⠀⠀⠀2 ー に

1.6K 124 6
                                    

; malam itu pula.

dannie mengerjapkan matanya perlahan, sebelum akhirnya beranjak bangun dari acara tiduran dikasurnya. ia meraba sekitarnya, hingga memegang pipinya yang dingin karena udara sekarang ditambah hujan deras menguyur kota daegu.

entah mengapa ada hujan di musim semi dan ini masih bulan maret, hujan biasanya turun pada waktu bulan april.

karena tak mau memikirkan hal itu, ia pun beranjak keluar dari kamarnya karena ingin menyapa ibu cantiknya.

"mamah tumben buat kue, ada acara" celetuk si mungil yang sekarang tiba tiba ikut bergabung kedunia ibunya dan menduduki kursi di meja makannya.

"engga, mamah cuman mau bagi bagi aja. sekalian, kasih ini ke tetangga kamu dipinggir pojok sana." balasnya, dan diangguki ribut oleh dannie.

jinhwan hanya tertawa melihat bagaimana mengemaskan putra manisnya itu, ah memang buah tak jauh dari pohonnya.

buktinya dannie tak jauh beda dengan dirinya.

"sana mandi dulu, bau keringet" ucapnya dengan meledek, membuat dannie cemberut dibuatnya.

"dannie masih wangi ih, mamah yang bau acem nempel terus dikompor" ah mulai lagi, si kecil tengah mennyerocos tak ada habisnya ketika ada yang orang mengejeknya atau membuat masalah.

memang benar, sifatnya dengan ibunya tak jauh berbeda. hanya saja, dannie lebih cerewet karena keturunan dari ayahnya.

"enak aja, mamah masih wangi. sana mandi biar makin cantik" ucapnya sembari mengalihkan pembicaraan si kecil sebelum mulutnya mengeluarkan gerutuannya.

tidak sopan, memang.

tapi tak masalah, karena lebih terlihat mengemaskan.

"huum, tapi dannie laper" eluhnya, memang jujur karena semalam ia tak makan apapun hingga sekelebet memorinya mengingat tempo malam tadi.

hingga . . .

"kenapa sayang, kok geleng geleng gitu? ada masalah" ucap jinhwan heran melihat dannie yang meraba raba lehernya sembari menggeleng gelengkan kepalanya ribut.

dan lebih herannya lagi, dannie waktu mengeluh lapar ia tak jadi makan entah karena hal apa yang membuatnya seperti itu.

"kamu gapapa sayang?" tanya jinhwan lembut, dannie menggeleng lalu tersenyum.

"gapapa mah, tadi kerasa gatel aja. nanti dannie makannya, mau dinginin kepala hehe" balasnya diakhiri tawa hambarnya, hal itu pula tak luput dari jinhwan hingga mengundang keingintahuannya terhadap dannie.

jarang dan tak pernah, putra manisnya menyembunyikan sesuatu kepadanya.

tapi biarkanlah, dannie perlu ruang.

namun ia akan tetap menjaga si kecil, takut

takut hal dulu terulang kembali, dan takut ia ke colongan lagi karena kesilapannya.

.
.
.


dimansion keberadaan jun, ia sudah pulih bahkan tubuhnya terlihat segar dan kini dirinya bisa tersenyum walau yang ditunjukan hanya senyum kecil yang tak bisa orang lihat.

namun sedetik kemudian dirinya memasang wajah datar, ketika ada sosok pemuda pendek tak lupa dengan wajah manisnya. namun jika dilihat, itu biasa saja dibandingkan pemuda manis yang ia temui malam tadi.

"kau sudah pulang? kemana saja huh" ucapnya kesal, jun hanya diam tanpa menjawab.

"hey aku bertanya kepadamu,

⠀Byuntae ー Hoonsuk⠀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang