"Kalian sudah kuberi waktu untuk beristirahat semalam. Jadi sekarang, 'Kita Mulai Permainan Ini'.
"Bodoamat. Gue mau pulang aja." Ucap Haechan malas.
"Bareng gue Chan." Ajak Johnny yang diangguki oleh Haechan.
"Kalian yakin?? Gue takut kalo lo pada kenapa napa nanti." Khawatir Jungwoo yang mendapat kekehan sinis dari Haechan.
"Bang, kalo lo tetep ada disini, sama aja lo pengen cepet mati. Gue aja sampe sekarang masi kepikiran tentang kejadian semalem. Bahkan yang paling bikin gue bingung sekarang tu cuman satu, jasad nya bang Taeil."
Jaehyun mengernyit bingung. "Jasadnya kan ada di kasur waktu itu. Udah kita tutupin juga. Jadi yang bikin lo bingung apa?"
"Jasadnya bang Taeil." Ulang Haechan.
"Kalo ngomong jangan setengah setengah Chan. To the poin langsung. Biar kitanya kagak bingung." Ucap Doyoung yang diangguki oleh mereka semua.
Haechan menghela napas panjang. "Jasadnya bang Taeil, nggak ada di kamarnya." Ucapnya sambil menunduk.
"Nggak usah nglawak Chan, gue gak suka." Sahut Yuta dengan nada yang tajam.
"Yang nglawak ntu siapa?? GUE TAU KALO SELAMA INI GUE SUKA BERCANDA, TAPI KALI INI GUE SERIUS BANG. JASADNYA BANG TAEIL EMANG KAGAK ADA DI KAMARNYA." Ucap Haechan menggebu gebu.
Tanpa sepatah katapun, Yuta langsung berlari menuju kamar Taeil. Iya harus memastikan dan melihat sendiri secara langsung.
Namun....
Semua yang dikatakan Haechan ternyata benar.Di atas tempat tidur Taeil, hanya ada gulungan selimut yang bercampur dengan darah.
"Terus sekarang jasadnya ada dimana coba?" Frustasi Doyoung yang ternyata mengikuti Yuta tadi.
Mereka berdua pun kembali ke ruang keluarga.
"Gimana?? Gue bener kan."
Yuta hanya diam.
"Kek nya, kita jangan pergi dari sini deh." Saran Taeyong yang sejak tadi diam.
"Lo gila apa gimana bang, yakali kita bakal tetep di sini. Gue sih ogah ya bang." Tolak Haechan yang mendapat anggukan setuju dari Mark.
"Semakin lama kita ada disini, sama aja kayak kita nyerahin nyawa kita ke pembunuhnya bang."
"Dan semakin kalian berusaha buat keluar dari sini, semakin berkurang juga jumlah dari kita. Lo mau itu??" Lanjut Taeyong yang membuat Mark terdiam.
Benar juga. Bahkan Taeil dibunuh sekeji itu hanya karna dia ingin pergi meninggalkan penginapan ini.
"Yang dibilang Taeyong ada benernya juga. Kita nggak boleh salah ambil tindakan. Salah sedikit aja, udah bersangkutan sama nyawa." Jelas Johnny yang membuat Haechan menghela napas.
"Yaudah lah. Terus sekarang kita ngapain??"
"Kalian bisa langsung menuju ke ruang makan. Disana sudah terdapat makanan untuk kalian sarapan pagi ini."
"OGAH! Gue yakin ntu makanan pasti udah ada racunnya." Sinis Haechan.
Jaehyun menganggukkan kepalanya. "Gue juga sepemikiran sama Haechan."
"Cih, kalian memang bodoh. Aku tidak akan membunuh kalian secepat itu. Bahkan permainannya baru saja kumulai."
"Gini aja, gue ada bawa bahan makanan, boleh nggak kalo gue masak sendiri buat gue sama temen temen gue makan??" Tanya Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA GAME | NCT 127
Mystery / ThrillerRencana liburan yang membawa petaka bagi mereka semua. "Liburan yang sebenarnya akan dimulai"~ ??