CHAPTER 1

618 39 7
                                    


Awalnya aku ingin posting ini saat lebaran atau pas habis lebaran , tapi karena aku ada halangan dan di daerah sana tak ada sinyal juga , lalu nggak tau balik nya kapan , jadi aku posting sekarang , semoga kalian suka .






Gisei






Chapter 1











Pagi yang cerah terlihat 2 anak ini tengah menuruni anak tangga dengan semangat

" hey kalian sudah bangun baru saja kasan ingin bangunkan kalian " kata ibu dari mereka yang bernama kina tepat nya nanase kina

" kasan hari ini kita makan apa ? " kata anak yang umur 5 tahun itu

" ayo tebak kasan masak apa buat riku dan ten " kata kina

" Omurice " kata mereka berdua kina melihatnya hanya tersenyum bahagia

Mereka adalah anak dari kina dan rey yang bernama nanase ten dan nanase riku mereka hanya beda 2 tahun saja tapi ten sangat menyayangi riku , namun berbalik belakang rey selaku ayahnya sangat membenci riku , nenurut rey riku adalah beban hidup , dan seharusnya riku tak di lahirkan , sejak riku lahir hidup rey makin kacau , perusahan nya terlilit hutang karena riku yang lemah sakit sakitan dan penyakit yang di deritanya yaitu asma .

" kau tak boleh memakan itu , itu buat ten bukan buat mu , dan kau tak boleh makan sampe kami selesai makan " kata rey yang muncul dari belakang riku , riku yang menunduk dan sedikit takut pada ayahnya

" otousan biarlah riku makan bersama kita , dia juga kan keluarga kita otousan dia adik ten " kata ten merangkul riku

" dia bukan anak ku , adik mu sudah mati ten , dia bukan adik mu , kenapa kau masih di sini cepat pergi jangan muncul lagi di hadapan ku " kata rey sambil memgebrak meja membuat riku makin takut dan hampir kambuh

" rey hentikan , dia itu anak kita kau tega dengan nya , dia anak kandung kita rey ! " bentak kina

" wow kau berani membentak ku sekarang , kau berani sekarang ha kina ! , sampai kapan pun aku tak mau dia , beban seperti dia harus mati dan enyah dari sini kalo perlu aku bisa membuang nya ke panti asuhan " kata rey kini ten menutup telinga riku agar adiknya tak mendengar setiap kata kata yang menyakitkan untuk nya

" riku kau kekamar ya , tunggu ten ni pulang ya " kata ten sambil menutup telinga riku dan menuju kamar nya

" riku kau dengarkan musik ini , lagunya enak loh coba deh riku dengar , dengar lagu ini ya sampe ten ni pulang " kata ten memberikan Headphone dan mp3 player pada riku , lalu riku menganggu dan mukai memakainya

ten berangkat sekolah dan yang ada di fikirannya hanya ke adaan riku , entah ten tak dapat konsen terasi di  karenakan perasaan khawatir pada adiknya , hingga waktu menujukan jam pulang , ten tergesah gesah pulang masuk ke rumah , terlihat kina yang menangis ten berlari menghapiri ibunya

" kasan ada apa kasan , kenapa menangis ? " kata ten panik

" riku ten riku , tolong riku ten dia  dia di kurung di gudang dengan otousan " kata kina menangis

" apa " kata ten berlari ke arah gudang , ten yang tau betul kondisi adiknya yang tak bisa dekat dekat benda benda debu udara yang pengap itu akan membuatnya kambuh

" riku riku apa kau di dalam jawab ten ni riku " kata ten megedor gedor pintu gudang

" huk huk huk ten ni tolong riku ha ha ha " kata riku yang mulai kambuh , tanpa berfikir panjang ten mendobrak pintu itu dan terlihat adiknya yang lemas dan sangat pucat

" astaga riku " kata ten dan mengedong sang adik yang tak mampu berjalan

" riku maaf maaf ten ni yang lama tak kembali " kata ten memeluk adiknya setelah diberikan inhaler nya

GiseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang