- Q

181 20 3
                                    

Kini jam dinding di apart Jeno menunjukkan pukul 20.00 pas, Renjun menggedor pelan pintu aprt Jeno. Jeno dengan cepat membuka pintu itu, dan saat di buka Jeno tentu saja terkejut melihat keadaan Renjun yang babak belur itu.

"NJUN??? KAMU KENAPA? SIAPA YANG BUAT KAMU GINI?!!" Ucap Jeno sembari memegang kedua bahu Renjun.

"Jeno, aku di pukulin sama anak cewe, sakit bangett hiks" Renjun terisak, mendengar itu mambuat Jeno marah besar.

"BANGSAT, SIAPA YANG BERANI NYENTUH MILIK GUE, BILANG KE GUE NJUN"

"Itu loh No, dia cewe yang tinggi, putih, terus rambut bawahnya keriting"

"Si saskia?"

"Aku gatau No nama nya, hiks Nonoo, sakit bangett.."

"Yaudah ayo masuk dulu, biar aku obatin luka kamu" Renjun masuk, begitu pun Jeno yang membantu Renjun jalan, karena Renjun sedikit pincang akibat tendangan dari saskia itu.

Renjun yang mendengar itu sedikit menyeringai sambil berucap di dalam hati.

"Lo kira gue siapa bangsat, udah gue bilang lo bakalan nyesal, ahaha."

.
.
.

Tak terasa, kini hari sudah cerah, dan kini Renjun Jeno sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke kampus. Saat keluar rumah Renjun seperti murung atau takut, atau mungkin ia hanya berpura pura?.

"Hey sayang, kamu kenapa? Masih sakit? Kalau masih sakit istirahat di rumah aja. Aku hari ini pulang cepat kok"

Renjun hanya membalas dengan gelengan kepala, membuat Jeno semakin aneh dengan sikap Renjun seperti ini.

"Ada apa? Katakan pada ku"

"Aku takut, No"

"Takut kenapa sayang, apa yang kau takuti?"

"Kumohon jangan memberi dia pelaja-"

Belum selesai menyelesaikan semua ucapannya sudah di potong oleh Jeno.

"Apa maksudmu? Kau memaafkan nya begitu saja tanpa memberi pelajaran? Aku tidak pernah begitu, sayang. Aku akan selalu membalas apa yang mereka lakukan kepala kekasih ku yang manis ini"

Renjun mendengar hal itu serasa melayang ntah kemana, pipinya merah seperti kepiting, Jeno tertawa geram mendengar hal itu.

"Yasudah, ayo. Nanti kita terlambat"

Renjun menaiki motor Jeno, dan Jeno mulai menghidupkan motor miliknya dan mulai berjalan dengan santai. Renjun tersenyum menang.

"Hari ini bakalan jadi hari terseru bagi gue, saskia."

.
.
.

Sesampainya di kampus Jeno dan Renjun turun dari motor, seperti biasa, Jeno kembali di kelilingi oleh cewe maupun boti boti yang berada disana. Renjun hanya diam kali ini, hari ini ia akan menjadi kucing nakal yang baik.

"JENOOOO AKU KANGEN" Teriak wanita itu, membuat semua yang berada disana melihat asal dari suara itu, dan wanita itu adalah, saskia.

"Hai kia, oiya. Lo bisa ga selepas pulang nanti jumpai gue di belakang kampus?"

"Mau ngapain Jen?"

"Udah datang aja deh" Jeno tersenyum lebar, sampai matanya terbentuk seperti bulan sabit.

Saskia sangat senang lalu pergi dan menatap Renjun, ia sempat membisikkan sesuatu pada Renjun.

"Lihat? Siapa yang menang, AHAHA" ia tertawa keras.

Renjun hanya mendecih dan berkata di dalam hati.

"Bodoh, andai aja lo tau. Hidup lo udah singkat"

Selepas pulang, Jeno langsung mendatangi saskia di belakang kampus, tak lupa saskia membawa kedua temen nya guna untuk saksi bahwa dirinya akan menjadi kekasih seorang Lee Jeno. Sedangkan Renjun saat ini mengubah dirinya menjadi seekor kucing yang sangat cantik.

Sesampainya di belakang kampus Jeno langsung di peluk oleh saskia, hal itu membuat Jeno tak sengaja mendorong saskia.

"Awhh, ahh Jen sakitt tau. Kasar banget sih" ucap nya sembari mempoutkan bibirnya yang Jeno rasa itu sangat menjijikkan.

"Apa yang lo perbuat sama Renjun, kekasih gue, semalam?" Ucap Jeno dengan dingin.

"Hah apaan? Renjun gaada gue apa apain kok"

"Jujur!" Jeno meninggikan nada suaranya membuat saskia terkejut, begitu juga dengen temen temen saskia.

"G - gue gaada apa apain Renjun, Jen"

"JUJUR LO BANGSAT, SEBELUM GUE MAIN KEKERASAN SAMA LO" kesabaran Jeno semakin menipis dan mulai menjambak rambut saskia.

"ARGHH JEN SAKIT, LEPASSS HIKS"

Renjun yang melihat itu dari jendela buru buru mengubah wujud menjadi manusia lagi.

"Gitu aja nangis lo, gue aja yang lo kurung di gudang sama sekali ga nangis"

Mendengar hal itu membuat mereka melihat kearah Renjun.

"JALANG SIALAN"

"JAGA UCAPAN MU" Jeno berhasil mendaratkan tamparan keras di pipi saskia. Saskia merintih kesakitan dapat perilaku dari Jeno.

"Cepat minta maaf ke Renjun"

"Ck, lo kira gue apa minta maaf ke orang"

Jeno kembali menampar saskia, saskia memberontak namun apa daya energi Jeno lebih kuat dibanding tenanga nya.

"Minta maaf"

"GA BAKAL"  Jeno kembali menampar saskia dengan kuat, sampai temen temen saskia melihat hal itu tak bisa berbuat apa apa. Jeno yang melihat temen temen nya hendak lari langsung mengeluarkan suara.

"Mau lari? Coba aja, kalau lo lari saskia gue bunuh disini. Dan 100% lo berdua bakalan jadi tersangka atas pembunuhan anak dari CEO PYL tak beratittude ini"

Mendengar itu mereka tak bisa lari dan hanya melihat aksi Jeno.

Sekali lagi Jeno mengulangi cakap nya.

"Minta maaf"

"GUE GABAKALN MINTA MAAF JE-" Jeno menampar kembali, tapi kali ini dengan sangat keras, tak hanya menampar, Jeno menjambak saskia lalu melemparnya ke dinding kampus, menumbuk muka cantik saskia sampai babak belur, sudah puas Jeno meninggalkan saskia yang sudah setengah sadar, saat melihat Jeno pergi seutuhnya temen saskia baru berani mendekati saskia.











































Tbc
Apaan sih, makin gajelas kan alur nya :(
Kaya biasa yaaa ! Janlup votmen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌𝐲 𝐍𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐲 𝐂𝐚𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang