BAB 1

1.2K 63 0
                                    

Shin Ryujin, gadis cantik usia 21 tahun tengah menyantap sarapan yang dibuat sang bunda dengan lahap.

"Ryujin." sapa sang Ayah.

"Iya, Yah?" sahut Ryujin, sambil memakan sarapannya.

"Sekarang, kamu sudah semester 7 kan?" tanya sang Ayah lagi, dan Ryujin hanya mengangguk.

"Pulang sekolah nanti, langsung pulang yah. Jangan kemana-mana." perintah ayahnya, membuat Ryujin mengernyit bingung.

"Memangnya kenapa, Yah?" tanya Ryujin penasaran.

"Ayah dan Bunda mau mempertemukan kamu dengan seseorang." jawab ayahnya, membuat Ryujin kaget dan langsung menatap sang ayah.

"Jangan bilang ini tentang perjodohan?" tebak Ryujin dengan wajah seriusnya.

"Iya, sayang. Ayah sama Bun-"

"Aish! Ayah Bunda.. Apa-apaan sih, sekarang bukan lagi zaman siti nurbaya. Aku bisa nyari pasanganku sendiri." pekik Ryujin tidak setuju.

"Tapi sayang, anak sahabat papa ini sangat baik dan juga-"

"Cukup ayah! Pokoknya aku gak mau." jawab Ryujin lalu pergi.

"Ryujin, tunggu dulu sayang." teriak bundanya, namun Ryujin tidak memperdulikannya dan langsung keluar dari rumah.

Ryujin memang tidak berasal dari keluarga kaya, tapi keluarganya bisa dibilang berkecukupan. Ryujin melajukan mobilnya menuju kampus dengan raut wajah kesal terhadap kedua orang tuanya.

"Apa-apaan pake acara di jodohin segala! Ayah sama bunda bener-bener menyebalkan." batin Ryujin saat lampu merah menahannya.

Saat lampu hijau, Ryujin kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, dan tidak berapa lama, Ryujin melihat seorang ibu-ibu yang belanjaannya berserakan. Ryujin pun menepi dan membantu ibu itu membereskan belanjaannya.

"Terima kasih ya, Nak. Kamu baik sekali." ujar ibu itu sambil tersenyum manis.

"Sama-sama, Tante Kalau boleh tahu, Tante mau kemana? Biar saya antar." tawar Ryujin sambil tersenyum manis juga.

"Terima kasih tawarannya, Nak. Tapi anak Tante sudah dalam perjalanan menjemput Tante disini. Jadi, maaf ya." jawab ibu itu lagi.

"Baiklah kalau begitu, saya pamit ya, Tan." jawab Ryujin sambil membungkuk hormat.

"Baiklah. Hati-hati di jalan yah." ucap ibu itu sambil melambaikan tangannya.

Ryujin segera masuk ke dalam mobilnya, dan melaju kembali menuju kampusnya.

-o0o-

Universitas Indonesia, adalah satu-satunya universitas terfavorit di Indonesia.

Ryujin baru saja sampai dan keluar dari mobilnya. Ia menghela nafas panjang, lalu menutup pintu mobilnya. Tiba-tiba seseorang memanggil namanya, membuatnya menoleh kearah sumber suara.

"Hai! Ehehe.." sapa Lia.

Choi Lia, gadis cantik usia 22 tahun yang artinya adalah kating Ryujin di kampus.

"Hai, Kak. Napa muka lo, happy amat perasaan." ujar Ryujin, setelah melihat Lia cengengesan di sebelahnya.

"Ehehe.. Itu Jin, tugas dari dosen Jo, boleh pinjem gak?" tanya Lia sambil cengengesan, membuat Ryujin merotasikan matanya.

"Sudah gue duga. Lo gak mungkin cengengesan gini, kalo gak ada maksud lain." cibir Ryujin seraya mengeluarkan buku tugasnya.

"Ehehe.. Nanti gue traktir deh. Yah.. yah.. yah.." bujuk Lia, sambil mode cute di depan Ryujin.

My Husband is A King MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang