You and me till the end

1.1K 180 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






































"Sekolah? Tapi aku baru saja ujian kelulusan kemarin. Riki bahkan belum naik ke kelas selanjutnya"

Jimin meminum kopinya dengan santai, benar-benar berperilaku seperti orang yang bertahun-tahun ada di rumah itu bersama mereka.

"Jungkook bisa mengambil dokumen kelulusan mu dan anggap saja Riki lulus lebih cepat. Tidak ada aturan yang spesifik soal umur di sekolah itu"

Riki tidak berbicara apapun. Jika soal ini, ia memberikan kepercayaan nya pada Jungwon untuk mengambil semua keputusan.

"Itu sekolah khusus mereka yang immortal bukan? Dan kau tau aku baru saja bertransformasi menjadi seperti ini tadi malam. Kurasa aku tidak bisa beradaptasi secepat yang kau kira Mr. Park"

Jungwon benar, pemuda itu masih cukup kebingungan dengan apa yang terjadi pada tubuhnya. Butuh sekurangnya dua bulan untuk Jungwon beradaptasi pada pendengaran, penglihatan yang baru.

"Mr. Yang, kau sudah beradaptasi"

Kedua remaja lelaki itu menatapnya bingung.

"Untuk seorang manusia yang baru saja menerima darah dari iblis, kau seharusnya tidak sadarkan diri selama satu bulan. Tapi kau ada disini, sedang berbicara denganku dalam keadaan sehat"

Riki bahkan terkejut dengan efek samping yang baru saja Jimin katakan.

"Sekolah di mulai satu bulan lagi. Kalian hanya perlu menyiapkan pakaian karena kalian akan hidup di asrama sampai lulus. Tidak perlu memusingkan dokumen pendaftaran dan lainnya karena itu adalah tanggung jawabku. Aku akan memberikan kalian beberapa lembaran soal jadwal pelajaran dan tentang asrama nanti"

Riki sebenarnya tidak ingin meninggalkan sekolahnya saat ini. Meski tidak memiliki teman, tapi Riki menyukai sekolahnya.

Tapi jika itu bersama Jungwon, ia rasa akan baik-baik saja.

"Kau tidak memberi tau kami nama sekolah itu"

Jimin tersenyum lebar, baru menyadari kesalahannya sejak tadi.


"Bagaimana bisa aku melupakan ini? Sekolah itu bernama Eden of whisper. Sekolah khusus untuk orang-orang spesial seperti kalian. Eden sudah di bangun ratusan tahun lalu dan saat ini menjadi sekolah terbaik di antara sekolah lainnya. Kalian tidak hanya belajar beberapa akademik layaknya manusia, tapi juga belajar soal mengendalikan kekuatan masing-masing"


Bagi Jungwon, Jimin terlihat lebih semangat saat menceritakan soal sekolah tersebut.

Jungwon sendiri tidak pernah mendengar nya, tapi Riki terlihat mengetahui sesuatu.

"Kami mencoba semaksimal mungkin untuk mempertahankan semua peraturan dan tujuan di sekolah. Membuat siapapun bisa menentukan keputusan tentang kehidupan nya yang ingin berada di dunia manusia atau melanjutkan hidup sebagai makhluk immortal seperti biasanya. Kami sangat menghormati pemilik sekolah tersebut dan ribuan murid lain pun menghormatinya"

Sekali lagi, Jungwon menatap pada Riki yang masih diam. Pemuda itu terlihat tidak nyaman dengan segala hal yang tidak ia ketahui.

"Sebuah tujuan yang bagus untuk sekolah. Aku tertarik dengan hal itu, bagaimana denganmu?"

Riki menatap balik padanya.

"Aku akan ikut kemanapun kau pergi"

Jungwon mengusap pelan rambut Riki sambil tersenyum lembut.

"Aku tidak bisa melarangmu untuk mengikuti lagi karena aku juga ingin bersama. Tapi nanti, kau harus menentukan tujuanmu sendiri okay?"

Riki mengangguk paham, membuat senyuman di wajah Jimin terlihat semakin jelas.

"Tentu saja kau harus tertarik Mr. Yang, leluhur mu akan sangat menyukai berita ini"

Jungwon terdiam, terlalu terkejut dengan apa yang Jimin katakan. Selama ini, tidak pernah ada yang mengungkit soal silsilah keluarga nya kecuali Jungkook dan Riki tentu saja.

"Bahkan jika ayahmu masih hidup, ia pasti akan bangga melihatmu tumbuh menjadi pemuda manis yang kuat seperti saat ini. Dan keluarga mu juga akan sangat bangga karena kau ada di sekolah yang dibangun oleh keluarga Yang Mr. Nishimura"















Suara pecahan kaca memenuhi ruangan itu. Jimin sudah terpojok di dinding dengan Riki yang mencekiknya dan Jungwon yang mencoba melepaskan Jimin.



"RIKI!"

"Kau tau sesuatu tentang keluarga kami huh? Bagaimana? Bagaimana kau bisa?!"

"Riki! Lepaskan Mr. Park sekarang! Pertanyaanmu tidak akan terjawab jika kau membunuhnya bodoh!"


Riki melepaskannya, membiarkan Jimin terbatuk akibat serangan dadakannya. Lelaki itu merenggangkan tubuhnya lalu tersenyum lebar.

Jungwon sudah mengatai lelaki itu gila sejak tadi.


"Sesuai dugaan. Mereka yang ada di bawah lindungan Jungkook tentu saja menakjubkan! Kau iblis yang kuat!"

Jungwon masih ada di hadapan Riki, mencoba menahan pemuda itu untuk tidak bertindak gegabah lagi.

"Aku tidak tau kenapa Jungkook masih tidak ingin mengungkapkan ini. Tapi Eden adalah sekolah yang di bangun oleh keluarga besarmu Mr. Yang, kami sempat kehilangan pemimpin setelah Tuan besar meninggal. Saat ini Eden di pimpin oleh Namjoon, dan seharusnya kekuasaan akan kembali padamu jika kau memang sudah pantas"

Jimin menatap pada Riki yang masih menuntut jawaban dari pertanyaan nya.

"Aku tidak tau banyak hal soal keluargamu Nishimura. Semua info yang kudapatkan hanya dari Tuan besar dan dia pernah mengatakan jika keluarga Nishimura ingin putranya ada di sekolah kami. Mereka adalah teman dekat meski kami semua tidak tau pasti apa yang membuat Tuan besar dan keluargamu menjadi dekat"





Riki berhasil mengendalikan dirinya sendiri setelah beberapa menit. Membiarkan dirinya ditarik untuk duduk oleh Jungwon.

Seperti biasa, Jungwon selalu berhasil mengendalikan dirinya dibandingkan Riki sendiri.

Jimin kembali duduk dengan santai setelah merapihkan pakaiannya. Tidak terlihat terganggu sama sekali dengan kekacauan di sekitar mereka.



"Mungkin kalian akan menemukan hal lain tentang silsilah keluarga ketika masuk di sekolah itu. Aku harus segera pergi dan mencari Jungkook, lelaki itu harus segera membantu kalian untuk bersiap"

Dengan itu, Jimin kembali hilang begitu saja. Meninggalkan Jungwon dan Riki di dalam keheningan.

"Kita harus membersihkan ini dulu. Akan berbahaya jika pecahan gelasnya masih berantakan"


Riki menahannya, menarik Jungwon kedalam dekapannya dengan cepat.


"Kalau pria itu benar, aku mewujudkan salah satu dari mimpi keluarga ku untuk ada disekolah itu. Aku juga bertemu denganmu, seperti ayah bertemu dengan ayahmu"

Jungwon memeluknya balik, menenangkan Riki yang gemetar.








"Kak"



"Hmm?"



"Tetaplah bersamaku. Apapun yang terjadi nanti, kau harus tetap bersama ku"



Jungwon tersenyum kecil.


"Selagi aku masih hidup, aku tidak berniat untuk meninggalkan mu Riki"




Blessed-cursed | Eden Of WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang