09

67 12 0
                                    


Pukul 20.00

Saat ini mereka sedang makan malam di ruang makan.

Tidak seperti keadaan sebelumnya, kali ini mereka makan dalam keheningan.

Jungwoo yang biasanya makan dengan lahap pun kini terlihat tidak berselera.

"Gue ngerasa bersalah banget sama bang Taeyong." Ucap Jungwoo sambil memainkan kuah ramen yang tinggal sedikit.

"Nggak cuma lo Woo. Disini gue yang ngerasa paling bersalah." Sahut Yuta dengan wajah lelahnya.

"Sok sok an ngerasa paling bersalah, nangis aja kagak." Remeh Doyoung.

"Udah bang, jangan manas manasin suasana." Lerai Jaehyun. "Mending kita nyari solusi buat ngehentiin game ini." Lanjutnya.

Doyoung terkekeh pelan. "Caranya gampang Jae. Kalo mafia nya bisa ketangkep lebih cepet, ya kita bisa menang. Tapi kalo yang terjadi sebaliknya, yaudah say good bye aja."

"Gak ada cara lain apa bang? Yang nggak nyangkutin nyawa." Tanya Mark penuh harap. "O ya, kita mungkin bisa minta tolong ama bapak satpam yang waktu itu." Ucap Mark penuh harap.

"Lo mau naruhin nyawa bapak satpam nya itu?" Tanya Yuta tak habis pikir dengan ucapan Mark.

"Ya kan sapa tau si bapak bakal nelpon polisi buat bantu kita." Ujar Mark

"Dan sebelum pak satpam itu nelpon polisinya, mungkin dia udah dibunuh langsung sama dalangnya. Lo mau skenarionya kek begitu?" Tanya Haechan mengangkat salah satu alisnya.

"Ya...n..ngak gitu juga..."

"Gue bilang juga apa. Pada akhirnya kita juga bakal mati. Karna cuman itu caranya." Setelah mengucapkan itu, Doyoung langsung pergi ke dapur untuk mencuci mangkok kotornya. Dan tanpa pamit, ia langsung naik ke atas. Menuju kamarnya.

"Gue duluan ya. Capek gue. Kalo ada apa apa, langsung kabari. Tapi kalo udah kepepet, tinggal teriak aja." Pamit Jaehyun.

Yang lainnya juga langsung menyusul untuk masuk ke kamar masing masing.










































"Kali ini mau nargetin siapa?" Tanya salah satu dari mereka.

"Gue yakin kalo kali ini kita sepemikiran." Jawab salah satunya sambil menampilkan smirknya.

"Apa mereka gak bakal curiga?"

"Kalo misal mereka curiga ke gue, ya lu tinggal bantu gue buat ngelak lah! Gampang kan."

"Huffttt....yaudah deh. Serah lo aja. Tapi kali ini giliran lo yang lakuin!"

"Cih, gampang itu mah. Mending sekarang kita pergi. Kalo ada yang liat entar malah berabe masalah nya."

Mereka pun menyudahi percakapan.

Menunggu malam tiba.......


































...dan mereka dapat melancarkan aksinya.






























Pukul 00.06



"Jadi polisi, siapa yang ingin kau tangkap malam ini?"



"Bentar.....lagi mikir ni!"

"Gini aja, mending lo kerja sama bareng gue." Ajak orang tersebut.

MAFIA GAME  | NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang