୨⎯ "Chapter 2" ⎯୧

279 30 3
                                    

✨Author ingatkan sekali lagi bahwa ini hanya cerita fiksi/karangan author semata, tidak untuk menyinggung negara/organisasi manapun, jikapun ada kata kata yang menyinggung author minta maap
.
Terimakasih✨
~Happyy Reading📖~

_________________________________ ׂׂૢ་༘࿐

Yah karna sekarang nusantara merubah namanya jadi Indonesia, maka kita akan panggil dia sebagai Indonesia untuk beberapa chapter kedepan.

Indonesia hanya diam selama perjalanan begitu pun ASEAN kadang ASEAN berbicara Indonesia hanya mengacanginya atau ga hanya tersenyum sebagai balasannya, membuat ASEAN sudah kehabisan topik untuk berbicara pada Indonesia. Jadi selama perjalanan Indonesia dan ASEAN hanya dian-diaman baek.

Beberapa menit berselang akhirnya mereka berdua sudah sampai dirumahnya ASEAN.

"Ayo turun" ajaknya dan dibalas anggukan lagi oleh Indonesia.

Disaat sudah keluar indo langsung menganga melihat rumah ASEAN yang sangat besar, bak rumah istana.

"Dibandingkan dengan istanaku, rumah ini sangat indah" gumamnya.

"Ayo masuk, tak baik di luar terlalu lama kau bisa sakit"ASEAN menarik tangan Indonesia untuk masuk kedalam.

"Papa pulang" ucap ASEAN sambil membuka pintu kayu yang sangat besar.

Tentu saja ASEAN langsung disapa hangat oleh anak-anak nya.

"Selamat datang pah."

"Tumben pulangnya telat 5 menit pah"

"Pah langsung ganti baju dulu habis itu makan, kami semua sudah siapin makan malamnya."

"Ya baiklah-baiklah" ASEAN pun tersenyum dengan tingkah laku anak-anak nya

"Pah siapa yang dibelakang papa?" tanya salah satu anak ASEAN.

"Ah- benar, mulai sekarang yang dibelakang papa akan menjadi anggota keluarga baru kita" ucap ASEAN sambil menunjuk kearah Indonesia. Sedangkan Indonesia hanya tersenyum tipis.

"Papa mungut anak lagi??" tanya salah satu anak ASEAN

"Eh lu yang pernah jadi anak pungut diam aja, ga sopan tauk" balas salah satu anak ASEAN yang paling tertua, siapa lagi kalo bukan Singapore.

"Heh kalian itu sama-sama anak pungut dak usah sok keras nak." ucapan ASEAN membuat mereka semua bungkam dengan perkataan sang papa, indo sendiri hanya bisa tersenyum kaku.

'Eh pliss kok gw jadi ketar-ketir kalo tinggal disini.' batinnya

"Papa~,siapa nama anak yang dibelakang papa??" tanya anak perempuan sambil menunjuk kearah Indonesia, seorang gadis berambut panjang sebahu dengan rambut terwarna merah dan biru ia juga memakai jepitan rambut bergambar angkor wat, matanya berwarna ungu, siapa lagi kalo bukan Kamboja
(Author ada gambarnya tapi dibook sebelah kristal//CH, silahkan dibuka ada di chapter 11)

"Namanya adalah Indonesia. bisa dibilang dia seumuran dengan malaysia, filipina, thailand, dan vietnam"  jelas ASEAN

"Berarti umurnya 17 tahun?"

"Benar sekali"

Mereka kini menatap Indonesia secara seksama , membuat seseorang yang ditatap hanya bisa memalingkan wajahnya, jujur ia sudah tak pernah lagi ditatap oleh banyak orang apalagi secara serempak, membuatnya sedikit risih, jika diingat kembali terakhir kali ia ditatap banyak orang disaat orang tuanya masih hidup.

"Hmm, baiklah papa ganti baju dulu kalian yang akrab dengan Indonesia ya!!"

"Baik pah" balas mereka serempak.

The broken mental//CH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang