09. HUENINGKAI : WAY HOME

118 30 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ft Hueningkai ( TXT ) by aisyamt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ft Hueningkai ( TXT ) by aisyamt

• • •

Keluarga harmonis. Itu impian setiap orang bukan? Memiliki keluarga lengkap dan saling menyayangi.

Tapi sangat di sayangkan. Seorang gadis remaja bernama Kim Hyura hanya bisa menjadikannya sebagai impian belaka.

Keluarga Hyura jauh dari kata harmonis. Hyura adalah anak tunggal yang dituntut oleh kedua orangtuanya untuk menjadi sempurna sesuai dengan apa yang mereka mau.

Ibu dan Ayah Hyura tak segan-segan untuk memarahi bahkan memberikan kekerasan fisik kepada sang anak, jika ia gagal dan tak memenuhi keinginan mereka.

Seperti halnya sekarang. Hyura sedang berdiri di dalam gudang rumahnya dengan kepala tertunduk dan kedua tangan yang bertaut.

Di depannya berdiri seorang wanita yang Hyura panggil sebagai 'Ibu' walaupun nyatanya perlakuan yang di berikan tak mencerminkan seorang ibu.

Sang ibu yang membawanya ke sini. Ia di bawa karena ketahuan mendapat nilai B di mata pelajaran fisika.

Kim Hyena menatap marah sang anak. Di tangan kirinya terdapat kertas milik Hyura yang berisikan soal-soal fisika dan tertera nilai B di sana.

Ibunya dengan kasar meremat kertas tersebut, lalu membuangnya ke sembarang arah

PLAK!

"KENAPA HANYA B?!"

PLAK!

"DASAR BODOH. HARUSNYA YANG KAU TUNJUKKAN PADAKU ADALAH NILAI A plus."

PLAK!

"MEMALUKAN!"

Hyura meringis menahan perih pada punggungnya yang terkena pukulan penggaris besi dari sang ibu.

"Maafkan aku, Bu ... " Hanya kalimat itu yang mampu Hyura suarakan.

Hembusan napas kasar terdengar. "Maafmu tak merubah apa pun, Kim Hyura."Setelah mengatakan itu, Hyena menjatuhkan penggaris besi yang semula ia genggam. Lalu melenggang pergi dari gudang; meninggalkan Hyura yang masih setia menunduk dalam. Air matanya menggenang di pelupuk, berlomba-lomba untuk keluar.

[✓] LOVE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang