2 : Rumah Sakit

1K 113 11
                                    

Upil

Ffy, mama mu ada di rumah sakit


Loh? Kok bisa?
Sakit apa?


Kurang tau, dokternya blm ngasih tau, km mending kesini deh


Shareloct beb


Location*
Alay

-------------

Luffy telah sampai di ruangan mamanya, tapi kok aneh? Soalnya Luffy ga liat (Name). Di dalem kali ya?

Tiba-tiba dokternya keluar.

"Mas dengan keluarganya ibu-." Omongan dokter itu terputus karena Luffy.

"Iya dok, gimana ibu saya?." 

Dokter itu menghela nafas dan;

"mohon maaf mas, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tuhan berkata lain."

"Gimana dok? Tadi dokternya ngobrol dulu sama tuhan?."

"Gak gitu mas! Maksud saya, kami sudah berusaha menyelamatkan ibunya mas, sudah segala cara kami lakukan, tapi takdir berkata lain."

"Takdir bisa ngomong dok?." Nanya lagi si Lupi.

"Bukan mas bukan!."

"Kaya gimana si takdir? Mau liat."

"Bukan gitu mas!."

"Maksud saya, ibunya mas sudah berpulang."

"Loh kok udah duluan sih?! Gak ngajak-ngajak."

Dengan raur wajah yang kesal Luffy mencoba menghubungi ponsel (Name).

"Yang kok katanya mama udah pulang, kok gabilang sih?."

"Hah?"

"Maksudnya bukan pulang yang itu mas!." Kesal dokternya.

"Belum Lutpi."

"Lah gimana sih? Katanya udah pulang?."

"Dok kata istri saya ibu saya belum pulang."

"Ya emang belom mas." Makin kesel ni si dokter.

"Lah gimana sih dok?! Plin plan amat! Jadi dimana ibu saya?!."

"Ya itu yang saya kasih tau dari tadi mas!."

"Ibunya mas sudah berpulang kepada yang maha kuasa." Lanjut si dokter sambil menunjuk langit.

"Ooooooooooooh berpulang ya dok." Oh ngerti nih si lutpi.

"Yak betul." Dokter itu mengacungkan jari jempol nya.

"Ngerti kan? Jujur kami sud-." Lanjut si dokter yang terputus oleh Luffy.

"Enggak."

"Ih apaan sih! Eh masa iya gak ngerti sih! Yaudah yaudah gini gini!."

Entah tanda keberuntungan atau kesialan tiba-tiba kecoa tidak bersalah berjalan dihadapan sang dokter.

"Tuh liat itu kecoa! Ni yak, liat nih!." Si dokter langsung menginjak kecoa tidak bersalah itu.

"Crot! Noh udah paham?." Tanya si dokter.

"Ibu saya ejakulasi?." 

"Bukan! Iyak, anjiir."

"Kan tadi bunyinya crot!" Jawab Luffy dengan meniru gaya dokternya.

"Bahannya ada dok di dalem?."

"Engga engga engga, gini gini gini gini, diem dulu diem, gua mikir dulu." Jawab si dokter yang tampaknya makin kesal.

"Jadi gini mas, kita kan tau semua manusia di dunia ini lahir." 

"Iya heeh heeh." Luffy menjawab sembari mengangguk.

"Kalo ada kelahiran, manusia nih, lahir, berarti bakal ada?."

"Masalah?." 

"Bukaa- eh iya bener sih." Ucap si dokter sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya tapi bukan itu maksudnya..." Sambung si dokter.

"Bakal adaaa???? Koruptor?."

"Bukaan."

"Bakal ada cewek pargoy di toktik?."

"Bukaaaan."

"Orang pura-pura nahan ujan terus digaji ratusan juta?."

"Bukaaaaaaaan."

"Orang di donasi 1 miliar terus foya-foya terus disuruh balikin?."

"bukan mas ya Allah! Itu jauh bener mas! Kalo ada kelahiran berarti bakal ada kematian."

"Ohhh itu! Ya kalo itu mah saya juga paham mas." Bangga Luffy.

"Nah! Yaudah."

"Yaudah." Lah si lupi ngikut.

Moment awkward beberapa detik

"Terus apaan?." Tanya Luffy.

"Eh Tadi apaandah?." Bingung dokternya.

"Oiya, emak lu! Sampe lupa gua, Jadi udah paham kan?."

"Paham, paham." Jawab Luffy dengan anggukan.

"Tapi ibu saya bukan koruptor." Polos Luffy.

"Bukan itu, arah pembicaraan kita! Mak ikel! Jadi ibunya mas itu meninggal." 

"Lah kok gaada yang bilang sih? Ah kebiasaan ninggalin saya duluan." Kesal Luffy. Si Luffy nelpon (Name) lagi.

"Yang mama udah di rumah belum." Luffy

"Apaan sih anjir belum lutpi." (Name)

"Katanya udah duluan dia." Luffy.

Si dokter yang mendengar itu hanya bisa menepuk kepala pasrah.

"HEH! LUTPI LU SALAH KAMAR BEGO!." Kesal (Name) yang berada di kamar sebelah!.

Tbc.
Sc : bang tekotok

HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang