21. Aku memikirkan mu part. 2

1.1K 130 0
                                    


Liane yang kebingungan hanya dapat terus menebak, apakah Cherin merasakan sesuatu kepadanya? Apakah ini tanda, bahwa Cherin telah menyukainya?

Cherin menyukai Liane?

Membayangkan nya saja, Liane tidak akan berani.

Baginya, Cherin tidak mungkin dapat melihatnya sebagai lelaki. Selama ini, wanita yang disukainya itu hanya menganggapnya sebatas teman baik.

"Lalu, apa yang ingin kau katakan kepadaku rin?" entah hanya perasaan Cherin saja, atau memenag suara Liane sekarang terdengar sedikit menggoda.

Cherin membuang pikiran buruknya jauh-jauh dan mencoba mengungkapkan tujuannya.

"Ketua, apa anda dapat meluangkan waktu anda untuk berbicara sekarang?"

Liane tersenyum lebar sambil menahan Debaran jantungnya yang sudah tidak karuan.

"tentu saja." Liane menjawab Cherin dengan cepat.

"sebenarnya sekarang akau sedang bersama Molly." Setelah Cherin mengatakan nama itu, senyuman yang menghiasi wajah Liane, menghilang seketika. Liane sedikit tidaknya sudah dapat menebak keadaan Cherin sekarang.

Cherin pasti merencanakan sesuatu. Jika tidak, dia tidak mungkin tiba-tiba meneleponnya, disaat dirinya bersama Molly.

Cherin kembali meneruskan pembicaraanya.

"Apa ketua dapat berbicara dengannya?" sekilas, mungkin perkataan ini terdengar seperti pertanyaan biasa, bagi orang lain yang mendengarnya.

Tetapi bagi Liane, ini adalah permintaan tersembunyi. Cherin seakan meminta bantuan kepadanya, untuk dapat melakukan sesuatu terhadap Molly.

"apa kau sedang melakukan sesuatu sekarang?" Liane mencoba memastikan dengan jelas, keadaan Cherin.

"Iya" Cherin menjawabnya dengan singkat untuk menutupi semua pembicaraan mereka.

"kau dimana?" Liane bertanya lagi, sambil berjalan kearah lemarinya, untuk mengambil jaket hitamnya.

"Nanti" Cherin mencoba meminimalisir pembicaraanya.

"Ini, Molly ingin berbicara dengan ketua, apa anda dapat memberikan kesempatan untuknya?"

Jacky segera berjalan keluar dari apartemennya sambil terus berbicara.

"jelaskan padaku, jika semuanya telah selesai Cherin."

Tanpa menjawab apapaun, Cherin langsung memberikan handphonenya kepada Molly.

Tanpa ragu, wanita murahan itu langsung berbicara dengan manis kepada Liane.

"Em... Ketua, ini saya, Molly. Apa saya mengganggu waktu ketua?" suara yang dibuat-buat itu membuat Liane merinding jijik. Tetapi Liane tidak langsung menutup teleponnya. Karena pasti telah terjadi sesuatu yang membuat Cherin melakukan hal ini.

"aku sedang senggang." Liane mencoba untuk berbicara padanya, namun hanya jawaban singkat yang terpikir didalam. Pikirannya.

Inilah perbedaan Molly dan Cherin dihatinya.

Ketika berbicara kepada Cherin, entah kenapa waktu yang ada selalu tidak cukup untuk membicarakan hal yang ada didalam pikirannya. Tetapi jika itu wanita lain, apalagi Molly yang telah membuat Cherin terluka, sepatah katapun rasanya sangat enggan untuk diucapkan.

Setelah mencoba memutar otaknya semaksimal mungkin, kata yang keluar hanyalah, aku sedang senggang.

Hanya dengan berbicara dengan wanita seperti ini saja, telah membuat Liane merasa kotor.

my perfect revenge (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang