"Selalu pantau dia. Jangan lupa kasih kabar ke saya jika kamu ada informasi langsung beri tahukan saya."
"Baik bos."
Tut.
Dia tersenyum sinis saat sambungan telepon sudah terputus. Dia melirik foto seseorang di layar leptop.
"Gue gak akan lepasin lo sebelum balas dendam gue terbalaskan."
Tangannya terkepal erat bersamaan matanya menyorot tajam ke satu titik.
Sekarang tujuannya adalah balas dendam. Setelah balas dendam itu selesai, maka ia akan menyelesaikan semua masalahnya dan pergi meninggalkan negara ini ke tempat yang pernah dia dan seseorang tinggali dulu.
"Gue akan balas perbuatan dia ke lo, Al. Lo tenang aja, ada gue yang akan selalu melindungi lo dari dia."
***
Aluna menghembuskan nafasnya. Dia melirik ke lapangan dimana ada seseorang yang tengah di hukum.
Gadis itu mendengus. "Gegayaan jadi preman, di hukum gitu aja udah panas dingin." cibir Aluna pada seseorang yang tengah di hukum itu.
"Siapa yang panas dingin?"
Deg
Tubuh Aluna mematung. Dia berbalik badan dengan pelan lalu matanya membola kala melihat siapa gerangan orang itu.
"Lo?!"
Napas seseorang itu memburu kala melihat wajah Aluna yang membuat dia emosi sedari tadi.
Aluna mengerutkan keningnya melihat orang di depannya seperti marah.
"Jadi lo yang udah ngadu ke Pak Samsul tentang gue sama geng gue ngerokok di belakang sekolah?!"
Aluna memutar bola matanya malas. Jadi ini alasannya yang menyebabkan orang itu marah? Dia kira kenapa.
"Kalo iya kenapa? Masalah?"
Orang itu mengeratkan rahangnya.
"Sialan! Gara-gara lo, gue sama geng gue di hukum!"
Aluna terkekeh. Dia melipat kedua tangannya di dada lalu mengangkat wajahnya angkuh.
"Terus? Lo pikir gue peduli gitu? Oh sorry, gue sama sekali gak peduli." sahut Aluna mengendikan bahu acuh.
Mata orang itu menajam. Kepalan tangannya semakin mengerat.
"Sialan lo!"
Aluna tertawa keras.
"Santai, gitu aja kok marah." Aluna terkekeh.
"Gue gak mau tau, lo harus nerima akibatnya."
Aluna menaikan alisnya bingung.
"Tunggu pembalasan gue, gadis nakal."
Orang itu berlalu pergi meninggalkan Aluna yang terdiam mencerna ucapan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTIAN [REPUBLISH]
Teen FictionBagaimana jadinya musuh menjadi suami? Dan bagaimana jadinya benci menjadi cinta? Seperti yang di rasakan Aluna, dia terpaksa harus menerima kenyataan bahwa musuhnya kini menjadi suaminya-untuk sementara ini. Tidak ada yang tau bagaimana kedepanny...