BAB 15 [End]

442 30 3
                                    

Sebulan kemudian, mau tidak mau Ryujin harus meninggalkan tanah kelahirannya, dan ikut dengan suaminya tinggal di Korea.

Sebulan kemudian, mau tidak mau Ryujin harus meninggalkan tanah kelahirannya, dan ikut dengan suaminya tinggal di Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda.. Ayah.. Aku bakal kangen banget sama kalian." ujar Ryujin sambil memeluk kedua orang tuanya.

"Bunda juga bakal kangen banget sama putri kesayangan Bunda." jawab Bundanya.

"Kamu baik-baik yah disana. Kalo luang, main-main ke rumah. Pintu rumah selalu terbuka untukmu." ujar Ayahnya sambil mengecup singkat puncak kepala Ryujin.

"Ayah sama Bunda juga jaga kesehatan yah, Ayah jangan capek-capek. Bunda juga jangan ngedrakor mulu. Ingat istirahat, okay?" ujar Ryujin memperingati kedua orang tuanya, membuat mereka tertawa dan mengangguk.

Ryujin memang sangat perhatian pada kedua orang tuanya, terutama sang Ayah yang bagaikan pahlawan baginya.

"Ya udah, sana.. Di tungguin Renjun tuh." ujar Bundanya seraya menunjuk Renjun, membuat Ryujin mengangguk.

"Njun, Ayah titip Ryujin yah, tolong di jagain bintang kesayangan Ayah." pinta mertuanya.

"Iya, Yah. Tenang aja, Renjun bakal jagain Ryujin seumur hidup Renjun." jawab Renjun, membuat Ryujin tersenyum manis.

"Kalo gitu, kita pamit ya Ayah.. Bunda.. Pulangnya hati-hati yah." ujar Ryujin, seraya memeluk kedua orang tuanya sekali lagi.

Ryujin dan Renjun mencium tangan kedua orang tua Ryujin, lalu berbalik hendak ke gate.

"RYUJIIIIIIN!!!"

Teriakan itu membuat Ryujin, Renjun, serta kedua orang tua Ryujin menoleh.

Teriakan itu membuat Ryujin, Renjun, serta kedua orang tua Ryujin menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lohh, kak Lia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lohh, kak Lia.. Kak Yeji.. Kak Hyunjin.." gumam Ryujin, seraya berbalik.

Yeji dan Lia langsung menubruk tubuh Ryujin, membuat Ryujin terhuyung ke belakang. Untung ada Renjun di belakang Ryujin, yang menahan tubuh tubuh agar mereka tidak terjatuh.

"Huaaa!! Gue bener-bener gak terima lo ninggalin kita, Jin." pekik Lia, si ratu drama.

"Bener, Jin. Gue bener-bener gak sanggup di tinggal sama lo." timpal Yeji.

"Astaga! Kalian ini, gue pikir kenapa. Lagian gak mungkin gue tetap tinggal disini. Usaha suami gue kan di Korea." jelas Ryujin sambil membalas pelukan Yeji dan Lia.

Lia melepas pelukannya dan menatap Renjun dengan tatapan memohon, membuat Renjun mngerutkan dahinya bingung.

"Kenapa gak perusahaan lo sama-"

Yeji dengan cepat membekap mulut Lia, membuat Ryujin membulatkan matanya menatap Lia. Renjun hanya bisa menghela nafas panjang meladeni, Lia yang mulutnya seperti keran bocor.

"Astaga! Lo bener-bener yah. Ember banget sih!!" pekik Yeji kesal, dan Lia hanya cengengesan.

"Bahaya juga yah, mulut lo Kak." pekik Ryujin merotasikan matanya.

"Ehehe.. Kan hampir doang." jawab Lia cengengesan.

"Oh ya, kak Hyunjin kesini anterin mereka doang?" tanya Ryujin, yang mengalihkan pandangannya pada Hyunjin.

"Niatnya, tapi si cicak ikutan nitip ini, katanya buat lo." jawab Hyunjin sambil memberikan sebuah diary pada Ryujin.

Ryujin menerima diary tersebut, dan tahu cicak yang di maksud Hyunjin adalah Felix. Orang yang selama ini memendam perasaan padanya, dan tahu bahwa Ryujin masih mencintai suaminya.

"Kenapa gak kak Felix sendiri yang nyerahin ke gue?" tanya Ryujin pada Hyunjin.

Hyunjin hanya mengendikkan bahunya, lalu Ryujin menghela nafas seraya mengangguk.

"Thanks ya, Kak. Titip salam buat kak Felix." ujar Ryujin.

"Ryujin.. Renjun.. Ayo, jetnya udah siap." ujar Winwin memanggil mereka.

"Ini beneran, pergi? Perusahaan lo beneran gak bisa pindah ke Indo Njun?" tanya Lia dengan wajah serius dan Renjun menggeleng pelan.

"Huaaaa!!" pekik Lia memeluk Ryujin erat, membuat Ryujin meringis seraya membalas pelukan Lia dan Yeji.

Setelah acara teletubbies selesai, Renjun menggandeng tangan Ryujin, dan Ryujin melambaikan tangannya pada orang-orang yang ditinggalnya di Indonesia.

Tanpa mereka sadari, dari balik tembok yang tidak jauh dari mereka, seseorang memperhatikan Ryujin dengan senyuman palsunya.

Tanpa mereka sadari, dari balik tembok yang tidak jauh dari mereka, seseorang memperhatikan Ryujin dengan senyuman palsunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat ya, Jin. Akhirnya lo bisa ketemu sama orang yang bener-bener bisa ngebuat lo bahagia. Gue turut bersuka cita atas kebahagiaan lo. I love you forever, Shin Ryujin." batin Felix sambil tersenyum pahit.

-o0o-

Thanks for to read my story🌺
See you in the next story

My Husband is A King MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang