"Maaf, nama kamu siapa?" tanya salah satu dari keduanya kepada Arta.Arta menoleh" kayaknya udah dikasih tau sama ustadz Ali tadi."
"Oh iya lupa, kang Arta kan."
"Hm"
"Kenalin kang, saya Anggara putra assidiq kalo yang disebelah saya kurang tau kang, soalnya orangnya ngeselin..." ujar Angga ia mengulurkan tangannya kepada Arta dan sama sekali tidak dibalas oleh Arta.
"Nggak jelas banget, saya Muhammad Azka alfatih kang." ucap Aska ingin mengulurkan tangan namun tidak dibalas oleh Arta.
"Ini kost san kan." tanya Arta
"Bukan, ini namanya asrama putra." jelas Aska kepada Arta.
"Kok kecil banget tempatnya, serasa gubuk." ucap Arta menusuk
Luntur sudah harapan Aska dan Angga, keduanya kira arta adalah orang yang sangat sopan ternyata tidak seperti yang keduanya harapkan memang harapan tidak sesuai kenyataan.
"Hehehe semoga betah dikamar no 1." ucap Angga.
"Gue cuman sebentar disini?"
Arta merebahkan tubuhnya di ranjang yang akan ketiganya tiduri nantinya"kenapa?"
"Enggak kang." ucap Angga.
Aska dan Angga saling pandang satu sama lain ini adalah pertama kalinya keduanya mendapatkan teman yang tidak sopan seperti ini. Angga mengedipkan matanya kearah Aska seperti mengisyaratkan sesuatu, namun Aska hanya memutar bola matanya malas.
"Maaf kang, disini bahasanya pake saya-kamu dan kalo pake lo-gue itu sedikit kasar." jelas Aska ia mencoba santai.
"Gue nggak suka diatur." jawab Arta cepat dan jelas.
Sudah Aska duga ucapan Arta memang menusuk kedalam hati apalagi dengan tatapan tajam Arta kepadanya, haduh memangnya Aska dan Angga salah apa kepada Arta, akhirnya keduanya duduk disebelah Arta yang sedang tiduran, sepertinya Arta ini adalah orang yang sulit ditebak
"Buku apaan tuh?" tunjuk Arta kepada kitab suci Al Qur'an, beserta kitab yang lainnya karna semua itu mengingatkannya dengan buku buku yang setiap harinya dibawa Raes kemarkas arenda, ah mengingatnya saja sudah membuat Arta rindu dengan arenda dan Lia kekasihnya.
"Kang Arta nggak tau."
Arta menggeleng.
"Beneran?serius." Angga memastikan.
"Anj- lo berdua, gue nanya serius"
"Itu namanya kitab suci Al Qur'an, salah satu kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW"jelas Aska.
"Dan kitab Al Qur'an ini bermanfaat bagi kita semua." lanjut Angga.
"Oh"
Lagi lagi Angga dan Aska menghembuskan nafas kasarnya panjang lebar berkata hanya dibalas dengan dua huruf saja oleh Arta padahal keduanya kira arta akan memuji Al Qur'an itu.
"Mau coba baca?" tawar Aska
"Gue nggak ngerti bahasa asing." jawab Arta.
"Didalam Al Qur'an itu bahasanya memakai bahasa Arab lalu diterjemahkan ke bahasa Indonesia." jelas Angga lagi.
"Udahlah kuping gue bengkak denger lo berdua ngomel." ucap Arta.
"Kenapa? Ada setannya ya kupingnya." tanya Angga basing.
"Ngaco aja." tegur Aska.
Arta tidak memperdulikan Aska dan Angga, bahkan Arta malas menatap wajah keduanya yang sok akrab itu sungguh membuatnya muak berada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
pejuang hafidz Qur'an [SLOW UP]
General Fiction"Memilikimu adalah anugerah yg terindah bagiku." ..... Namanya Artaland Kana, seorang lelaki berpostur tubuh tegap, sifat dingin dan cuek, bisa disebut dengan cowok kejam dikalangan para remaja. Siapa sangka, Arta bisa masuk kedalam pondok pesantre...