; tidak penting.
jinhwan memandang penuh tanya putranya yang terlihat pucat, perasaan tadi pagi dia masih tersenyum ceria sekarang berubah dengan drastis membuat dirinya khawatir namun lebih cenderung ingin tahu apa penyebabnya.
"sayang, kamu baik baik aja kan?" tanya jinhwan terdengar khawatit, dannie hanya tersenyum tipis menanggapinya sebelum akhirnya ia meminta pelukan hangat darinya.
jinhwan dengan senang hatinya, tentu menerima pelukan itu dan
terkejut, mengenai
dahi dannie yang panas, serta bintik merah yang melekat dileher dannie.
"hey, sayang kamu kenapa" tanya jinhwan terdengar khawatir, ia mengecek bagaimana wajah dannie yang pucat dan lehernya.
hanya bintik merah yang terlihat, selebihnya panas pada tubuh dannie lebih mendominasi.
"dannie butuhー
ucap dannie terpotong, kala ia tak tahu harus berbicara apa mengenai yang terjadi dengannya.
"butuh apa sayang?" tanya jinhwan yang bingung tercampur dengan khawatir karena ucapan dannie terpotong begitu bahkan sebelum ia mengetahui lanjutannya.
dannie menggeleng, "kamar" ucapnya.
jinhwan mengangguk paham, mungkin istirahat bisa memulihkan keadaannya. namun ia tak yakin, karena bintik bintik merah itu apa.
tak mungkinkan keracunan, dan apalagi gigitan serangga. kulit dannie, tak terlalu sensitif jika mengenai serangga. karena justru, dannie selalu menjauhi serangga.
"mamah anterin kekamar ya, nanti mamah buatin tehnya" ucap jinhwan sembari menuntun putra manisnya itu dengan hati hati.
.
.
.
setelah sampai dikamarnya, jinhwan menelisik ruangan kamar dannie namun tak sedikit menemukan kejanggalan yang ada."kamu habis makan apa sayang, kenapa bisa kaya gini" cerocos jinhwan yang masih sama, ingin tahu.
"gapapa mah, mungkin karena kemaren dannie minum yogurt basi" balasnya, walau sepenuhnya tak berbohong.
"yaudah, tidur ya kalau ada apa apa panggil mamah. mau kabari ayah kamu dulu" ucapnya sebelum pergi dari kamar dannie.
dannie hanya tersenyum menanggapinya, lalu atensinya teralih dengan sepucuk mawar merah diatas nakasnya.
kapan dia ada disini?
ia tak menemukan orang, namun ada mawar merah?.
"kerjaan jun kah, ish" gerutuan dannie didalam hatinya, namun karena tubuhnya memaksa untuk tidur akhirnya ia pun tertidur dengan bunga mawar diatas bantal samping tubuh rampingnya.
.
.
."bisa lepas juga" ejek jun sehabis melakukan aksinya, ia sehabis melecehkan dannie ia kembali kemansion yang ia tinggali dan menghampiri matenya- ralat mantan mate yang meninggalkannya karena dirinya di culik oleh bangsa dotebard.
"menyebalkan, untung david datang" balas chio kesal.
"cih, pergi sana dari mansion ku. kau membawanya kemari, lalu kau anggap aku apa" geram jun, baru balik diajak ribut.
sini, sini.
"tidak akan, selama ini aku yang menjaga mansion ini agar tetap berdiri kokoh dan tak rubuh walau penghuni aslinya hilang ditelan bumi" balas chio tak terima.
mau bagaimana pun, mansion ini tetap akan ia tinggali sampe ia mempunyai keturunan walau hasilnya nol. karena ini bukan book omegaverse.
"em, hanya mansion ya. lalu kenapa hatimu tak dijaga, harusnya kau menjaganya bukan hilang juga dan mengabaikan ku yang meminta tolong" balas jun tak kalah tajam dengan tatapan yang diberikan oleh chio.
david yang geram, pun datang dan menarik chio dari tatapan mematikan milik jun.
"sudah cukupi permusuhan kalian, jangan hanya karena chio meninggalkanmu kau jadi seperti ini. hidup tak bisa semau kita, ada kalanya takdir yang berbuat" ucap david menengahi, sebelum akhirnya berlanjut hingga peperangan.
walau sebenarnya, tak ada gunanya juga.
lebih baik pisahkan, sebelum beranjak ke hal yang lebih aneh lagi.
"tapi dia duluan yang mulai" ucap chio cemberut, mengingat pertemuan pertamanya kemaren membuatnya emosi karena membahas yang seharusnya tak dibahas.
"sudah, jangan memulai. kembali kekamar mu, aku akan kembali dalam 10 menit" ucap david terdengar perintah, chio pun berlari meninggalkan dua pemuda tampan yang sialnya adalah vampire.
"terima kasih atas jasamu, kau tau aku sudah menemukan sosok yang akan kujadikan kekasihku dalam waktu dekat" ucap jun bangga atas apa yang terjadi kepadanya.
"kau yakin, ku lihat dia hanya manusia biasa" ucap david tak percaya, waktu itu dia melihat dannie dan tak merasa ada yang spesial dengan pemuda manis itu.
hanya sedikit cantik dan manis yang membuatnya hampir kehilangan poros dunianya, mengingat ia mempunyai makhluk mungil yang tak kalah imut, walau sifatnya jail pake banget.
"entah ku juga tak yakin, tapi kau tahu. saat diriku mulai menghisap darahnya, seakan semuanya candu namun hal aneh lainnya yang kutemui ia berbeda dengan manusia biasa jika digigit dengan vampir" balas jun, ia berpikir dengan keanehannya begitupun dengan david.
"mungkinkan ia juga sebangsa dengan kita, atau
ucapan david terpotong kala, pekikan seseorang yang membuatnya harus berhenti membicarakan hal tersebut.
"yak, jun hou kau kembali. bagaimana rasanya mendekam di peti kematian?" ucap karina meledek, terdengar menyebalkan jauh lebih menyebalkan daripada chio.
"diamlah, seharusnya kau tak tanya begitu dengan jun" alih alih david, ia sudah tau kalau jun pasti tak suka dengan kehadiran wanita yang cerewet dan banyak tanya ini menganggu kehidupannya.
apalagi tadi ia tengah serius membahas sesuatu, yang sekiranya mungkin ia akan hadapi itu nantinya.
"tidak, sebelum jun memelukku menandakan ia rindu dengan ocehanku" ucap karina tampak percaya diri, hal itu pula membuat jun semakin diam.
ia diam. tubuhnya ada disini, namun jiwanya entah pergi kemana.
"ey, jun loh"
"dia pergi, kau boleh pergi"
"hish"
Tbc
Tokoh tambahan aku gunain cast treasure
namanya, pake nama ingrisnya ( hanya untuk
member tertentu )selainnya, mungkin masih dipertimbangkan
karena belum ada bayangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
⠀Byuntae ー Hoonsuk⠀
Vampiro⠀⠀, the story of jun and dannie night encounters and nightmares, until the creation of the story he should have perpetuated. ー fanfiction hoonsuk 、bxb 、blood-scene 、smells of blood and sex 、vampire 、satan 、harsh word 、maturity .