chapter 4

252 19 1
                                    




Gisei





Chapter4








Sebelum nya

" Apa dia membenci ku " kata ryuuji

Selanjut nya








" mungkin tadak bisa di bilang membenci mu sih , ya mungkin dia berfikir kujo mengangkat mu jadi anak nya mungkin bertujuan lain tapi mungkin saja riku berfikir lain , dia mengakat kau sebagai anak nya mungkin riku berfikir kalo kau akan mengawasi nya selama dia berkerja tau bisa di bilang memata matakan nya , sudah tak perlu di fikirkan akan ku tujukan kamar mu " kata anne kini ryuuji hanya mengangguk dan mengikuti anne


Ke esokan harinya terlihat di droom i7 tengah sibuk mitsuki yang tengah memasak bersama ten dan sedangkan yang lain masih tertidur di kamar masing masing

" Ohayō nisan , nanase san " kata liori yang baru keluar dari kamar nya

" liori sudah ku katakan panggil saja ten , seperti yang lain aku tak nyaman dengan panggilan itu , seakan akan kau memanggil , almarhum ayah ku " kata ten ya memang tak lama saat ten ingin masuk idol ayah dan ibunya meninggal di karnakan kecelakan

" oh maaf , nanase san aku akan coba untuk memanggil mu dengan ten san " kata liori

" ma liori ini masih pagi jangan membuat ten merasa sedih " kata mitsuki

" bukan kah sudah ku bilang aku tak sengaja nisan " kata liori

" oh ya liori bisa kah kau bangunkan yang lain , ini makanan untuk sarapan hampir selesai " kata ten

"Baik lah " kata liori mulai membangunkan yang lain
Namun di tempat yang berbeda terlihat di kamar riku , dia sudah terbangun tapi entah kenapa kali ini riku merasa sesak di dadanya sunguh sulit untuk bernafas , dan untuk turun dari ranjang pun sangat sulit , terdengar suara langkah kaki mendekati pintu kamar riku



Tok
Tok
Tok

" riku ayo bangun , sarapan sudah menanti " kata anne di balik pintu

" huk huk huk , anne tolong , huk huk huk sesak " kata riku berusaha bersuara

" astaga riku " terdengar suara batuk keras riku membuat anne membuka pintu dan masuk

" riku kau kenapa apa yang kau rasakan?  " kata anne

" sesak huk huk " kata riku meremas dadanya

" inhaler , ya inhaler mu mana kau letakan di mana " kata anne panik

" huk huk huk " riku menujuk arah laci , terdengar suara langkah mendekati kamar riku siapa lagi kalo bukan ryuji

" ha ! Riku ni ada apa anne ada apa ini ? " kata ryuji

" ryu bantu aku cari inhaler milik riku " kata anne

" ah baik lah " kata ryuji mulai mencari dan pada akhirnya mereka menemukan inhaler riku

" riku tarik nafas perlahan lahan oke hitungan ketiga aku akan masukan inhaler mu " kata anne kini riku mengganggu

" 1 , 2 ,3 " kata anne dan mulai menekan inhaler riku lalu perlahan lahan juga nafas riku mulai normal kembali

" kau tak apa apa riku ni " kata ryuji

" berapa kali ku katakan pada mu untuk berhenti memanggil ku seperti itu , dan kau tak perlu sok perduli pada ku   " kata riku tersenyum

" ah benarkah , maaf kan ku aku tak bermaksud seperti itu  " kata ryuji

" ya ya ya , aku pun mau tak mau berterimakasih pada mu karena sudah menolongku , jadi bisa kah kau pergi dari kamar ku " kata riku

GiseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang