13. BEOMGYU : WINTER BEAR

52 13 0
                                    

Ft Beomgyu (TXT) | by yeonharunoona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ft Beomgyu (TXT) | by yeonharunoona

***

Sepasang kaki melangkah dengan cepat melewati jalanan. Air mata tak berhenti mengalir sedari tadi. Ia tidak peduli dengan orang-orang yang melihat kearahnya dengan reaksi bermacam-macam hingga menjadikannya pusat perhatian.

Dan di sinilah ia berada; di terowongan taman bermain yang menjadi saksi bisu keluh kesahnya. Ia sering kali bersembunyi di sana karena menurutnya tempat itu adalah tempat paling aman.

Tangisnya sungguh memilukan hati, rasa sakitnya bak telah dihujam oleh ribuan panah. Suara-suara itu masih terngiang-ngiang di pendengarannya; membuat tangisnya semakin kencang.

"Hei, kenapa kau menangis?"

Sebuah suara menghentikan tangis itu.  menoleh dan memperhatikan si pemilik suara.

"Kenapa kau ke tempat ini? Bagaimana jika orangtuamu mencarimu? Di sini cuacanya dingin, harusnya kau tinggal di rumahmu, 'kan?" Lelaki itu sekali lagi melemparkan pertanyaan.

Mendengar kata rumah, si gadis terdiam; tak sanggup untuk menjawab. Selang beberapa detik, akhirnya ia memberanikan dirinya untuk bercerita.

"Ayah dan ibuku bertengkar. Mereka sering melakukan kekerasan saat mereka beradu mulut. Dan lebih lucunya lagi mereka tak memperdulikan aku, malah mereka mementingkan ego mereka daripada anaknya sendiri. Padahal aku sangat ingin membutuhkan kasih sayang mereka. Dan itu membuatku muak, benci akan keluargaku sendiri. Keluargaku sudah hancur. Aku lelah dengan semua ini ..." keluhnya.

Setelah mengeluarkan isi hati, isak tangis pun keluar lagi dari mulutnya. Gadis itu lelah, bukan hanya fisiknya saja, melainkan mentalnya juga. Melihat kehidupannya yang miris, rasanya ia ingin mengakhiri hidupnya saja.

Tanpa pikir panjang, lelaki itu langsung memberikan pelukan agar gadis yang berada didepannya tersebut merasa tenang dan hangat.

"Sudah, jangan menangis. Aku ada di sini."

❆❆❆

Melewati jalanan yang agak sempit, Beomgyu menarik tangan Gyeoul sembari berlari seperti dikejar seorang penjahat. Gadis itu tak berhenti mengomel karena perlakuan sahabatnya yang memang agak bar-bar.

Setelah melewati jalan yang licin, Beomgyu membawanya ke sebuah pohon tepat di samping taman bermain. Mereka mendudukkan diri sambil mengatur napas  karena kelelahan.

"Beomgyu-ya! Jika kau mengajakku ke suatu tempat, jangan berlari-lari. Nanti kalau aku terjatuh bagaimana?"

Beomgyu hanya tertawa mendengar omelan sahabatnya. Ya, maklum, Beomgyu selalu bercanda jika bersama dengan Gyeoul.

"Ya! Mengapa kau tertawa?!" pekiknya sembari menampar pahanya. Sang empu hanya mengaduh kesakitan karena tamparan kerasnya.

"Hahaha ... tidak, omelanmu sangat lucu, Na Gyeoul. Aku sampai terbahak-bahak," ungkapnya sambil tertawa. Gyeoul memalingkan wajahnya; tak mau melihat rupa menjengkelkan Beomgyu.

[✓] LOVE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang