"Aku pulang~!" Wonwoo membuka pintu rumahnya dan melangkah masuk diikuti Mingyu di belakangnya.
Orang tua Wonwoo nampak terkejut saat melihat pakaian Wonwoo yang basah kuyup.
"Astaga.. kau berenang di sungai lagi?" Ibu Wonwoo berlarian ke dalam untuk mengambil handuk lalu menyelimutinya di tubuh Wonwoo.
"Di air terjun." Ralat Wonwoo.
"Kau bahkan mengajak orang lain?" Tanya Ayah Wonwoo saat menyadari kehadiran Mingyu, lalu menatap sang istri. "Ambilkan handuk satu lagi."
"Dia bukan orang lain, tapi pria yang menginap di tempat Neva yang aku ceritakan tadi pagi." Kata Wonwoo.
Ibu Wonwoo kembali dengan handuk dan memberikannya pada Mingyu. "Maafkan kami, anak muda. Pasti Terra memaksamu, 'kan?"
Mingyu tersenyum simpul. "Terra tidak memaksaku, nyonya." Jawabnya meskipun memang benar Wonwoo lah yang memaksanya. Mingyu kembali tersenyum menyaksikan orang tua Wonwoo yang nampak begitu mengkhawatirkan anaknya.
"Apa masih terasa dingin?" Ibu Wonwoo menangkup kedua pipi Wonwoo. "Cepat ke atas dan ganti pakaianmu."
Wonwoo mengangguk. "Taiga, ayo ganti pakaianmu di kamarku."
"Eh? Tidak, tidak.. aku akan kembali ke tempat Ne-.." Mingyu tak melanjutkan kalimatnya ketika ia kembali mengingat apa yang terjadi di antaranya dan Seokmin. Maka, sekali lagi, Mingyu membiarkan Wonwoo menarik tangannya dan membawanya pergi ke kamarnya di lantai atas.
Mingyu ditinggalkan sendiri di kamar Wonwoo karena Wonwoo mampir terlebih dahulu ke kamar orang tuanya untuk mengambil pakaian ayahnya. Matanya memindai ruangan kecil nan sederhana yang begitu tertata rapi itu. Terdapat buku-buku tebal di meja belajarnya dan berbagai gambar tanaman yang tertempel di dindingnya.
"Karena pakaianku tidak memungkinkan untukmu, jadi aku biarkan kau meminjam baju ayahku." Kata Wonwoo yang baru datang dan langsung menyerahkan sepasang pakaian ayahnya pada Mingyu.
Mingyu terkekeh pelan. "Terima kasih, Terra." Mingyu kembali menatap gambar tanaman di dinding dan menunjuknya. "Apa kau yang menggambar-..." Dia menjatuhkan pakaian di tangannya saat matanya disuguhkan Wonwoo yang sedang membuka bajunya. Mingyu merasa aneh, merasa darahnya berdesir lebih cepat saat melihat tubuh ramping nan putih bersih itu. Padahal sebelumnya dia tidak pernah seperti ini setiap kali melihat Seokmin bertelanjang dada. Mingyu tidak tahu kalau seorang pria saat melepas pakaian bisa seerotis itu.
"Gambar?" Wonwoo menoleh dan mendekati Mingyu, ikut melihat gambar di dinding. "Ah, ya, aku sendiri yang menggambarnya. Itu tanaman herbal, aku menggambarnya dan menempelkannya di sana karena terkadang aku lupa."
Sementara Wonwoo menjelaskan gambarannya, Mingyu justru masih terpaku menatap tubuh Wonwoo. Di air terjun, Mingyu diserang oleh wajah manis Wonwoo. Dan sekarang dia juga diserang oleh tubuh Wonwoo. Mingyu benar-benar tidak menyangka kalau ketertarikannya pada sesama pria bisa sebesar ini.
"Taiga? Ada apa?" Wonwoo melambaikan tangannya di depan wajah Mingyu. "Taiga!"
"Huh? Uh.. a-apa?"
"Kau melamun? Apa kau kembali teringat soal Neva?"
Mingyu menggelengkan kepalanya acak dan kembali memungut pakaian di lantai. "A-aku akan mengganti pakaianku di kamar mandi.." Dia melangkah ke luar. "Di mana kamar mandinya?"
"Uh? Pintu terakhir di ujung lorong."
Dan Mingyu pun pergi meninggalkan Wonwoo yang kebingungan.
"Sepertinya aku butuh cara lain untuk membantu Taiga melupakan Neva." Wonwoo mengangguk mantap lalu mengganti pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Bride [⏹️]
Fanfiction🔞[MEANIE]🔞 Pangeran Taiga Mingyu menyamar menjadi warga biasa dan pergi dari istana untuk mencari calon pengantinnya. Tapi ada begitu banyak tantangan yang harus ia lewati untuk membawa calon pengantinnya ke istana. (ft. SEOKSOO) _________________...