- H

481 37 0
                                    

Sinar matahari menembus jendala kamar milik Jeno, yang membuat kedua anak adam itu terbangun dari tidur nya.

"Shh, huwaa sakit banget" -Renjun

"Sakit ya?" Jeno mengelus punggung Renjun lalu berkata

"Yaudah sekarang mandi aja dulu, nanti kita obati"

"Malas ah, dingin banget mandi jam segini"

"Aku tidak suka mencium bau sperma yang mengering, sekarang ayo mandi" ucap Jeno dengan tegas yang membuat Renjun merinding, akhir nya Renjun memutuskan untuk mandi dari pada ia tidak di sukai oleh Jeno, pikir nya.

Jeno meninggalkan Renjun yang masih terduduk di atas ranjang.

"NONO !!"

"Apa lagi Njun?"

"Gendong ish, gimana mau jalan? Sakit gini huh !"

Jeno tertawa gemes melihat tingkah Renjun, Jeno pun menghampiri Renjun dan menggendong Renjun ala bridal style lalu meletak kan tubuh mungil Renjun di dalam bath up.

.
.
.

Jeno sedang bersiap siap untuk ke kampus namun tangan nya di tahan Renjun

"Mau kemana?"

"Mau ke kampus Njun"

"Ikut"

"Ha? Gaboleh, ntar kamu ilang gimana?"

"Gabakalan, No"

Jeno tetap melarang Renjun untuk ikut diri nya ke kampus, namun Renjun bersikeras untuk ikut Jeno ke kampus nya.

.
.
.

Skip, sesampainya di kampus, Jeno turun dari motor nya, Renjun? Tentu saja dia ikut, setelah menghabiskan debat yang tidak terlalu lama itu Renjun lah pemenang nya.

"Njun, kamu tunggu aku di sini aja ya? Jangan kemana mana, ntar kalau udah istirahat kita makan di kantin, ngerti?" Ucap Jeno sembari meletakkan kedua tangan nya di pundak Renjun

Renjun hanya menangguk dan langsung bermain di taman bermain kampus milik Jeno.

Saat Jeno memasuki kelas nya, ia langsung di sambut kedua sahabat nya, siapa lagi kalau bukan Ten dan Mark.

"Yo bro, dah sehat lo Ten?"

"Penglihatan lo gimana? Gw dah sehat atau belum?"

"Yaelah Ten, kan gw cuma nanya, judes banget"

Ten tak menjawab perkataan Jeno, Jeno pun mendudukkan bokong nya di kursi nya.

Bel berbunyi yang menandakan semua siswa/i akan memulai materi pembelajaran hari ini.

Saat dosen sedang menjelaskan tentang materi di depan, Ten mengantuk lalu ia menghadap kearah jendela luar kampus.

"Siapa itu? Seperti Renjun? Apakah dia Renjun?"  Ten bertanya tanya di dalam hati nya, lalu ia mengirim pesan ke Jeno.

Jeno yang sedang fokus memahami materi pembelajaran pun terganggu dengan notif hp nya, Jeno mengambil hp nya di balik kantong celana nya, lalu ia membuka pesan yang ternyata itu Ten, sebelum membuka pesan dari Ten ia melihat kearah Ten, namun Ten tidak melihat kearah Jeno, Ten hanya fokus kearah jendela, Jeno yang akhir nya kepo pun membuka pesan dari Ten

Jeno yang sedang fokus memahami materi pembelajaran pun terganggu dengan notif hp nya, Jeno mengambil hp nya di balik kantong celana nya, lalu ia membuka pesan yang ternyata itu Ten, sebelum membuka pesan dari Ten ia melihat kearah Ten, namun Ten ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haha, menggemaskan sekali"

"Ekhemm, siapa yang menggemaskan Jen?"

"Eh bapak, gada pak, tadi cuma menghayal aja"

"Menghayal apa lo? Waduh gila ni anak, masih di sekolah udah horny aja" ucap Mark yang jahil

"JENO ! KAU MELIHAT APA DISANA?!"

Ten yang kaget akhirnya melihat kearah dosen nya yang sedang memarahi Jeno, Jeno hanya mematung, ia bingung ingin menjawab apa dari pertanyaan dosen nya.

"LIAT BOKEP TU ANAK PASTI PAK" Teriak Ten yang melingking membuat seluruh kelas melihat ke arah Ten, sedang kan Mark tertawa terbahak bahak melihat muka Jeno yang super panik.

"JENO !! APAKAH YANG DI BILANG TEN ITU BENAR?!"

"T-tidak pak, gausah percaya sama Ten dan Mark pak"

"Gausah ngelak Jen, maju kedepan"

Jeno berdiri, ia menatap kedua sahabat nya yang tertawa puas.

"Berdiri tegap disana Jeno"

Lalu dosen nya menulis sesuatu di di selembaran kertas, dan melengketkan di bidang dada Jeno.

JENO SANGE AN

Kira kira begitu lah yang di tulis dosen nya di selembaran kertas tadi, seluruh kelas tertawa melihat Jeno terutama kedua sahabat nya.

Hanya Heachan yang tidak tertawa melihat itu, rasa nya itu tidak lucu, melainkan ia kasian melihat Jeno yang jadi bahan ketawa kelas nya.

"Okey Jeno, sampai pulang kau tidak boleh melepaskan kertas ini, jika kau lepas kau harus masuk ke ruang guru, dan hukuman mu semakin berat ku buat" ucap guru nya.

Lalu dosen nya meninggalkan kelas dikarena kan bel istirahat telah berbunyi.

Jeno duduk kembali ke bangku nya, lalu Ten, Mark, dan Haechan datang ke bangku Jeno.

"Ayo ke kantin" -Ten

"Hari ini gw ga ke kantin deh" -Jeno

"YAK, TERUS RENJUN GIMANA?!"

"Oiya, bentar gw mau datangi dia dulu"

Jeno berlari melewati lorong kampus menuju ke taman bermain di kampus, jadi di kampus mereka memang di sediakan sebuah taman untuk siswa/i yang membawa adek mereka yang terpaksa di bawa karna tidak ada yang menjaga, tenang keamanan di kampus Jeno ketat kok.

Saat sampai di taman, Jeno langsung menemukan sosok Renjun yang lagi asik bermain dengan permainan yang ada di taman. Jeno pun menghampiri Renjun

"Njun, ayo makan"

"NONO !!" Renjun berlari ke arah Jeno lalu memeluk tubuh Jeno dengan erat

"Hei, kenapa?"

"Njun kangen, hehe"

"Astaga, yaudah kalau gitu ayo ke kantin kita makan dulu"

Sesampai nya di kantin, Jeno mencari keberadaan ke 3 sahabat nya

"LEE JENO !!"

Yang mempunyai nama tersebut melihat sumber suara, ternyata itu Haechan yang memanggil nya.

"Tch, siapa dia?"
















Tbc
Baru bisa up sekarang, karna kemarin puasa, ni cerita terlalu haram untuk di lanjutkan haha.
Okey, jangan lupa vote and komen yaa !
See you ❣

𝐌𝐲 𝐍𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐲 𝐂𝐚𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang