07. Bertemu

202 23 0
                                    

Seorang Ibu baru saja keluar dari rumahnya untuk membuang sampah, setelah membuang sampah yang Ia bawa Ibu itu pun berjalan-jalan sebentar di taman, di perjalaman Ia menyapa ibu-ibu yang tengah berbelanja sayuran.

"Akhirnya keluar juga, jeng?"

"Iya, butuh udara segar Bu.."

"Mau kemana Bu Sandra??"

"Mau ke taman Bu Mita, marii~"

Sandra kini berjalan menyusuri taman seorang diri, dulu ketika Raskha masih hidup. Sandra dan Raskha berjalan dari taman hingga ke ujung taman hanya untuk membeli beberapa jajanan yang Raskha sukai.

Raskha suka makan dan juga jajan, makanan apapun yang Sandra bawa selalu Raskha habiskan membuat Sandra senang karena anak sematawayangnya doyan makan.

Kini, Sandra duduk sendirian di bangku taman merenungi nasibnya yang di tinggal sang anak pergi kerumah Tuhan untuk selamanya.

Kruyukk~

Sandra menoleh kala suara perut seseorang masuk ke gendang telinganya, siapa yang lapar? Pikir Sandra

Sandra pun mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru taman, nampak seorang remaja yang tengah tertidur di bangku taman sembari memegangi perutnya.

Sandra mendekati anak tersebut "Dek?? Bangun?"

Anak itu pun mengerjapkan matanya kala sinar matahari pagi mencium wajahnya.

Anak itu pun bangun dari posisinya "Kenapa Bu?" Tanya anak itu kepada Sandra

"Tadi, saya dengar perut kamu bunyi. Kamu lapar?" Tanya Sandra to the poin kepada anak tersebut

"Hah? Iyakah? Duh, saya malu.." Ucap sang anak itu sembari membuang wajahnya ke arah lain

"Kenapa malu? Kamu lapar?"

"Saya malu karena ada yang dengar bunyi perut saya.."

"Ayo, sarapan. Di sekitar sini ada bubur yang enak." Ucap Sandra mengajak sang anak tersebut untuk makan bubur

"Tapi, saya enggak punya uang Bu.. Enggak apa-apa kok Bu saya disini aja.."

"Lho? Saya yang ngajak berarti saya yang bayarin kamu"

Anak itu pun bangkit dari duduknya, Ia berjalan beriringan. Senyum Sandra sangat tulus, membuat hati anak tersebut menghangat.

"Nama kamu siapa?"

"Saya Aji, Tante??" Jawab Aji dengan senyuman yang tulus

"Saya Sandra.."

"Tante Sandra.." Ucap Aji dan di angguki oleh Sandra

"Bu Sandra sama siapa?" Tanya tukang bubur tersebut kepada Sandra  ketika mereka berdua sampai di lapak tukang bubur

"Sama temannya Akha mang Ujang. Saya biasa ya mang, kamu gimana Ji?"

"Saya campur aja, Tan"

"Yang satunya campur Mang, sambelnya pisah aja ya Mang.."

"Siapp!"

"Kalau ada Raskha pasti nih Raskha selalu rewelin suami saya, apa saja di komentarin kadang saya sampai lupa naro kerupuk buat buburnya saking serunya dengerin Raskha ngoceh"

"Iya Bi Dewi, sekarang Raskhanya udah tenang gak ada yang rewelin mang Ujang lagi, hehe~"

🍃🍃🍃


Semenjak pulang dari tukang bubur Aji terdiam

Raskha?

Raskha?

Apa Raskha yang Ia temui semalam?

"Tante Sandra ini Raskha?"

"Iya itu Raskha anak saya"

Mirip!

Berarti benar Raskha yang Ia temui semalam.

"Aji tadi dengar-"

"Iya anak saya sudah pergi tinggalkan saya untuk selamanya, Aji.

"Tante, maaf.. Apa penyebabnya, Tan?

"Penyakit jantung, sama seperti Ayahny Aji.."

"Tante maaf kalau Aji buat Tante sedih.."

"Ehh? Enggak kok Ji.." Sanggah Sandra cepat

"Ayo, di makan buburnya keburu dingin nanti gak enakk"

Aji pun melahap buburnya, bubur langganan Raskha sama Tante Sandra beneran enak! Pikir Aji

Setelah menghabiskan buburnya, Sandra menatap Aji "Kamu kok sepagi itu udah di taman, tiduran pula. Lagi kabur ya?"

"Ahh? Bukan gitu Tan, Aji di usir ibu panti, Aji gak tahu mau kemana jadi Aji tidur aja di taman."

"Aji gak tahu orangtua Aji, nama aja gak tahu apalagi mukanya, Tan"

"Aji, maaf yaa Tante gak tahu.."

"Duhh, Aji jadi curhat gini jadi gak enak"

"Kalo Raskha masih ada kayaknya bakalan seneng deh ada kamu"

"Minggu depan 40 harinya Raskha,"

"Tante masih belum ikhlasin Raskha?"

"Belum, setiap detik Tante selalu teringat Raskha. Rasanya untuk ikhlas pun sulit."

Raskha.. Bunda lo sayang banget sama lo, Kha.

"Kamu boleh tinggal disini Ji, untuk orangtuamu jika memang ingin cari nanti sata bantu tapi kalau kamu gak mau, tinggal disini aja sama saya. Kamu mau?"

Aji terkejut mendengar ucapan Sandra, Ia jelas saja mau mencari orangtuanya tapi apa orangtuanya juga mencari dirinya?

"Makasih, Tante. Aji bakalan bales semua kebaikan Tante!"

"Dengan kamu jadi anak yang baik aja saya sudah merasa terbalas, Ji"

"Makasih, Tan. Ini biar Aji aja yang beresin"

"Gapapa? Kalau gitu saya keatas dulu ya beresin kamar kamu"

"Itu juga biar Aji aja yang beresin, Tan"

"Yaudah, kamar kamu ada di sebelah kamarnya Raskha ya, saya keatas dulu"

Sepeninggal Sandra, Aji lalu membereskan meja dan membawa mangkuk kotor ke dalam wastafel dan mencucinya

Raskha, Bunda lo baik banget sama gue, Kha.

𝚁𝙰𝚂𝙺𝙷𝙰𝙹𝙸 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang