotak hitam dengan banyaknya potongan potongan jazad dan sekarang tengah di otopsi.....jika itu benar putraku beserta anak yang di adopsinya maka aku sama sekali tidak akan memaafkan pelaku....aku akan menyurh hakim untuk menghukum dirinya dengan hukuman mati.....itu setimpal nyawa harus di bayar dengan nyawa, polisi menduga bahwa semua ini sudah di rencanakan dengan matang tapi sayangnya sang pelaku beserta anak buahnya sangatlah bodoh! Yoonji bagaimana dengan keadaan suamimu? Apakah ada sesuatu yang terjadi selama kami tidak ada di mansion?" Yoonje

" jimin sempat berontak ingin bertemu dengan kakak tapi aku beberapa kali sudah meyakinkan dirinya kalau kakak akan kembali.....ia juga harus ingat kalau aku sedang mengandung, jimin menurut dan memilih tidur " Yoonji berbohong lagi kepada orang tuanya itu " baiklah kalau begitu, istirahatlah sekarang hasilnya kita akan tunggu satu minggu lagi....langsung di antarkan kesini, istirahat di sebelah suamimu humm jangan sampai cucuku kenapa napa" Yoonje mencium kening yoonji sebelum meninggalkan kamar itu dengan izumi dan younha  " satu minggu ya? Satu minggu.....satu minggu....jimin a waktuku hanya satu minggu bersama dengan dirimu huhhhh sungguh menyebalkan....apakah setelah aku pergi untuk di hukum mati kau akan menjauhi ku? Atau kau tidak akan memaafkan diriku....tidurlah yang nyenyak, aku akan jalan jalan di dalam mansion selamat beristirahat" Yoonji ingin beranjak dari tidurnya tetapi kembali di tarik paksa oleh jimin, jimin mencekal erat tangan yoonji hingga membuat sang istri meringis kesakitan " Separuh ingatanku sudah terekam dalam otak yoonji hikss!! Aku tidak berhak berdiam diri terus! dalam rekaman itu aku melihat wajahmu....wajahmu penuh darah menatap diriku pada saat kejadian....apa kau berbohong pada pihak kepolisian jika menemukan aku di jalanan dengan kondisi terluka padahal kau dan anak buahmu yang melakukan itu!" Jimin masih mencekal pergelangan yoonji dan membelitnya kebelakang " apa yang kau cari sebenarnya yoonji? Hiksss kenapa kau melarangku ke kamar itu karena kau ingin menyembunyikan ingatan ku tentang yoongi! Bahkan dia adalah kakakmu " Jimin menangis di hadapan yoonji, hatinya sakit saat melihat kepingan memory satu persatu hadir dan menyusun tempatnya kejadian itu sangat mengerikan dibenak jimin dimana jimin menatap yoonji  seperti kesetanan menghajar kakaknya tanpa ampun " tak ada pilihan lain" Ucap singkat yang membuat jimin menatap tajam kearah yoonji " serahkan dirimu ke polisi sekarang.....kau seorang kriminal" Jimin mensejajarkan wajahnya pada yoonji, manik mereka berdua saling beradu menatap satu sama lain seperti memancarkan cahaya kilat " jimin a.....kau ingin anak ini mati dalam kandungan ku?" Yoonji memperlihatkan belati kesayangan miliknya tepat di hadapan jimin, jimin ingin merampas itu tapi yoonji segera menjauhkannya dari jimin " kau ingin mengambilnya dariku? Waktuku satu minggu sebelum pihak kepolisian datang menjemput sendiri....lagi pula kau juga sudah tau bukan kalau semua barang bukti telah di temukan" Yoonji

The Love Triangle{Yoonmin}••√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang