The Love Triangle{Yoonmin}••√

Bab XVI🔥

" tidak usah repot lagi untukku.....jimin a, aku pasti akan merindukanmu.....aku juga mencintaimu sampai detik ini juga......jangan sedih" Suara yoonji semakin parau mendekati jimin yang kini mereka berhadapan satu sama lain, jimin tetap berdiam diri walaupun yoonji menangis darah ia sama sekali tidak perduli.....di telinganya malah terdengar teriakan kencang dari yoongi pada pristiwa itu yang membuat jimin sedikit memundurkan langkahnya menjauh dari yoonji " terimakasih telah menerimaku....telah membuatku bahagia dan telah menyembuhkan diriku.....aku harus pergi sekarang arigatougozaimasu" Yoonji membungkuk hormat kemudian di giring meninggalkan ruangan menuju sel wanita yang sudah di sediakan.

" kepolisian songjae" Panggil izumi

" ada apa nyonya?" songjae

" apakah selama anakku mendekam di penjara kami bisa menjenguknya... Kau tau sendiri bukan kalau ibu hamil harus menjaga pola makannya dengan cukup.. .aku tidak mau anaknya tidak mengalami perkembangan dengan baik" Izumi

" tentu nyonya....kau bersama dengan keluargamu bisa menjenguk nyonya yoonji dan membawakan makanan yang bergizi untuknya" Songjae

" hummm syukurlah....kalau begitu terimakasih kau bisa menjalani tugasmu"

" aku permisi tuan yoonje, nyonya izumi dan kau Tuan Min jimin terimakasih banyak atas kesaksianmu....kau berjuang sangat keras untuk keadilan kakakmu....walaupun pastinya kepalamu sakit pada saat menjelaskan detail kejadian karena kau belum sembuh total ku akui kau hebat...baiklah aku harus menjalankan tugas hari ini terimakasih selamat siang" Songjae

Yoonje mengusap punggung sang putra untuk memberikan semangat menjalani kehidupan meski tidak mudah ia lalui " Appa bolehkah aku pergi meninggalkan kota ini untuk sementara waktu? Aku berjanji aku pasti akan kembali kesini.....setelah kelahiran anakku nanti eomma bisa menghubungiku untuk kembali....younha mau ikut dengan kakak tidak? " Jimin menggendong adik kecil yang kini berumur 6 tahun itu yang makin lama tubuhnya makin berat  " kau yakin ingin mengajak younha? Bagaimana kalau dia merepotkan dirimu disana hum?" Izumi

" haha hitung hitung aku tau cara membesarkan anak nantinya, apa boleh appa? Kalian juga ku beri waktu untuk berdua....selama ada kami di mansion kalian jarang mendapatkan waktu berdua bukan....apa boleh?" Jimin kembali meyakinkan appa dan eommanya itu agar younha pergi dari kota itu berdua dengan dirinya " kapan akan pergi? Besok adalah acara pemakaman dari yoongi dan yoonbi bukan selama seminggu keluarga kita sedang berduka apa masih mau pergi setelah pemakaman suamimu?" Izumi

" kapanpun eomma mengizinkan ku untuk pergi.....maka aku akan meninggalkan kota ini bersama younha baiklah ayo kita pulang hyung pasti sedang menunggu kita di mansion....ah sayang sekali hyung aku tidak bisa memakaikanmu toxedo pernikahan....memakaikanmu sarung tangan sebagai kenang kenangan terakhir tapi aku akan mengantarmu ke tempat peristirahatan yang terakhir kau juga sudah berjanji padaku untuk selalu menungguku.....jika bukan karena dirimu yang menyuruhku tetap untuk hidup mungkin sekarang aku sudah gantung diri di dalam kamar" Jimin menggendong younha masuk ke dalm mobil kini saatnya mereka melakukan upacara terakhir untuk penghormatan yoongi, lagi lagi mansion mengalami banyak kerumunan dari wartawan yang ingin mewawancarai jimin tapi jimin dengan cepat sembari menggendong younha masuk ke dalam manssion. Karangan bunga yang berisikan kata kata duka menghiasi mansion itu dua peti mati berwarna putih dengan ukiran gold berada di dalam mansion. Kenalan kenalan penting dari Tuan yoonje datang satu persatu hingga membuat di dalam mansion terasa ramai tiba acaranya di mulai yang di pimpin oleh seorang pendeta gereja untuk mengirimi doa doa pada kedua orang tersebut dan di lanjutkan dengan nyanyian nyanyian yang bisa mengantarkan mereka ke arah yang lebih tenang. Pastinya jimin menangis memeluk peti itu....ia mencoba untuk ikut menyanyi bersama yang lain tetapi tidak bisa.....menangis hingga sesenggukan " jimin a" Panggil sang eomma