APA YANG HARUS KU LAKUKAN

112 10 0
                                    

apa ada yang menunggu cerita itu , ah ku fikir tak ada , oke lah tanpa panjang lebar , selamat membacac








Chapter 22





























Kini hari mulai berganti malam dan kini adalah party yang mereka rencanakan canda tawa mereka ciptakan bersama dan yamato dengan setia dengan beerr nya , dan mereka menikmati malam ini dengan ke indahan , canda gurau tak luput dari mereka begitu pun riku demgan wajah ceria dan berbagi beberapa kisah nya bertemu dengan 2 sahabatnya saat dia bersekolah di amerika ,

" riku apa yang kau fikirkan " kata mom menatap riku yang terdiam seperti memikirkan sesuatu

" ah tidak aku tak memikirkan apapun " kata riku

" kau tak bisa bohong pada ku riku " kata ten

" apa kau takut dengan berita itu ? " kata liori

" hem , kau benar liori aku takut berita itu akan menjadi malapetaka untuk kalian , maaf kan aku minna yang sudah membuat kalian masuk ke dalam berita itu " kata riku menunduk dan memainkan jarinya lalu bibir bawah dia sedikit gigit rasa nya sangat khawatir jika grub kakak nya dan sahabatnya hancur karena dirinya

" kau tak perlu takut riku kun , kami akan melindungi mu , kami sebagai teman mu dan aku sebagai fens mu akan mencari siapa yang menyebarkan berita itu " kata sogo

" riku biarkan aku menjadi kakak saat ini , biarkan aku memerankan layak nya seorang kakak untuk mu , aku janji aku akan melindungi mu riku " kata ten memeluk riku

" ya tak hanya ten kami juga akan melindungi mu dari berita media itu kau tak perlu khawatir riku " kata yamato

" sepertinya ini sudah malam lebih baik kau istirahat riku , besok kita bicarakan lagi " kata yuki kini riku mengangguk lalu tersenyum  dan ten tersenyum melihat riku kembali tersenyum

Saat semua tengah tidur riku yang terbangun dia mengatur nafasnya yang tiba kambuh saat tidur , sejak kecelakan itu riku terus di bayang kan rasa bersalahnya meninggalkan keluarganya untuk melunasi hutang ayah nya dan juga dia berfikir jika ibu dan kakak nya hidup bahagia

" huk huk huk , ha ha ha " riku mencoba mengatur nafas nya dan riku menatap ten yang tengah tertidur riku mencari inharel nya di laci dia tak ada niat sedikit pun meganggu ten yang tengah tertidur , setelah dia menyemprotkan inhaler ketengorokan nya kini nafasnya perlahan lahan kembali normal

" kenapa ? Kenapa aku bermimpi  itu lagi " kata riku membasuh wajahnya

" aku sekarang mengerti betapa sulitnya ten ni saat itu , dengan bodohnya aku percaya kata kata orang tua sialan itu , ah aku merasa haus sekali , ten ni sedang tidur , huf seharus nya aku tak boleh manja seperti ini , sekalian melatih kaki ku juga kan " kata riku mencoba bangkit dari tempat tudurnya perlahan lahan  dan hampir terjatuh saat menuju dapur , namun untung ada liori menahan tubuh riku

" kau ingin kemana ? , di mana ten dia tak mengantar mu ? " kata liori

" ten ni sedang tudur pulas , aku hanya ingin mengambil minum liori " kata riku

" kau bisa membangunkan nya bukan , jika aku tak ada kau bisa terjatuh kau tau " kata liori

" aku tau aku tau sudah ku katakan aku ingin mengambil minum apa itu salah juga ? " kata riku kesal

" huf sudah lah , kau duduk lah biar aku ambilkan " kata liori membantu riku berjalan menuju sofa setelah itu liori mengambil minum

Riku hanya mengembungkian pipinya karena liori memarahinya tadi , tapi kini wajah riku kembali berubah menjadi sedih

GiseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang