4

520 45 0
                                    

"Bacot lo."

"Ga usah banyak gaya bocah!! Berani lo?!"

"Lo pikir gua takut sama modelan kayak lo? Yang beraninya ramai-ramai ngebully perempuan gini?"

"Banyak omong lo sini maju kalau berani!!!"

"Siapa takut!"

Sunoo tidak berkutik, ia tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa bergumam, "Gawat nih kalau Riki udah begini modelannya...."

"BERHENTI SEMUANYA!!!"

Baik Riki, Sunoo, anak-anak pengganggu tadi dan seluruh murid-murid yang ada di sana untuk menonton pun menoleh ke arah asal suara tersebut.

Semuanya terkejut karena mendapati dua guru bimbingan konseling sekaligus datang ke kelas.

"Saya yang memanggil pak guru," tutur Jungwon yang berdiri tepat di samping guru bimbingan konseling dengan tatapan tegas.

"Cuih beraninya bawa guru! Lo lagi beruntung ya bocah!!" cecar anak-anak pengganggu tadi kepada Riki yang kecewa karena kedatangan guru bimbingan konseling.

"Apa lo?!" bentak Riki sekali lagi karena merasa tidak terima dirinya diremehkan.

"Ehhh ehhh udah Rik, udahhh!!" cegah Sunoo dengan terus memegangi tangan Riki dari samping untuk berjaga agar adik kelasnya tersebut tidak lepas kendali.

"Pak, mereka berenam sudah buat kerusuhan di kelas saya dan bahkan sampai membully salah satu murid di sini. Saya minta tolong untuk mereka semua di bawa ke ruang BK ya," pinta Jungwon kepada guru bimbingan konseling sembari menunjuk tepat ke arah anak-anak pengganggu barusan.

"Kalau yang satunya itu gimana, nak Jungwon?"

"Itu teman saya, Nishimura Riki. Saya harap bapak bisa menoleransi dia karena sebenarnya niatnya baik. Riki hanya ingin membantu murid yang terkena bully barusan..." jawab Jungwon panjang lebar menjelaskan semuanya kepada sang guru bimbingan konseling berharap agar Riki tidak ikut dibawa ke ruang BK.

Guru bimbingan konseling pun mengangguk mengerti akan penjelasan yang Jungwon sampaikan.

Jika kalian bertanya mengapa guru-guru bisa percaya dengan begitu mudahnya kepada Jungwon, jawabannya adalah karena Jungwon sudah sering mengharumkan nama sekolah akan prestasi akademik maupun non-akademik darinya.

Baik itu lomba taekwondo atau olimpiade pada bidang akademik sudah sering ia juarai. Jadi para guru sudah mengenal Jungwon dengan sangat baik.

"Kalian berenam ikut kami ke ruang BK sekarang!!!"

"Tunggu aja lo, liat nanti bakalan nyesel!!"

Setelah mengancam Riki, keenam murid-murid pengganggu tadi dibawa secara paksa oleh guru bimbingan konseling dengan seribu umpatan yang menyertainya.

"Riki, yang tadi itu apa-apaan?" tanya Jungwon yang terlihat jelas merasa marah dengan Riki.

Sunoo yang merasa kondisi sudah cukup baik pun mulai membuka suaranya, "Gila ya Rik! Itu tadi mereka geng kelas 12 yang bahaya banget loh!! Banyak koneksinya, sekali diincar bisa gawat!!"

"Kok jadi Riki yang kena marah sih... Apa salah bantuin orang yang kena bully..?" keluh Riki lirih sambil menundukkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya ke depan.

"Niatmu ga salah, Rik. Caramu yang salah."

"Tapi kak Jung--"

"MAAFKAN AKU!! dan terima kasih sudah menolongku tadi, gara-gara aku kalian jadi kena masalah sama geng mereka..." seru anak yang dibantu oleh Riki tadi secara tiba-tiba.

Not a Crazy Fighter Anymore [Sunoo, Jungwon & Ni-ki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang