06.

16 1 2
                                    


HII PARA PEMBACAAA?!!

mohon bantuannya untuk like, follow, share, kritik & saran aku terima yaaa !

HAPPY READINGG BESTTIEE
(っ˘̩╭╮˘̩)っ

" NADINEE !! " teriak sasa di gerbang sekolah, nada suara nya sudah seperti orang yang sudah sembuh, mereka berdua berpelukan seperti sudah lama tidak berjumpa.

" lu kok dah sekolah aja " tanya nadine ke sasa yang masih memeluknya dengan erat. " males aku di rumah sama orang gila " jawab sasa sambil mengandeng tangan sahabatnya itu.

akbar menyapa mereka, " akbar plis jangan ganggu aku " kata sasa kesal.

Sasa pergi menjauh dari akbar meninggalkan nadine sendirian berdiri di tempat awalnya itu, Akbar mengejarnya

anak anak yang masih di situ melihat kebingungan ke arah akbar yang masih saja mengejar sasa, mungkin mereka terkejut melihat akbar untuk pertama kalinya di tolak mentah-mentah ama adek kelasnya.

🐰 :

aku menatap pemandangan indah memandang banyak bunga indah di sekitar sekolah, entah mengapa setelah aku memandang bunga yang indah aku melihat laki laki yang berjalan di sekitar bunga, laki laki yang membawa kucing manis di tangannya, mengendong nya layak anaknya sendiri.

aku ingin sekali menyapa sayangnya laki laki itu pergi menghilang dengan kucing manis itu.

" NADINE SYAKILLA AZZAHRA " teriak sasa menggoyang kan badan temannya itu, nadine tertidur selama pelajaran fisika membosankan, gurunya menjelaskan tanpa berhenti menurut nadine guru itu seperti bercerita indah seperti bundanya .

jam istirahat pun tiba, nadine mengajak Sasa untuk makan di kelas dengan bekal dari bunda, " yes menu bundaa " senang Sasa, memang benar makanan buatan bunda sangatlah enak sekali.

telfon itu berdering, hp sasa berbunyi ia mengakatnya. " napa sayy " katanya ke panggilan telfon itu.

" ihh kalian lagi makan yaa " kata laki laki yang menelfon itu. " yappie, makanan bunda "

🐻🐊 :

akbar terdiam menunggu kehadiran gadis pujaan hatinya bersama rafael temannya. akbar menutup mukanya dengan tangan nya, capek menunggu kehadiran sasa yang tidak kunjung datang.

" sedih pula lu, emang lo suka ya ama sasa " tanya rafael kepada temannya yang sedang kecil hati menunggu kepastian itu datang. " hum " jawabnya memoncong kan bibir manisnya itu. " jijik " kata rafael lagi

" rafael, ada yang kelahi " kata salah satu teman mereka, Rafael yang berjabat menjadi ketua osis langsung sigap dengan berlari menuju lapangan sekolah.

" sa, temenin ke toilett " ajak nadine ke sasa yang sibuk melihat kaca. " okehh " jawab sasa langsung pergi ke pintu luar, mereka berjalan menuju toilet yang tidak jauh dari kemungkiman.

" WOI PEREBUT COWO ORANG ! " teriak wanita di belakang mereka, gadis itu dengan para kelompoknya mengepung gadis yang tidak bersalah itu.

nadine bingung mukanya seperti bertanya tanya kepada Sasa yang tak bukan lagi sama bingung nya. " kedua kali nya ya din " kata sasa berbisik saat mereka diikat, Sasa terdiam membalas dengan cubitan kasar melukai wanita yang membully nya itu.

gadis itu berteriak kencang meminta tolong kepada kepada teman nya, teman nya kaget sontak melepaskan ngengaman mereka di tangan nadine dan sasa itu. nadine dan sasa yang sudah terbiasa berlari kencang menghindari mereka.

sebenarnya mereka tidak memikirkan untuk berhenti dimana saat sekumpulan gadis itu mengejar mereka, di depan mereka ada guru bk yang entah mengapa lewat mereka berdua Nadine dan sasa berlari ke belakang ibu itu. 

sontak saja sekumpulan gadis itu terdiam tidak berani membatah saat ibu itu berteriak kencang sekali terdengar di telinga Rafael yang menyaksikan langsung itu. rafael sebenarnya baru saja datang bersama Akbar yang sebenarnya Akbar yang berlari ke lapangan yang salah membuat mereka terlambat melihatnya .

rafael sebenarnya takjub dengan kedua gadis itu tetapi ia harus tetap bersikap adil sebagai ketua osis yang langsung bersebelahan dengan guru bk serta Akbar yang di belakangnya menyelamatkan kedua gadis itu.

nadine dan sasa hanya bisa tertawa tentang apa yang terjadi hari itu, akbar bingung melihat kedua gadis itu bukanya takut ia malah tertawa. " sa, elu baik baik aja kan? " tanya akbar seperti mengkhawatirkan kondisi sasa yang rambutnya sudah berantakan sekali.

sasa yang tidak kenapa kenapa pun hanya berkata tidak, Nadine menatap kedua pasangan yang saling melihat satu sama lain. " kak, engga ada niatan buat nanya nadine apa? " kata nadine sambil tersenyum lucu melihat mereka berdua itu.

bukanya menjawab Akbar hanya tersenyum ke gadis yang berada di depan nya itu. nadine yang kesal itu menepuk kursi secara kencang yang membuat mereka berdua itu terkejut yang membuat sasa terjatuh.

akbar lebih terkejut dengan jatuhnya Sasa daripada suara kursi yang kencang di tepuk Nadine itu yang membuat nadine tersenyum dan langsung pergi begitu saja menuju kelasnya.

ketawa itu membuat Nadine benar benar bahagia, tiba tiba ia berhenti di saat ia hampir menabrak rafael yang berada di depan nya. benar benar di depannya nadine melihat ke atas ia tertuju dengan mata laki laki yang lebih tinggi darinya , entah mengapa senyuman itu terkeluar begitu saja Rafael juga ikut tersenyum melihat gadis itu tersenyum di depan nya.

bel berbunyi....

suara motor nathan sudah berada di parkiran sekolah cendikiawan nadine yang belum keluar itu membuat nathan hanya terdiam menunggu adiknya keluar, banyak sekali gadis gadis yang terpesona dengan nathan yang sedang menunggu itu.

nadine keluar dengan cantiknya ia berjalan menuju Nathan yang berada tak jauh dari parkiran sekolah, semua gadis gadis disana terkejut dengan nathan yang memasangkan helm ke adek sematang wayangnya itu.

" tumben banget " kata nadine terkejut itu, " coba sono lu liat sekeliling" jawab nathan yang masih sibuk memasangkan helm ke adeknya itu.

" pantes mencari perhatian, gua kasih tau ka rara baru tau " katanya lagi membuat nathan menutup mulut sang adek dan menyuruh adik satu satunya naik ke motor nya itu.

" mana sasa tumben engga barengan? " tanya nathan itu, nadine hanya menjawab " di jemput ayah dia lah " jawab nadine yang melihat melihat penjual kaki lima itu.

" hari ini engga boleh makan sebarang mau check up " kata Nathan yang mengetahui adek nya melihat segala penjual itu karena memang adek nya menyebutkan semua makanan yang ia liat.

" yaiiyahh " jawab nadine


🐰
rumah sakit besar yang selalu ia datangi kapanpun itu dengan dokter yang sama, dokter spesialis kanker otak, dr. stephen dokter yang sudah menganangi ku kurang lebih 4 tahun lamanya.

sebenarnya aku mengalami penyakit itu baru 1 tahun, tapi rasa itu selalu berat pertama kali aku mengetahui di saat abang ku satu satunya keceplosan itu membuat ku benar benar bingung antara mau sedih atau senang mengetahui nya atau bahkan marah sekaligus karena mereka tidak memberitahu selama satu bulan lamanya.

tidak ada yang tau selain diriku, bunda, papa, nathan, abin dan sasa. saat sasa dan abin mengetahui nya  mereka benar benar terkejut dengan hal yang menimpa diriku.

berusaha tegar namun tidak bisa selalu sakit tapi aku bertahan untuk menggapai cita cita yang mungkin saja tidak mungkin itu terjadi.

HII, SEKIAN UNTUK HARI INI.
maaf ya lama apdet :(

OKKEII, SEE YOU NEXT TIME BYYEE ?!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WITHOUT YOU ( ON GOING ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang