BAB 11

359 26 0
                                    

Winwin yang mengetahui kondisi adiknya dan juga adik iparnya pun menjadi murka. Lalu segera menghubungi adiknya.

 Lalu segera menghubungi adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Na.. Malam ini, kamu tidur sendiri gak apa kan?" tanya Winwin, pada istrinya.

"Memangnya kamu mau kemana, Win?" tanya Nara, istri Winwin.

"Ada tugas. Aku titip Lee Dam yah. Sebentar aja. Aku akan pulang sebelum jam 4 pagi, okay?" ujar Winwin, seraya mengecup singkat kening istrinya.

Winwin langsung mengambil jaket hitamnya dan juga kunci mobilnya, lalu keluar dari kamarnya. Nara yang memang sudah tahu siapa keluarga Huang sebenarnya hanya bisa menghela nafas seraya berdoa untuk keselamatan suami kesayangannya.

Dalam perjalanan, Winwin menelepon Xiaojun, untuk menyiapkan 5000 malfionso sebelum ia sampai di Markas. Winwin benar-benar dendam dengan Redblack, yang sudah menghancurkan pernikahan sang adik.

"Gue pastiin lo semua mampus malam ini anj—" batin Winwin sambil memegang kemudi stir dengan erat.

Sesampainya di Markas, Winwin langsung menuju halaman belakang, dan melihat Xiaojun, Hendery dan Lucas yang tengah mengatur malfionso.

"Udah beres?" tanya Winwin pada Xiaojun, si leader Markas.

"Siap, Prince. Lagi pengecekan ulang aja." jelas Xiaojun, dan Winwin pun mengangguk paham.

"Lucas lapor! Semua peralatan sudah siap!" teriak Lucas sambil mengacungkan jempolnya.

"Hendery lapor! 5000 malfionso sudah siap!" teriak Hendery dari arah yang berbeda dengan Lucas, sambil mengacungkan jempolnya.

"OKAY!! KARENA SEMUANYA UDAH SIAP! SEKARANG KITA BERANGKAT KE MARKAS REDBLACK!! KEPUNG SEMUANYA TERMASUK JALAN BAWAH TANAH MEREKA!! PASTIKAN SEMUANYA MATI!! MAFIA KITA TIDAK PERLU MEREKRUT MALFIONSO YANG TELAH MELUKAI KESAYANGAN KING!! PAHAM?!!" teriak Winwin dengan segala emosi dalam dirinya.

Semua malfionso menjawab "paham" serempak. Lalu mereka semua berangkat menuju markas Redblack.

—o0o—

Di markas Redblack, kingnya sudah ketar ketir ketakutan apabila di serang balik oleh Hell Zone. Apalagi, istri King Hell Zone terkena tembakan Mark dan Mark mati di tempat.

"Mark benar-benar bodoh! Bisa-bisanya dia membahayakan nyawa kita semua!!" pekik Doyoung kesal.

"Jangan pikirkan itu lagi. Yang harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana kita bisa menandingi kekuatan Hell Zone." pekik Jungwoo yang ikutan kesal.

"Kita tidak mungkin bisa menandingi kekuatan Hell Zone Woo. Mereka bukan tandingan kita!" pekik Taeyong yang sedari tadi hanya diam.

"Sial?!!" pekik Yuta, sang King Hell Zone.

"Sial?!!" pekik Yuta, sang King Hell Zone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband is A King MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang