11 || Karena Jungkook Berhak Bahagia

1.6K 284 34
                                    

Suara pukulan terdengar, rintihan tertahan begitu saja. Taehyung duduk di atas kursi dengan ekspresi datar, di mana duduknya sedikit manly dan tangannya terlipat di depan tubuh. Dua orang tengah menghajar sosok yang terkapar lemah di depannya, tanpa ikut campur dirinya harus melakukan tindakan itu. Taehyung hanya melirik darah yang tercecer di lantai.

Ada batang besi, tali cambuk, dan tangan kosong berkumpul di situasi sana.

"Tuan Kim, apakah ini sudah cukup?"

Taehyung memandang si Korban yang mengerang di atas tempat tidur. "Apa kau menyiksa Jungkook sampai dia pingsan?"

Taehun meringis kesakitan. Dada, hidung, pipi, perut, punggung, apalagi kedua pahanya yang belum sembuh terasa sangat sakit. "Apa-apaan kau?! Mau aku menyiksanya, mau aku membuatnya menderita, itu hakku!"

"Oke." Taehyung mengangguk. "Jangan sampai berhenti memukulnya sebelum sahabatku ini membuka suara."

"TAEHYUNG, STOP!" Taehun mencoba menghalangi tangan-tangan yang akan memukulnya lagi. "Aku tak pernah memukul Jungkook sampai pingsan! Aku bersumpah!"

Tangan Taehyung terangkat untuk mengode anak-anak buahnya supaya berhenti. "Lalu? Kenapa kau menyiksa Jeon Jungkook seperti itu? Aku bahkan ingin membawamu ke tanah lapang untuk melindas kedua kakimu dengan truk supaya kau lumpuh."

Mendadak Taehyung berdiri, lalu tangannya mengepal langsung menghampiri pipi Taehun hingga pria itu limbung dari duduknya. "Jawab, Sahabatku! Kau harus menjawabnya!" Taehyung tak berhenti memukulnya; memukul kepala, memukul bahunya, bahkan meremas pahanya yang tertembak. "Sahabatku! Aku benar-benar ingin tahu alasannya!" Taehyung memukul kepala Taehun, kali ini lebih keras yang membuat Taehun tak berkutik.

"Aku minta maaf..."

"Oh? Kenapa minta maaf?" Taehyung menjauh, membersihkan tangannya menggunakan sapu tangan yang dia miliki dan langsung membuangnya. "Kenapa baru sekarang minta maafnya? Taehun, kau tahu kalau kau dilibatkan dalam kasus ini tanpa kau tahu apa-apa? Seharusnya jika kau menginginkan jabatan manager, kau tidak boleh membuat pasanganku menderita. Kau ditipu Keluarga Jo, mereka memanfaatkanmu karena kau mudah untuk diperalat dan kau tahu, Taehun? Jeon Jungkook adalah pewaris perusahaan Food Impact. Aku akan membawa Food Impact menjadi milik Jungkook sepenuhnya dan mengadili orang-orang yang berbuat jahat padanya, termasuk mantan suaminya sendiri."

Mendengar hal itu, Taehun justru terkekeh. "Tae, Food Impact itu dari dulu milik Jo Hanna yang diwariskan dari ayah Jungkook. Kau sudah tahu surat wasiatnya dan percuma jika kau melemparkan permasalahan ini ke hukum!"

Taehyung balas tertawa. Dia menyugar poni rambutnya ke belakang. "Sudah berapa kali aku memintamu untuk belajar, belajar, belajar, dan belajar? Manusia menginginkan hal instan, akan tetapi mereka kebanyakan tak mau berusaha apalagi belajar. Mempercayai seseorang juga termasuk belajar. Kau pikir dengan adanya hal instan semacam itu, kekacauan di dunia akan menghilang? Taehun, pemikiranmu itu salah!" Taehyung menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Akan kukabulkan permintaanmu itu untuk bercerai dengan Jungkook. Namun satu hal yang pasti, jika kau tahu akan kebenarannya dan di meja pengadilan itu, tuntutan dari pihak Jeon Jungkook menang, jangan berharap Jungkook akan memaafkanmu."

"Kau pikir Jungkook sekuat itu melawanku? Kau tahu jika dia selemah itu?" Taehun memegang dadanya. "Kau, jangan pernah mau diperdaya wajah Jungkook. Tak ada yang bisa diharapkan darinya."

Mendengar hal itu, buku-buku jari Taehyung yang mengepal menjadi pucat. Taehyung masih bisa menahan emosinya yang sudah membeludak. Dia tahu, selama belasan tahun berteman dengan Kim Taehun, pria itu tak pernah mau mengalah. Yang lebih parahnya lagi selama pertemanan mereka, Taehyung tahu kalau selama ini dia dimanfaatkan hanya karena dia anak orang kaya. "Aku bisa memenangkan tuntutan itu dengan cara kotor karena aku berkuasa, tetapi aku tak akan melakukannya karena itu sama saja membohongi Jungkook untuk mendapatkan keadilan." Taehyung berujar, menekankan. "Dan aku ingin sekali membunuhmu jika saja Jungkook mengizinkannya."

Mugunghwa || VKook [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang