Setelah membersihkan diri, sabulan memasuki kamarnya yang didominasi oleh warna merah, warna favorit sabintang.
Dahulu, kamar sabulan bernuansa hitam putih. Sedangkan, sabintang tidak suka dengan warna monokrom. Hingga akhirnya, sabulan mengubah kamarnya menjadi serba merah, supaya sabintang betah bermain di kamarnya.
Sabulan membaringkan dirinya di kasur king size berseprai merah tua. Ia menutup matanya.
Hanya dalam sedetik setelah ia menutup matanya, bayangan indah sabintang segera muncul. Disertai dengan suara desahan indah yang ia dengar dimimpi semalam.
"Gila, ini karma," ujar sabintang seraya membangunkan dirinya, hingga ia duduk dibibir kasur.
Iya, karma. Sabulan suka mengejek gala memiliki perasaan ke sesama gender, sehingga sampai saat ini gala masih belum memiliki pasangan. Padahal perkataannya itu belum tentu benar.
Memandang ke arah depan, dilihatnya kalender yang bergambarkan dirinya dengan ketrin.
Terdapat 3 tanggal penting yang telah sabulan tandai disana.
Desember, bulan terakhir disetiap tahun.Sabulan berharap semua harapan harapannya yang tersisa bisa segera terwujud dibulan terakhir ini.
Salah satunya, membuktikan perasaannya kepada sabulan.
Tanggal pertama yang ditandai, angka 24. Dibulan Desember ini, tanggal 24 pertanda telah genap setahun sabulan dan ketrin menjalin hubungan, pacaran.
Tanggal 25 ia tandai sebagai hari besar keluarganya. Natal, adalah lebaran sabulan.
Sedangkan, 5 hari sebelum tahun baru adalah ulang tahun sabintang.
Hari ini masih tanggal 2, masih awal bulan. Sabulan masih punya waktu untuk menyusun rencana yang akan dilakukan bulan ini.
Hampir setengah jam sabulan memikirkan skenario yang akan ia lakukan mulai besok. Matanya mulai memberat dan tubuhnya mulai loyo hingga akhirnya ia berbaring dan mulai tertidur.
Semakin malam suhu ruangan dikamar itu semakin dingin, membuat sabulan yang hanya menggunakan celana pendek terbangun dari tidurnya karena menggigil.
Dilihatnya jam di dinding. Kedua jarum jam itu menunjuk ke angka tujuh. Tidak terasa sabulan sudah tertidur selama kurang lebih dua jam.
Sabulan mengucek kedua matanya seraya menyalakan smartphonenya. Dilihatnya begitu banyak notif disana. Terutama notif dari aplikasi chatting berwarna hijau.
Segera sabulan membuka aplikasi tersebut, melihat ada pesan apa saja disana. "Kebiasaan, setiap gue tidur lo semua pada rame."
Dalam waktu 5 menit sabulan selesai membaca 267 pesan dari grup chat kelompoknya. Sebenarnya pesan penting dan intinya tidak sampai 100 bubble, stiker dan celotehan random gala bersama cloud lah yang membuat pesannya menjadi banyak.
Ia menyimpulkan bahwa kelompoknya kekurangan bahan, dan kini sabintang dan Janet pergi ke toko kenari berdua. Dengan Janet yang mengendarai motor, sedangkan sabintang dibonceng oleh Janet.
ya, benar, terbalik.
Sabulan segera mematikan smartphonenya dan memasukkannya ke dalam saku celana. Ia mengambil kunci kendaraannya yg tergeletak di atas nakas dan pergi dari kamarnya secepat mungkin.
Ia tidak mau sabintang berduaan dengan Janet.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASURYA
Teen Fictiondua remaja lelaki yang telah bersahabat sedari janin. sering bertukar cerita, canda tawa, dan pasangan. hingga akhirnya bertukar perasaan. bulan&bintang. persahabatan mereka begitu terang. hingga bintang memasuki chapter 18nya dan ingin merasakan...