chapter 20

113 8 4
                                    

Maaf minna aku baru bisa lanjut sekarang , apa ada yang menunggu cerita itu , ah ku fikir tak ada , oke lah tanpa panjang lebar , selamat membacac









Gisei








Chapter 20


















Kini mereka sampai di ruang dokter , setelah mereka masuk terlihat dokter yang tengah duduk di sana dengan beberapa berkas berkas map di mejanya

" selamat siang dok " kata riku dan  ten yang  sambil mendorong kursi roda milik riku

" ah siang juga ten , riku " kata dokter mendekati mereka dan dokter itu pun menyamakan tinggi nya dengan riku dia sedikit terduduk

" riku bagai mana kondisi mu saat ini , atau kau masih merasa pusing ? " kata dokter

" untuk merasa pusing aku tak terlalu merasakan saat ini dok , mungkin hari ini kegiatan ku tak terlalu lelah , hanya saja kadang merasa sedikit terganggu di pagi hari , seperti keram di bagian kaki ku dok " kata riku menjelaskan keluhan nya

" hemm begitu , coba aku periksa dulu , ya sebelum melakukan terapi nya , ten bisah kah kau tunggu di luar " kata dokter

" ah baik dok " kata ten dan dia pun menunggu di balik pintu luar
Kini riku sedang di periksa oleh dokter ten yang menunggu riku , kini pandangan nya lurus kedepan dia sedikit curiga dengan 2 orang di sana seperti mengawasi mereka tapi ten membuang fikiran buruk itu dia kembali fokus dengan riku saat ini .






Setelah beberapa menit akhirnya riku bersama dokter keluar , riku yang di bantu oleh dokter

" dok bagai mana dengan ke adaan adik saya ? " kata ten

" dia tak apa apa ten , mungkin proses pemulihan , jadi nanti aku akan kasih obat nyerinya " kata dokter

" ah terimakasih dok " kata ten

" ya sama sama , riku apa kau siap untuk terapi hari ini " kata dokter

"Ah sedikit gugup " kata riku

" bukan kah kau sering melakukan nya " kata ten

" ah benarkah " kata riku tersenyum



Kini riku pun berada di ruang rehabilitas dan kini dokter serta perawat yang memantau riku berjalan di sana dengan berpegangan 2 besi awalnya dokter menyuruh suster itu membantu riku tapi riku menolak , baru 3 langkah riku hampir terjatuh ten yang melihat nya cukup waswas dengan riku yang hampir terjatuh

" aku tak apa apa suster , aku akan mencobanya lagi " kata riku tersenyum walau terlihat di wajah nya cukup lelah


Namun riku mencobanya kembali dan kini riku berhasil hingga 4 langkah namun saat ingin melanjutkan langkah nya riku terjatuh lagi dan terlihat nafasnya pun tak normal

" riku istirahat lah dulu , kau sudah ada perkembangan , aku yakin kau pasti akan bisa jalan kembali " kata dokter membantu riku dan ten dengan cepat berlari mendekati riku

" riku kau tak apa apa " kata ten

" ha ha ha aku tak apa apa ten ni " kata riku tersenyum dan mencoba mengatur nafasnya

" riku pake lah inhaler mu " kata ten memberikan inhaler nya pada riku


" ya ten ni " kata riku , kini ten yang membantu riku untuk memakai inhalernya dan beberapa menit nafas riku pun kembali normal setelah itu ten pun pamit dengan dokter dan membawa riku ke droom


saat ini posisi mereka sudah di luar rumah sakit riku yang menundukan kepala hatinya sungguh takut , dia takut akan bertemu fans nya dulu dan juga wartawan tentunya

" ne riku bagai mana kalo kita makan di luar ? " kata ten serontak riku kaget dengan perkatan ten membuat dia tak bisa menjawab

" kenapa riku , kita belum pernah lagi makan bersama di luar kan ? " kata ten menghentikan langkah nya dan mendekati riku , agar ten melihat wajah riku

" apa kau tak mau makan berdua dengan ku " kata ten serontak riku menatap wajah ten

" bukan bukan begitu ten ni , mmmm ten ni bagai mana kalo nanti bertemu dengan fans mu , atau aku malah menjadi objek perhatian , dan membuat kau malu ten ni , dan juga bagai mana jika jika ada yang melihat dan memotret kita secara diam diam dan di sebarkan ke media , dan juga karir mu " kata riku yang ketakutan sendiri


" stoop riku stoop ! , sampai kapan kau terus berfikir seperti itu sampai kapan riku , aku juga ingin kau merasakan kebahagian yang kau berikan pada ku , apa aku salah untuk berganti posisi dengan mu , biar aku yang buat kau bahagia , jika perlu aku pun rela membiarkan kaki ku jadi milik mu , asal kau bahagia riku , jadi biarkan aku menjalankan tugas jadi kk yang baik untuk mu " kata ten menangis di hadapan riku

" ten ni , tak perlu melakukan itu , aku sudah bahagia di dekat mu ten ni " kata riku tersenyum

" tapi ten ni juga mau riku kembali seperti biasa tanpa ada rasa khawatir dan takut " kata ten mengelus pipi riku , riku yang  memiringkan wajah nya

" aku tak pernah menang melawan ten ni " kata riku mengembungkan pipinya

" yos , mmmm kau mau makan apa kali ini ? " kata ten bersemangat

" ten ni saja yang menentukan nya " kata riku tersenyum

" baik lah , kita makan susi bagai mana ? " kata ten

" baik lah " kata riku

" oke kita cari lestoran susi " kata ten membawa riku dengan hati yang sangat senang




Kini akhirnya mereka menemukan tempat makan yang tak begitu ramai di kunjungi agar riku juga sedikit tenang untuk menikmati makanannya nanti dan mereka pun memesan makanan dan juga minuman .


Riku yang tengah memainkan ponselnya dengan sedikit bernyanyi


" hey suara mu tetap bagus ya walau aku hampir tak pernah mendengar mu bernyanyi beberapa bulan ini " kata ten dan membuat riku terhenti bernyanyi

" hy kenapa berhenti , aku masih ingin mendengarnya loh " kata ten membuat riku sedikit tersenyum malu

" ten ni bisa kah tak menggoda ku " kata riku

" yah , tapi sungguh aku benar benar heran riku " kata ten mencoba mengoda riku
Kini riku menarik nafas dan membuangnya pelan

" ten ni terimakasih ya " kata riku menunduk kan kepala nya

" untuk apa , untuk makan ini , kan kau belum memakan nya " kata ten


" bukan , riku terimakasih pada ten ni , saat otousan tak menyayangi ku , ten ni selalu menunjukan kasih sayang ten ni pada ku , dan menghapus rasa benci ku pada diri ku sendiri , entah lah kalo ten ni kasan ikut serta membenci ku mungkin aku akan melakukan " kata riku terhenti karena serontak ten memeluk riku dari samping , ten berjalan ke arah riku dan memeluk nya


" riku kau dengar ten ni sangat menyayangi mu , dan apa kau tau saat kau benar benar pergi dari hidup ten ni , dan itu membuat ten ni hancur , maka dari itu tetap lah dengan ten ni , tetap di sini di samping ku riku , saat aku tau kau kecelakan dan pergi diam diam mininggalkan musik , aku terus memikirkan mu , menghubungi mu tapi kau tak mengangkatnya aku makin tak bisa tenang " kata ten

"Ponselku di sita ten ni aku tak bisa memghubungi kalian kujo san tak mengizinkan ku " kata riku



Setelah mereka berbagi cerita dan kini saat nya mereka harus kembali ke droom i7 karena ini sudah hampir malam , ten dan riku menghabiskan waktu mereka berdua jarang sekali mereka bisa seperti ini , ya karena riku yang masih takut untuk keluar dan banyak hal yang terjadi .





Bersambung

GiseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang