Ikut ke Pesta?

148 10 0
                                    

BERI TANDA PADA TYPO MAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT


Happy Reading 🍁

"Ayah, ada hubungan apa dengan perusahaan Om Baston?"tanya Alana sembari memakan cemilan dan memainkan ponselnya di ruang keluarga

Ya sekarang mereka sedang berkumpul di ruang keluarga

"Kenapa memang?"

"Ana tanya Yah,bukan minta pertanyaan"jawab lugas Alana dan dengan beraninya menatap langsung ke arah mata Narendra

Benar benar keturunannya!

"Perusahaan dia sedang ada sedikit kendala, berhubung kita pernah menjalin kerjasama dan berhasil memenangkan tender besar Dulu, ayah bantu saja"jelas Narendra dan mengalihkan perhatiannya ke arah Televisi

"Mereka mau bangkrut?"tanya Alana yang berusaha memastikan

"Enggak juga, cuma kekurangan sedikit sokongan"

"Kekurangan sedikit sokongan? Baston? sepertinya masih ada jalan tikus di sini"batin Alana yang kini kian tersenyum

"Ada apa kamu Tanya-tanya itu?"tanya Narendra yang merasa penasaran
"Kamu kenal sama Baston?"lanjut nya sembari menatap langsung ke arah sang putri

"Gak ada apa apa,cuma tanya aja. So bagaimana bisa gak kenal, secara dia salah satu rekan ayah dulu. Ayah masih ingat kan,ayah selalu memperkenalkan seluruh rekan nya padaku?"jawab Alana yang hanya mendapati Anggukkan dari Narendra

"Nak, sebenarnya kamu tidak sopan bertanya tanya tentang urusan ayah kamu dan rekan kerjanya, itu privasi"ujar Dianti yang malah mendapatkan tukikan alis tajam dari Alana

"Oh begitukah? maafin Ana Ayah"ujar Alana yang menatap ke arah sang ayah sembari sedikit menundukkan kepalanya

"Gak papa Dian,ini sudah kebiasaan Alana dari kecil. Maklum saja dia memang harus tau siapa rekan kerja saya,karena sebentar lagi dia yang akan meneruskan perusahaan"jawab Enteng Narendra tanpa mempedulikan rautan wajah yang kian berubah dari beberapa orang yang ada di sana

"Oh gitu ya Mas, baiklah"

"Papa"panggil Inara pelan sembari menatap ragu ke arah Narendra

"Iya sayang,ada apa?"tanya Narendra yang kini menghentikan kegiatan makannya

"Kak Alana kan udah dapet punya mamanya,mmmm kan kata Tante pas itu yang akan mimpin perusahaan Tante itu kak Alana. Apa gak keberatan kalo Semuanya di serahkan kepada kakak?"tanya Inara dengan nada yang terdengar sedikit ragu

"Benar mas, Anak kamu kan ada dua. Sebaiknya perusahaan kamu serahkan saja kepada Inara-"

CTARR

Suara dentingan sendok dan garpu yang bertabrakan langsung dengan piring dan meja makan kini langsung membuat semuanya terdiam

"Bagaskara dengan William, merupakan dua keluarga yang sama sama membuat peraturan dimana anak pertama lah yang akan menjadi penerus sekaligus pemimpin perusahaan, mau dia perempuan ataupun laki-laki. Mau dia mampu atau tidak, karna itu sudah di wajibkan dalam dua keluarga ini!"jawab Narendra dengan tegas

"Tapi Mas, anak kamu kan juga ada Inara-"

"Cukup Dianti!masih banyak usaha lainnya!kenapa kamu seolah olah hanya menginginkan perusahaan itu?!itu sudah Sah menjadi milik Alana sejak dia sudah terlahir ke dunia ini!ini sudah akan menjadi tanggung jawab nya!mau tidak mau dia harus bisa memimpin dua perusahaan besar ini!"potong Narendra saat mendengar bantahan Dianti yang terucap kembali

"Ingat, jangan pernah berusaha untuk menghasut saya untuk mengubah keputusan!karna itu tidak akan terjadi,ini sudah di terapkan!"tegas Narendra yang menatap tajam Dianti yang kini sudah menunduk Dalam

"Dan ya Alana, besok malam kita di undang ke Pesta Baston. Ayah harap kamu mau ikut, dan kalian berdua!jaga sikap kalian!"

"Saya selesai, Selamat Malam"pamit nya dan langsung berlalu ke lantai atas, -Ruang kerjanya

"Ck ck ck, mau rebut harta gue?langkahin dulu mayat gue"ejek Alana yang kini menampilkan senyum kemenangan nya

"Kamu-"

"Kalo mau harta ya kerja, jangan asal Numpang hidup di suami orang"jengah Alana yang kini kembali menampilkan wajah datarnya

"Dia suami saya!"bela Dianti yang tak terima

"Iya kah?Suami hasil ngerebut gitu maksudnya?"

"Jaga ucapan kamu ya!"

"Emang bener kok, Dateng Sok bawa anak minta tanggung jawab, berhasil nyingkirin istri pertama dari singgah sana nya, tapi gak bisa nyingkirin si mantan istri pertama dari hati suaminya"ejek Alana yang membuat Dianti semakin geram di buatnya tapi tetap tak bisa melakukan apa apa

"Membosankan"dengus Alana dan berlalu pergi meninggalkan dua orang yang kini tengah menahan amarah di buatnya

*****

Lagi dan lagi, seperti hari kemaren, hari ini Cakra kembali sudah berada di rumah nya

"Ngapain sih Lo?!"tanya Alana yang merasa kesal akan sikap Cakra yang tak menentu menurut nya

"Apa lagi kalo bukan jemput Lo?"sinis Cakra yang mendapat tatapan tajam dari Alana

"Mending Lo pergi sendiri aja!"ujar Alana sembari melangkahkan kakinya menuju keluar rumah, dia bisa sebebasnya berlaku pada Cakra berhubung Ayahnya sudah berangkat kantor tadi pagi lagi sekali

"Setidaknya hargai usaha gue yang udah rela buat luangin waktu buat jemput Lo"tahan Cakra yang menatap penuh arti kepada Alana

"Emang gue ada nyuruh Lo buat jemput gue?terus sekarang lu minta di hargai?dih males banget buang bunga waktu"

"Biar gak buang buang waktu,Lo gak usah banyak tanya mending langsung masuk ke mobil gua"

"Sorry gue udah ada janji sama seseorang"

"Siapa?"

Drtt.. Drt...

"Halo"sapa Alana sesaat setelah mengangkat telfon nya

"Iya,gue keluar sekarang"jawabnya dan buru buru mengakhiri panggilan tersebut

"Siapa Alana?"tanya Cakra sekali lagi saat melihat Alana yang akan pergi

"Orang nya udah di luar,nanti Lo juga tau sendiri"ucapnya dan segera berjalan ke arah luar rumah

"Sorry lama"ujar Alana setelah berada tepat di depan orang yang nelfon nya tadi

"Gak papa,ayo buruan naik"ucapnya di iringi dengan senyuman

"Alana!"teriak Cakra dari arah pintu rumah dan berlari menghampiri Alana yang sudah naik dan duduk manis di atas motor Adrian

"Ngapain Lo harus sama dia?di sini gue duluan yang jemput Lo Na!"kesal Cakra dan menatap penuh permusuhan ke arah Adrian

"Gak peduli,lagian duluan Bang Ardian yang bikin janji"jawab Alana dengan tampang tanpa dosa nya

"Bang?bahkan Lo panggil dia Bang?SE akrab apa Lo sama dia?"tanya Cakra yang sekarang benar benar merasa panas di buatnya

"Gak perlu tau, udah lah Lo ngalangin jalan!minggir!"

"Gak!Lo Tunangan gue!apa kata orang kalo liat Lo jalan sama cowok lain Na?!"

"Gak peduli kata orang,gue peduli tar berdiri di lapangan apa gak!Bang buruan jalan!udah mau telat!"kesal Alana sembari menepuk keras pundak Adrian

"ALANA!"teriak Cakra yang benar benar kesal saat melihat motor Adrian melaju pesat membawa Alana nya?

"Sial!"maki Cakra dan langsung mengambil mobilnya untuk mengejar mereka berdua

TBC

Don't Forget to Like Komen and Vote

I'm the AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang