7. A Place Where I Can Lean

2.9K 312 12
                                    

"Jadi... Maksudnya.. kau ingin kita bermalam di tempat lain?" Tanya Wonwoo memastikan.

"Ya, di mana pun selama bukan di Moridal."

"Tapi koin di sakuku tersisa tiga keping lagi setelah kita memakainya di tempat Bibi Delalah tadi. Kau juga tidak membawa satu keping pun, 'kan?"

Mingyu tidak menjawab.

"Bagaimana kalau kita kembali ke Moridal saja? Aku memang tidak tahu apa masalah yang sedang kau hadapi di sana, tapi kau juga tidak bisa terus-terusan menghindarinya, bukan?"

"Bagaimana kalau kita menginap di rumah Bibi Delalah?"

Wonwoo menghentikan langkah Rex dan menoleh ke belakang. "Taiga."

"Apa?"

"Setidaknya kita kembali ke Moridal sebentar untuk mengambil koin dan kebutuhanku yang lainnya. Aku juga belum memberitahu orang tuaku. Kau bisa menunggu di perbatasan desa kalau kau tidak mau ke sana. Bagaimana?"

Mingyu menghela napasnya panjang lalu mengangguk pelan. Wonwoo tersenyum dan memutar balik arah kembali ke Moridal. Hingga mereka tiba di pintu masuk Desa Moridal, Wonwoo melompat turun dari atas Rex.

"Ah, Terra, tunggu."

"Ya?"

"Kalau misalkan kau bertemu Aven, katakan padanya untuk memberikan semua barang-barang dan uangku.. dan juga katakan tidak usah mengkhawatirkan aku. Kalau kau bertemu dengan pria yang tadi pagi bertengkar denganku, abaikan saja dia.. jangan berbicara dengannya. Kau mengerti?"

"Umm.. baiklah." Wonwoo mengangguk. "Aku tidak akan lama." Katanya lalu berlari dengan kecepatan angin.

Tiba di rumahnya, Wonwoo langsung pergi ke kamarnya dan mengambil semua koin emas yang ada di tabungannya. Dia mencari ke sekeliling rumah dan mengetahui kalau orang tuanya belum pulang. Dia pun menuliskan sebuah memo untuk orang tuanya di atas meja makan.

Kemudian Wonwoo pergi ke tempat Jisoo. Di sana dia hanya melihat pria yang tadi bertengkar dengan Mingyu-Seungcheol-yang sedang bersantai sembari membaca koran.

"A-anu.."

Seungcheol melihat ke arah Wonwoo. "Oh, kau anak muda yang tidak sopan tadi pagi."

"Maaf, tuan. Tapi aku tidak memiliki urusan denganmu. Di mana Aven?"

"Kau tahu.. wajahmu sangat berbanding terbalik dengan sikapmu." Seungcheol bangkit dan mendekati Wonwoo. "Apa Taiga yang mengajarimu seperti ini?"

"Taiga tidak mengajariku seperti ini karena aku sudah seperti ini sejak aku lahir."

"Lagi." Seungcheol berdecih pelan. "Kau memanggil adikku seperti itu lagi."

"Taiga sendiri yang menyuruhku untuk memanggilnya demikian."

Seungcheol tertawa lalu kembali memasang wajah tegasnya. "Ah, tadi pagi kalau tidak salah kau datang membawakan pakaian Taiga. Kenapa pakaian Taiga ada padamu?"

"Taiga menginap di rumahku tadi malam."

"Apa dia menidurimu? Bocah ingusan sepertimu?"

Wajah Wonwoo langsung memerah. "Taiga bukan pria seperti itu!"

"Oh, kau tahu apa soal Taiga? Bukankah ini belum lama sejak kalian bertemu? Kau pikir Taiga sudah memberitahukan semua tentangnya padamu?"

Wonwoo menggigit bibirnya gugup.

"Kau pikir Taiga menganggapmu apa? Teman?" Seungcheol tertawa meremehkan. "Kau tidak pantas untuk menjadi teman bagi seseorang seperti Taiga. Kau pikir kau siapa?"

The King's Bride [⏹️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang