03. Perjuangan Rashka

375 33 0
                                        

.
.
.

"Dok aku mau pulang.."

"Dokter akan izinkan jika Raskha bisa menjaga kesehatan Raskha dirumah, bisa?"

Raskha menatap sendu sang Dokter "Raskha mau coba, Dok. Boleh?? Kalau nanti Raskha drop lagi, gak apa-apa seumur hidup tinggal di rumah sakit.."

"Gak boleh gitu, Raskha gak mau sembuh?? Kasihan lho Bundamu nangis terus tiap malam berdoa agar anaknya diberikan kesembuhan. Jadi, tunggu sebentar lagi yaa?"

"Sebentar laginya itu kapan, Dok?? Aku muak selalu disini, di kamar ini sendirian nunggu Bunda pulang kerja.."

"Mau jalan-jalan ke taman? Saya temani, mau??"

"Aku mau tidur aja, Dok."

"Ayo, Kha?" Ajak Jeremy lagi namun Ia hanya mendapat gelengan dari Raskha.

"Aku capek, Dok. Sakit terus gak sembuh-sembuh.."

"Kasihan Bunda uangnya habis gara-gara aku yang penyakitan ini, aku kadang pengen nyerah tapi nanti aku gak bisa lihat senyum Bunda lagi.."

"Gak bisa dipeluk Bunda lagi.."

Jeremy paham jika anak yang ada di depannya ini sedang muak dengan kondisinya.

Jeremy juga paham jika alasan Raskha bertahan adalah Bundanya, orang yang sangat Raskha sayangi.

Terkadang, Jeremy bersyukur jika Raskha masih mempunyai keinginan untuk bertahan meski sesederhana senyuman sang Bunda misalnya.

"Mau cokelat?? Katanya cokelat bisa buat orang yang lagi sedih membaik, kamu mau??" Jeremy merogoh jasnya lalu memberikan cokelatnya kepada Raskha, agar mood anak itu kembali lagi.

Raskha pun memakan coklat pemberian Jeremy, Ia jadi berpikir untuk apa marah dan sedih? Toh percuma saja jika pada akhirnya Ia harus menerima segala takdirnya.

Tuhan sayang Raskha maka Tuhan berikan perbedaan antara Raskha dengan manusia lainnya.

Raskha spesial.

Begitulah orang-orang menyebutnya.

"Raskha, merasa capek pun gak apa-apa."

"Tapi, tolong jangan menyerah ya? Kami sedang berjuang untuk kesembuhan kamu.."

"Kami butuh semangat kamu, lagipula nama kamu sudah ada di urutan paling atas"

"Kamu akan sembuh, kamu gak akan diam disini seumur hidup kamu, kamu juga gak akan terlalu sering bolak-balik kesini.."

"Aku bahkan gak berharap apa-apa lagi, Dok.. Kayaknya gak mungkin juga aku sembuh.."

"Tidak ada hal yang tidak mungkin. Kamu pasti bisa sembuh karena saya juga sedang berusaha untuk menyembuhkan kamu. Jadi, jangan berhenti berharap ya?"

Raskha yang mendengar semua itupun menangis, Jeremy memang selembut itu kepada para pasien termasuk Raskha.

Raskha merasa beruntung bisa bertemu dengan Jeremy.

𝚁𝙰𝚂𝙺𝙷𝙰𝙹𝙸 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang