3

533 53 0
                                    

Riki dan Jungwon semakin akrab. Riki selalu menyempatkan membolos pelajaran yang ada pada jam pelajaran terakhir hanya untuk melihat Jungwon dan teman-temannya berlatih gerakan-gerakan taekwondo.

"Bolos lagi ya ini?" sambut Jungwon yang melihat kedatangan Riki dengan napas terengah-engah akibat berlarian ke sini.

"Kak Jungwon ini orang baru datang udah dimarahin aja," cibir Riki seraya menyodorkan salah satu dari dua kantong kresek yang ditentengnya.

"Apa ini?"

"Kayak biasa kak Jungwon, yang seger-seger hehehe."

Jungwon membuka kantong kresek yang disodorkan oleh Riki kepadanya tadi dan mendapati beberapa es krim di dalamnya.

"Kamu ini tiap hari bawain jajanan terus apa ga rugi?"

Riki langsung tertawa dengan renyah begitu mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Jungwon kepadanya, "Ya ga lah kak, ngapain ngerasa rugi sama temen sendiri. Lagian aku juga sering dibeliin roti ikan sama kak Sunoo."

"Oh jadi kak Sunoo sering beli roti ikan sampai satu kantong kresek penuh itu yang dibeliin Riki ya?" batin Jungwon sembari mengulas senyumnya tipis hampir tidak terlihat sama sekali oleh Riki.

"Ya udah makasih Rik es krimnya."

"Siap kak!"

"Eh iya, kak Jungwon apa masih ingat sama pelajaran kelas 10 kira-kira?" tanya Riki seraya menggigit es krim miliknya yang barusan ia buka.

"Ada yang masih ingat ada yang udah engga, emang kenapa Rik? Mau tanya ya?"

"Wah emang udah aku duga Mipa 1 murid-muridnya pada pinter semua!!"

Jungwon menghela napas sedikit karena merasa khawatir jika ia tidak bisa membantu Riki, "Kamu apa jurusannya Mipa atau IPS? Kalau IPS maaf nih Rik, aku ga terlalu bisa ekonomi sama sosiologi."

"Tenang aja kak Jungwon, Riki Mipa 5 kok."

"Oke deh, besok kan ada waktu santai saat istirahat kerja bakti bersih-bersih. Pas itu aja kita belajarnya ya?"

"Siap kak Jungwon!!!"

Keesokan paginya Riki sangat mengantuk karena semalam ia bergadang bermain game, ditambah sekarang ini jam pelajaran kosong karena untuk persiapan kerja bakti nantinya.

"Rik bangun Rik, ada yang nyariin tuh," panggil salah satu teman satu kelas Riki, Putra namanya.

"Apa sih... Siapa yang nyariin...?" erang Riki sambil mengucek matanya berkali-kali karena masih merasa mengantuk sekali.

"Ditunggu sama temenmu tuh di luar."

"Temen?"

Riki kemudian dengan berat hati bangun dari bangkunya dan melangkahkan kakinya ke luar kelas untuk mengecek siapa yang sudah menunggunya.

"Loh kak Jungwon?"

"Ga lupa kan mau ngapain kemarin?" tanya Jungwon yang masih berada di posisi bersandar pada ujung pintu kelas sembari menyilangkan kedua lengannya.

Riki terkesiap, bisa-bisanya ia lupa bahwa mereka akan belajar bersama hari ini padahal dirinya yang mempunyai tugas.

"Oh iya kak tentu aja Riki ingat dong!!" jawab Riki setengah gelagapan sembari menepuk tangan untuk berpura-pura tidak lupa.

"Ya udah, di perpustakaan aja ya? Kalau di kelas nanti berisik ada murid-murid lain."

"Oke!!"

Sesampainya di perpustakaan, Jungwon langsung membuka pintu dan memilih tempat duduk yang pas untuk mereka belajar.

"Eh loh kak Sunoo kok ada di sini juga?" tanya Riki yang agak kaget karena melihat Sunoo sudah duduk manis di situ.

Not a Crazy Fighter Anymore [Sunoo, Jungwon & Ni-ki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang