16. FIRST KISS AND MINE?

1.3K 95 46
                                    

Halooww maniesss


Jangan lupa follow akun wattpad ini yaa

Selamat membaca

"Benci ku tentu ada alasan yang jelas. Tapi jika cintaku pada mu, sudah pasti jelas."
-Bastian Arkana Mahendra-

***

"Woi Al! Lo kemaren di anter sama siapa?"

Aluna menoleh kala mendapati pertanyaan seperti itu dari Felicya, sahabatnya.

"Di anter sama Rival,"

Felicya dan Jessica saling pandang. Keduanya mengerutkan keningnya kala sahabat mereka menjawab dengan nama yang menurut mereka asing.

"Rival? Siapa tuh? Temen nya Kakak lo?" Kini yang bertanya adalah Jessica.

Aluna mengendikan bahunya
"Gue gak tau."

Keduanya mengangguk. Tak berselang lama, suara bel berbunyi nyaring ke penjuru sekolah. Ketiganya bangkit dan berjalan menuju kelas seperti siswa-siswi yang lain.

***

"Gue sebenarnya sayang sama lo Lun. Cuma gue gak bisa mengungkapkan perasaan gue ke lo. Gue terlalu gengsi untuk mengungkapkan. Sorry kalo sifat gue selama ini selalu buat lo nangis atau kecewa? Maybe." Seorang laki-laki berbicara dengan bingkai foto berukuran sedang, foto itu memperlihatkan seorang gadis cantik tengah tersenyum. Lelaki itu mengusap wajah gadis itu dengan pandangan rumit.

Laki-laki itu menghela nafasnya kemudian bangkit dan memasukan figura foto tadi ke dalam tasnya kala melihat teman-temannya sedang berjalan ke arahnya dari kejauhan.

***

Aluna berjalan dengan anggun ke dalam bangunan yang seperti tak terlayak. Bangunan itu kotor dari arah depan, apalagi terdapat rumput-rumput liar yang mulai mengelilingi bangunan atas itu.

"Selamat datang Al. Dah lama nih dari kejadian itu lo gak dateng lagi ke sini,"

Aluna tersenyum tipis menanggapinya. Gadis itu duduk dekat seorang laki-laki dewasa yang lebih tua 3 tahun darinya.

"Haha, maaf-maaf. Gue ada kesibukan jadi nya yaa gam bisa dateng ke sini," Aluna tertawa kecil.

Mereka mengangguk maklum.

"Oh ya, si Roy sama si demit belum dateng?" tanya Aluna pada mereka.

"Halo, I'm here. Kenapa? Kangen lo sampe nanyain gue? Kemana semalem tuh? Gak ada kabar, mana gak pernah dateng lagi," seorang gadis tomboy datang dengan laki-laki di belakangnya dari arah pintu ruangan.

Aluna mendengus. "Menjauh deh lo! Gue gak nanyain lo, gue nanyain si demit,"

Seorang gadis tomboy yang di maksud pun melototkan matanya tak terima. Dia memukul lengan Aluna pelan. "Sialan lo! Mending lo gak usah ke sini kalo mau ngejelekin gue,"

Roy terkekeh melihat keributan keduanya. Tak ada hari keduanya ribut jika bertemu. Ada saja yang mereka ributkan entah itu masalah kecil atau besar.

BASTIAN [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang