Happy Reading !
Mendengar teriakan Renjun, Jeno pun melepaskan Haechan dengan hati hati, lalu ia melihat ke arah Renjun, dan terlihat lah muka Renjun yang sudah kesal di campur amarah.
"Njun, kenapa?"
"Njun, kenapa, nyenye" ucap Renjun yang menirukan Jeno.
Jeno ini tidak peka apa gimana sih, masa dia gatau kalau Renjun itu sedang cemburu.
"Chan pergi duluan ke kamar gih, ntar gw nyusul"
Haechan mengangguk dan kembali manaiki tangga dan memasuki kamar Jeno, sementara itu Jeno mendekati Renjun. Renjun hanya membuang muka dan melipet tangan nya di dada.
"Njun, kenapa sih, marah?"
"..."
"Njun ih, jawab dong"
"..."
Masih tidak dapat jawaban dari Renjun membuat Jeno bingung harus berbuat apa, akhirnya Jeno sadar, apa Renjun cemburu dengan Haechan? Jeno pun tersenyum jahil lalu menggoda goda Renjun.
"Ciee, cemburu ya ya ya" ucap Jeno sembari menucuk nucuk pipi Renjun dengan gemas. Renjun yang sudah amat kesal pun memukul kepala Jeno sampai Jeno tersungkur.
"Aduhh, Njun kok gitu sih, sakit ini woi"
"BIARIN, NONO NGESELIN BANGET AKU MARAH SAMA NONO !"
Jeno menutup telinga nya mendengar teriakan nyaring Renjun, bahkan Haechan sangat mendengar jelas teriakan Renjun.
"Njun, ntar aku beliin ice cream deh, jangan marah dong Njun" Jeno memohon kepada Renjun agar dia tidak marah kepada dirinya.
"Bener?"
"Iya, udah gausah marah lagi ntar aku beli banyak banyak"
"Oke, Njun sayang Nono" Renjun tersenyum lebar membuat Jeno gemes lalu mencubit pelan pipi Renjun.
"Yaudah ayo kita main main sama Echan"
"AYOO !"
Mereka pun menyusul Haechan, mendengar pintu kamar akan terbuka Haechan langsung berdiri dan tersenyum saat melihat sosok Jeno yang sedari tadi ia tunggu.
"Maaf ya, Chan. Ni bocah tadi merajuk jadi harus di bujuk dulu" ucap Jeno sembari menunjuk Renjun.
Renjun yang tak terima pun memukul keras pantat Jeno, *rip pantat, save pantat, poor pantat*
"ADUH, bercanda Njun !!"
Haechan hanya tertawa melihat Jeno di pukul kuat oleh Renjun.
"Yaudah ayo duduk, mau main apa?"
"Main PS aja deh, tadi aku tengok di situ ada PS, hehe" - Haechan
"Boleh, ayo main" - Jeno
"No, mau ikut, tapi aku ga pandai" - Renjun
"Njun, kamu main hp aja ya? Susah main PS, kamu gaakan ngerti" Jeno memberikan hp nya ke tangan Renjun, Renjun mengelah napas dan menerima hp Jeno.
"Gimana ini, No"
"Sini bentar, biar aku buka"
Jeno memutar cocomelon yang biasa membuat anak kecil tertarik, apalagi Renjun, baru mendengar intro pembukaan saja langsung merampas hp Jeno dari genggaman nya membuat Jeno geleng geleng kepala.
"Yaudah ayo main Chan, mau main apa?"
"Terserah Kakak aja mau main apa"
"Gausah panggil kakak, Chan. Panggil aja Jeno, kan kita satu angkatan juga"
"Iya J-jeno" ucap Haechan dengan gugup lalu Jeno memberikan senyum nya kearah Haechan dan mengusap rambutnya dengan acak.
Mereka pun mulai main, selama bermain game mereka tertawa, saling bercanda dan saat tertawa mereka melihat satu sama lain, sampai mendatangkan keheningan, yang terdengar hanya cocomelon Renjun.
Renjun yang sadar kenapa tiba tiba sunyi pun sedikit menaikkan hp nya lalu melihat kearah mereka berdua, dan pemandangan yang sangat tidak menyenangkan terlihat oleh Renjun, ya. Jeno dan Haechan masih saling berpandangan. Renjun pun membuka suara nya.
"WOI, ANJING BENER LO BERDUA"
"Astaga Njun, biasa aja kali. Gausah teriak teriak gitu, kita ga budek kok" - Jeno
"Bacot" - Renjun
Jam dinding telah menunjukkan jam 09.00 malam, dan Haechan pun ingin pulang karena ini sudah terlalu malam.
"Jen, Echan pulang deh, udah malam ini"
"Mau di anter ga?"
"Gausah, minta jemput abang aja"
"Oke deh"
Haechan mulai menelepon abang nya untuk meminta jemput dan saat menunggu beberapa menit, terdengar klakson mobil dari luar apart Jeno, akhirnya Haechan buru buru keluar dari aprt Jeno. Jeno mengantar Haechan sampai kedepan mobil nya.
"Hati hati ya, Chan"
"Iya, makasih ya Jenoo !"
Mobil pun berjalan, Johnny melihat adeknya yang tersenyum senyum.
"Kenapa?"
"E-enggak kok bang, gaada apa apa"
"Gimana temen lo yang tadi? Bagus ga?"
Haechan mengangguk dan menjawab.
"Dia baik banget bang, Echan selalu suka kalau ada dia, abang tau ga? Tadi kami main game di rumah nya, ketawa ketawa, saling bercanda bahkan Jeno nawarin Echan makan dong, ahh pokoknya Echan senang banget hari ini bang" Haechan tersenyum menceritakan semua nya hari ini, betapa bahagianya dia sama Jeno.
"Haha, bagus deh. Kalau dia baik sama Echan, tapi abang ga suka Echan berteman sama yang kemarin abang jumpai di cafe"
"Siapa? Kak Mark? Kenapa abang ga suka? Kak Mark juga baik loh, sama kaya Jeno. Kak Mark itu orang nya humoris lagi, pokoknya kalau adek sama Jeno, Kak Mark, sama kak Ten bahagia banget deh, hehe"
"Ten?"
"Iya, temen adek juga di kampus, kak Ten juga lucu, tapi dia galak banget"
Johnny hanya tersenyum, akhirnya dia dapat mendengarkan cerita cerita adeknya lagi setelah 6 tahun lama nya, Johnny sempat ke amerika untuk menjalankan bisnis ayah mereka, Haechan dan Johnny juga dulu dekatt banget, sampai tidur bareng, belanja bareng, pokoknya kemana mana tuh bareng, sampai suatu hari Johnny di suruh meneruskan bisnis ayah mereka, dan mereka pun berpisah 6 tahun lama nya. Setelah kembali mereka menjadi asing (?) Haechan semenjak itu menjadi pendiam. Tapi mungkin setelah ini mereka bakal akrab lagi?
"Tapi, kaya nya Echan suka sama Jeno deh bang"
Johnny melihat kearah Haechan, sedangkan Haechan tidak berani menatap abangnya, dan hanya melihat kearah luar jendela mobil. Johnny tersenyum, lalu menyusap kepala Haechan dengan kasih sayang.
"Gapapa, itu wajar kok, adek juga udah besar. Apapun yang adek lakukan akan abang dukung, tapi untuk hal yang pantas buat adek"
Haechan melihat kearah abangnya lalu tersenyum, Johnny pun membalas senyumnya Haechan.
Tbc
Terimakasih yang sudah baca book ini 😔
Jangan lupa votmen ya, All !
See u 💟🙆♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐍𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐲 𝐂𝐚𝐭
RomanceJeno adalah seorang mahasiswa, ia mempunyai kedua sahabat yang super duper ngeselin, siapa lagi kalau bukan Ten dan Mark. Suatu hari, Jeno membeli anak kucing namun saat pulang dari kampus nya ia melihat ada seseorang tertidur di atas sofa milik nya...