Minggu, ekskul dan kembar

6 2 4
                                    

-wan lubnayya nabigha-

Hari ini hari Minggu pertama sejak aku masuk sekolah. Seperti biasa, di pagi hari aku dan ummi menyiapkan makanan untuk sarapan anak panti, setelahnya biasanya aku menghabiskan waktu dengan membaca novel, atau main dengan anak anak. Namun, hari ini agak sedikit berbeda. Aku duduk di ruang tengah bersama ummi, anak anak hilir mudik berlarian di dalam dan di luar.

"Oooh, sebagus itukah sekolah barunya!" takjub ummi mendengar ceritaku tentang sekolahku
"Iya mi, coba bayangin seisi kelas rajin semua, persaingannya dapet, kalo di sekolah lain pasti nay cuma jadi sumber contekan hehehe.." jelasku dengan riang ummi juga terkekeh sedikit karenanya

Tok tok

Ummi bergegas membukakan pintu untuk tamu yang akan datang ini. Aku dan ummi agak sedikit terkejut melihat tamu tak terduga di pagi hari yang indah ini. Pak nan dan anaknya kembali datang kesini. Ada apa gerangan mereka kesini?? Apa ingin mengecek kualitas panti?? Atau yang lain??

"Assalamualaikum ummi Zahra, nay, kedatangan kami gak merepotkan kan??" salam Pak nan dengan nada gembira dan senyum di wajahnya.
"Assalamualaikum...." salam anaknya, nampak sedikit gugup kalau aku lihat.
"Jadi .... Kedatangan kami disini....."jelas Pak nan panjang

Sebelum penjelasan beliau dimulai, ummi menyuruhku untuk main bersama anak anak panti di luar. Namun kami belum keluar, Pak nan menyuruh kami untuk bermain di dalam saja, karena bagi Pak nan apa yang akan dibicarakannya bukanlah sesuatu yang sangat rahasia sampai sampai tidak boleh ada yang tahu. L

Pak nan dan ummi berbincang banyak hal, mulai dari perkembangan anak panti, kesehatan, kegiatan, kepribadian, pendidikan, fasilitas sehari hari, makanan dan macam macam hal lainnya. Mereka memasang berbagai raut wajah di tiap perbincangan, kadang serius, kadang bercanda, kadang kesal, dan bermacam macam ekspresi lainnya. Ummi nampak sangat ber ekspresi tiap pak nan datang dan aku bersyukur.

Besoknya

Kami upacara, kami bertiga berbaris tidak lagi sesuka kami, kami berbaris sesuai kelas dan tingkat. Setelah upacara KBM dimulai dan hari berlalu dengan menyenangkan begitu saja. Namun, hari ini sedikit berbeda dari biasanya. Karena.... Ekskul sastra Inggris sudah dimulai (hore!!!). Minggu kemarin ekskul sastra Inggris tidak bisa dimulai karena ada satu dua hal, sementara ekskul lain sudah dimulai Minggu itu juga (miris...).

Aku keluar dari kelas tepat setelah bel pulang berbunyi. Kedua sahabatku tidak menungguku karena hari ini mereka berdua tidak ada jadwal ekskul. Aku mengirim chat pada mereka dan mendoakan keselamatan untuk mereka. Sekarang ..... Mari kita lihat ruang ekskul sastra Inggris (deg deg an nih!!).

Aku sampai, ruang semua ekskul ada di lantai empat, ekskul sastra memakai kelas yang sama seperti ekskul bahasa Prancis dan sastra Indonesia. Ruang ekskul sudah dibuka, aku mengintip pemandangan yang harusnya tidak aku lihat. Pembimbing kami guru bahasa Inggris kami "Miss ai" nampak tengah memegang tangan seorang siswa. Aku decak dan membuat pintu bergerak sedikit. Miss ai melepas pegangan tangannya dengan murid itu dan bersikap seolah oleh tidak terjadi apa apa.

"Assalamualaikum...." sapaku penuh keraguan.
"Anak baru ya... Silahkan duduk dulu, biar aku panggil pak ketua dan anggota lain biar cepat sampai." ujar murid yang tadi tangannya dipegang Miss ai, sembari keluar dari ruang ini.
"Kamu lihat yang barusan kan?!" tanya Miss ai penuh selidik.
"I..... Iya" jawabku takut
"Rahasiakan ya... Ini nomor saya...." ucap santai Miss ai sambil menambahkan kontak.

Anggota lain sudah datang. Ketua ekskul sastra Inggris memulai pertemuan pertama kami dan meminta maaf atas terlambat dimulainya pertemuan ini. Miss ai menegaskan pada kami bahwa di ekskul ini kami sudah dianggap menguasai bahasa Inggris dengan baik, oleh karenanya kami akan fokus pada nilai sastra Inggris itu sendiri. Belum habis pembicaraan kami, dari balik pintu terdengar ketukan.

"Maaf ya, kami telat." ucap siswa yang wajahnya sudah dikenal seisi sekolah.

Alexandria madinata lililmi, kelas tiga dari program yang sama sepertiku. Dibelakangnya ada orang yang menggunakan Hoodie dan menutup dirinya. Orang itu punya wajah yang sama dan rambut yang sama yang berbeda darinya hanya lah tinggi tubuh yang lebih tinggi sedikit dan kayaknya lebih berisi dari alexandria. Sang ketua memulai perkenalannya.

(Semua yang diucapkan setelah ini diucapkan dalam bahasa Inggris)

"Namaku Budi Ferdian kelas tiga IPA" ujar kak budi ramah

"Alexandria madinata lililmi gue pikir semua udah pada kenal kan?? Kelas tiga unggulan" ucapnya antusias sambil mengangkat tangan di atas.

"Alexandrio madinata lilfauzi kelas tiga IPS" ucapnya dingin

Setelah ketiga anggota dari kelas tiga ini mengenalkan diri mereka, sisa anggota yang lain pun ikut memperkenalkan diri mereka. Jumlah anggota ekskul sastra Inggris tidak sebanyak ekskul ekskul yang lainnya. Sebelum masuk kami melalui tes bahasa Inggris terlebih dulu, dan hal ini bukan tes yang mudah. Bisa dilihat dari sedikitnya jumlah kelas tiga yang hanya berjumlah 5 orang dan kelas dua yang hanya 7 orang. Namun tahun ini anggota kelas satu termasuk aku, berjumlah cukup banyak, sekitar 10 orang bergabung di ekskul ini, aku merasa akan ada hal baik yang datang karena ini..

Pengenalan berlanjut ke anak kelas satu. Kami mengenalkan diri, asal, hobi, dan novel Inggris apa yang pernah kami baca dan alasan membaca novel tersebut. Giliranku tiba, aku agak sedikit gugup tapi... Biarlah. Aku mengatakan semua. Anggota lain yang memperhatikan menyimak apa yang aku sampaikan tentang betapa aku menyukai Dan brown dan karya karyanya tanpa aku sadari aku malah banyak berbicara tentang novelis tersebut, syukurlah aku giliran terakhir pengenalan ini.

"Ma. Maaf telah berbicara sebanyak itu" maaf ku ke semua anggota sembari membungkuk kan badan.

"Santai aja .... Lagipula seneng juga kalo ternyata ada yang seserius itu" hibur kak budi

"Tapi.... Apa kau gak terlalu banyak membaca novel???" Tanya kak alexandria memainkan pulpen ditangannya.

"Lu punya temen kan?" tanyanya menghentikan pulpennya dan tersenyum nakal di depan kami (aku).

Pertemuan pertama kami berlangsung lancar hingga akhir. Pukul 4 sore kami mengakhiri pertemuan kami. Kami memberi kontak per anggota dan membuat sebuah grup ekskul. Sebelum kami pergi, kak alexandria dengan senyum nakal, tersenyum (pake bahasa Indonesia)

"Inget ya, gue  ngasih nomor gue bukan buat dibagi, dishare, apalagi dijual, no!! Haram!! Nomor gue cuman buat kepentingan ekskul oke! So jangan nelpon kalo bukan buat kumpulan dan sebagainya oke?? Bye!"

Peringatan dari kak alexandria nampak konyol memang. Namun kalo dipikir-pikir, penting baginya membatasi hubungannya dengan perempuan, karena kalo tidak begitu banyak orang yang akan suka dan jatuh cinta dengan Kaka kelas satu ini. Aku lihat nomor yang dinamai "alexandrio madinata lilfauzi" foto profil kontaknya hanya sebuah buku Rick Riordan seri Percy Jackson yang lengkap. Dipikir-pikir nama mereka berdua mirip, penampilan juga mirip kalau kak alexandrio menghilangkan kumis jenggot, dan brewoknya.

Apa mungkin Mereka berdua kembar??

Mereka berdua pasti kembar kan??

SALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang