Sebagai seorang anak teater tentu Fira tak mau ketinggalan untuk mengambil bagian dari pertunjukan.
Setelah pengumuman tadi, teater mengambil sebuah drama bertemakan romansa. Di dalam ruangan latihan beberapa anggota teater sibuk. Sibuk reading. Mereka menghafal dialog, memahami isi cerita, dan lainnya.
Fira , gadis itu senang bukan kepalang. Dirinya baru saja dipilih untuk menjadi pemeran utama wanita. Sebuah peran yang diincarnya sedari dulu.
"Aji...ayo latihan bareng." Kata Fira memanggil Fajri disebelahnya. Bahkan Fajri, kekasihnya ikut tergabung dalam teater ini. Lelaki itu juga menjadi pemeran utama pria disini. Sangat serasi bukan?
"Emang kamu udah afal?"
"Udah dong.. nih coba ya"
Fira duduk berhadapan dengan kekasihnya. Ia berdehem lalu mulai membaca naskah yang dihafalkannya tadi.
'pangeran? Bagaimana kau ada disini? Bukan kah para penjaga istana menhanamu?' kata Fira menghayati.
Fajri tersenyum lucu melihat Fira seperti itu, ia mulai membacakan dialognya.
'aku berhasil melawan mereka tuan putri, akhirnya kita kembali bersama. Berjuanglah bersamaku lalu kita akan menikah hidup bahagia selamanya' ujar Fajri.
Fira, gadis itu menatap mata Fajri sendu 'pangeran, aku sangat mencintaimu.'
setelah kata kata itu terucap, wajah Fira yang semula jauh mulai mendekat ke arah Fajri, hingga keduanya sama sama dapat merasakan hembusan nafas masing-masing. Tangannya dikalungkan pada tengkuk Fajri , sedikit lagi ia dapat meraih bibir merah itu dan
"FIRA FAJRI! INI TEATER BUKAN TEMPAT MESUM!" Teriak seorang perempuan membuat Fira maupun Fajri terlonjak kaget. Vania namanya. Kakak tingkat yang dikenal galak dan tegas.
"Fira, Fajri" kali ini Vania melembutkan suaranya, ia tersenyum lebar dihadapan dua orang tadi.
"Disini kalian ngapain?"
"Latihan drama kak" jawab Fira.
"Terus, yang tadi kalian hampir cipokan begitu apa namanya?" Kata Vania lagi.
"Ya.. akting lah kak, kan disini narasinya.. begitu bertemu, tuan putri dan pangeran berciuman. Nih dari skript" Kata Fira menunjukkan kertas naskahnya.
Lagi lagi Vania menghela nafasnya. "Masyaallah Fira.. iya kakak tau, Sangat paham kalau disitu dialognya tuan putri dan pangeran ciuman. TAPI YA GA SEKARANG JUGA NENGG" ujar Vania berteriak di akhir kalimat nya.
Sedangkan Fajri, ia hanya menunduk tak mau ikut campur bila sudah berurusan dengan Vania.
"Tadi katanya suruh latihan, gimana sih" gumam Fira.
"Ini namanya KESEMPATAN dalam KESEMPITAN tau gak?" Kata Vania.
"Fajri!" Panggil Vania.
"Hm?" Jawab Fajri malas, harusnya ia kabur saja jika pada akhirnya ia ikut ditegur.
"Kalo dipanggil tuh jawab yang bener"
"CK, apa?" Kali ini Fajri menatap mata Vania datar.
"Kamu bukannya berhentiin kelakuannya Fira malah diem aja. Kamu tau kan kalo di ruangan ini gaboleh sampe ada hal hal yang berbau mesum"
"Tau"
"Terus kenapa tadi kamu DIEM AJA?"
"Ya kan bener.. tadi kita cuman akting" kata Fajri polos membuat Vania gemas ingin mencubit pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK MENCINTAIMU | JiSon BoyLoves
Ficção AdolescenteMenyukai seorang lelaki normal seperti Fajri bukan hal yang mudah. Ia bahkan rela dipatahkan berkali kali oleh pemuda itu. Zweitson bukan tak sayang dirinya sendiri, namun ia lebih menyayangi Fajri dari apapun. ⚠️ BxB area ⚠️ Kalau kalian ga suka d...