[ɪ] Doll of Satan [✔]

┊𝟎𝟓┊

"Heh! Laki ku mana?! Aku nih bunting!"

"Hah? Ga mungkin itu anak laki aku, pasti itu anak Bram!"

"Siapa itu Bram?!"

"Ya, berame-rame lah. Kau kan pelakor, semua laki orang ko ambil."

"Eh, asal kau tau ya! Laki kau tu ga suka tidur sama kau. Dia sukanya tidur sama aku, makanya aku bisa bunting!"

"Ih, ga percaya aku!"

Perdebatan itu terus berlanjut, teman-temannya yang lain hanya menatap kedua sejoli itu dengan tatapm datar.

𝙳𝚘𝚕𝚕 𝚘𝚏 𝚂𝚊𝚝𝚊𝚗 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 05 [ 𝙵𝚒𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐 𝙳𝚘𝚕𝚕 ]
『𝙲𝚑𝚊𝚛𝚊𝚌𝚝𝚎𝚛 𝚋𝚢 𝚖𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝚘𝚝𝚑𝚎𝚛𝚜
𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 𝚋𝚢 : 𝙼𝚎
𝙲𝚘𝚟𝚎𝚛 𝚋𝚢 : piedia
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐!

Setelah kejadian di mana mereka termenung sementara akibat perkataan Hanzo yang mengatakan jika Mis Dara sudah meninggal, akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan kembali pekerjaan mereka.

Elijah sudah menyuruh mereka untuk melupakan apa yang baru saja terjadi tadi.

Charlie juga mengatakan kemungkinan besar ia hanya kecapean karena tadi malam hanya tidur selama 4 jam.

Mereka melanjutkan pekerjaan mereka dengan sedikit pertunjukan... Lebih tepatnya adegan yang Charlie dan Alv ambil di t*kt*k.

Contohnya seperti sekarang ini.

"Ugh!"

Charlie memukul punggung Alv dengan kemoceng di tangannya.

"Penipu!"

"Kau laki-laki jahanam!"

"Menjijikkan!"

"Lihat tingkah lakumu! Aku jijik melihatnya!"

"Sudah! Cepat pergi dari sini!"

Setelah Charlie mengatakan hal itu, Alv langsung memasang wajah sedihnya.

"Tunggu Shinta! Dengarkan penjelasanku dulu!"

"Cukup Roma! Aku sudah mengetahui semuanya!"

"Tidak Shinta! Kau salah paham!"

"Cukup! Aku muak! Kau lebih memilih lelaki itu dari pada aku!"

"Kau belok Roma!"

"Tapi aku menyayangi nya! Dan aku juga menyayangimu Shinta."

"Sudah! Aku akan menceraikan mu!"

"Tidak Shinta! Maafkan aku!"

Charlie dan Alv terus melakukan adegan yang mereka lihat, tetapi ada beberapa yang mereka buat sendiri.

Walaupun begitu, tangan mereka terus membersihkan ruang dapur itu.

Istilah nya mereka membersihkan dapur sambil berakting.

"Anu... Itu ga di pisah?" Tanya Niklaus.

"Ga usah, dari pada mereka ga kerja." Ujar Kei.

Niklaus mengangguk pelan lalu ia kembali menyapu lantai ynag berdebu.