Sorak-sorai di antara lautan penyihir begitu memekakan telinga. Ujaran kebencian, tatapan nyalang, dan berbagai aksi lainnya seolah berniat melenyapkan seseorang yang dituju.
Pasalnya di depan mereka, berdirilah seorang wanita dengan jubah merah yang menyapu lantai bersama dengan seorang anak laki-laki yang lehernya digantung menggunakan tambang.
"Baiklah, kalian tenang terlebih dahulu." Wanita itu lalu berjalan ke arah anak itu.
"Tidak bisa! Dia telah mencoba membunuh Yang Mulia!" Salah seorang warga berteriak memprovokasi yang lainnya.
"Tidak bisakah kalian diam sebentar?! Sebelum kalian juga berakhir di sini bersamanya!"
"Baik, Yang Mulia."
Wanita itu kembali menuju anak tersebut, tatapannya begitu tajam menambah ketegasan dari wanita yang merupakan ratu di sini.
"Kenapa kau berniat membunuhku, Anak kecil?" Anak itu memalingkan wajahnya.
"Kenapa kau ingin meracuniku, Anak kecil?" Ratu itu lalu menarik dagu anak itu menghadapnya.
"Sudah kubilang, aku tak meracunimu."
"Tapi kenapa ada jejak sihirmu di gelasku, hmm?"
"Ya aku tak tahu, yang jelas bukan aku yang meracunimu," Anak itu menjawab dengan santai.
"Berani sekali kau ini! Jelas-jelas itu sihirmu!" Ratu itu kemudian mendorong anak itu mengakibatkan anak itu terayun ke belakang akibat gaya yang diterima.
"Kalian memaksaku untuk menjawab. Ya itulah jawabanku," Jawab anak itu dengan tatapan yang sama tajamnya.
![[✓] LOVE STORIES](https://img.wattpad.com/cover/306635194-64-k571607.jpg)