7

617 122 1
                                    

Disinilah aku berada mendengarkan cerita aneh dari kakakku.

"Bagaimana bagus bukan ceritanya"ucap kakak, yaampun dia bercerita banyak sekali,aku bahkan tidak mengingat semuanya.

"Sudah waktunya pergi,kakak pergi dulu"

"Dadah (name)"

Kakak pergi untuk menginap dirumah temannya,besok aku harus kembali sekolah.

Aku berjalan kearah cermin,dan aku melihat pantulan badanku disana.

"Kau cantik saat dirumah kenapa saat di sekolah kau buluk njir"racauku

aku menyentuh bekas luka yang berada di pipiku.

"Yeah...ini tidak buruk"ucapku

Aku bosan, aku berjalan keluar kamarku dan melihat ibu yang tertidur pulas di sopa, mungkin dia kelelahan,aku berjalan melewatinya aku berniat keluar sebentar.

Uhg...udara malam sangat segar.
Aku berjalan kearah taman.
Kududukan diriku di sebuah bangku.
Yaampun sepi sekali.aku sedikit haus ketika aku ingin menyeberang dom melewat dengan sepedanya.huh?kenapa ia terlihat buru-buru.
.
.
.
.
.
Handphone yang kubawa berdering.
"Siapa yang meneleponku?"ucapku, setelah kulihat ternyata ayah.

"(Name) kau dimana?"ucap ayah yaampun aku terlalu lama sepertinya.

"Aku pulang"ucapku,aku mematikan teleponnya.
.
.
.
.

"Kenapa kau tidak bilang ingin keluar"ucap ayah,dia terlihat sedikit khawatir.
"Aku bosan"ucapku,ayah hanya menghela nafas panjang dan pergi begitu saja.
Aku berjalan ke kamar dan bersiap untuk tidur.

Tok...

Tok...

"(Name) ada temanmu"
Ini suara ibu,dia terbangun?

Lah.....stres malam-malam gini siapa sih yang datang.saat aku berjalan kebawah aku melihat Minu yang babak belur dengan ayah yang menatap Minu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Minu ngapain?"ucapku,Minu menatap ku kemudian menatap singkat ayah dengan keringat yang mengalir di wajahnya.ouhh....dia sepertinya tertekan dengan tatapan ayahku.

Aku menarik tangan Minu dan membawanya keatas.

"Jangan berduaan dikamar"ucap ayah, yaampun aku tidak mungkin melakukan itu.

.
.
.
.
Kami duduk di sopa atas dekat kamar ku.aku mengobati luka Minu.

"Aku datang ingin menjengukmu (name),tapi aku malah merepotkan mu"ucap Minu
"Tidak apa,kenapa bisa begini?"tanyaku

"Ah...biasa"ucapnya,huh? apa-apaan biasa.aku menekan kapas yang dibasahi alkohol ke luka Minu membuat dia meringis.

"Hentikan...itu perih"ucap minu,ia sedikit menjauh dan tidak sengaja menginjak kapas yang membuatnya terpeleset.

"Ahg...."teriak Minu

"Ehe maaf"ucapku

Minu mengembalikan posisinya seperti semula ia sedikit mendekat ke arahku.dia menyentuh luka yang berada di pipiku.

Duagh...

Aku meninju wajah minu.dia membuatku sedikit takut.

"Ah maaf (name)"ucap Minu.

Hening....

Tidak ada yang membuka pembicaraan.

"Kau mau main game?"ucapku,Minu hanya mengangguk,dan saat aku akan mengambil konsol game ayah berbicara.

"Ini sudah malam lebih baik kau pulang"ucap ayah

"Ah...benar juga,kalau begitu aku pamit ya (name)"ucap minu

wind Breaker x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang