11. PERASAAN ANEH

6 1 0
                                    


Malam ini, markas cobra ramai dipenuhi oleh gengnya dan juga Kalderonz, sementara didalam gudang yg ruangannya cukup kecil terdapat Deo dan Keenan yg sepertinya tengah membicarakan sesuatu yg penting.

"Ini uang yg Lo minta." Ujar Deo sembari menyerahkan uang itu kepada Keenan.

Keenan tersenyum"bagus."

Saat Deo akan memutuskan keluar dari tempat tersebut, lantas Keenan menghalanginya.

"Mau kemana Lo?"

"Urusan kita udah selesai, gue mau balik."jawab Deo.

Keenan berdecih mendengar ucapan Deo.

"Bukannya Lo benci ya sama Arta?"ucapnya dan sialnya itu memang benar.

Deo menatap Keenan sinis"sok tau."

saat Deo ingin kembali melangkahkan kakinya, tiba tiba terhenti setelah mendengar ucapan Keenan.

"Gue bisa bantu Lo buat balas dendam sama Arta, ga usah munafik, gue tau Lo mau."ucap Keenan.

Deo menoleh menatap tajam Keenan yg tengah tersenyum smirk kearahnya.

                           🍀🍀🍀

"Kenapa Lo telat!"sentak Deo saat melihat Raes yg baru saja memasuki markas cobra.

"Jagain adek gue."jawabnya jujur.

Lalu berjalan menuju sofa dan duduk disebelah Aksa.

Jujur saja Raes sangat tidak nyaman ditempat seperti ini, penuh dengan bekas alkohol yg berserakan serta nikotin yg berhamburan, baunya sangat tidak enak ketika memasuki rongga hidungnya.

"Ada urusan apa sampai gue harus dateng?"tanya Raes kepada Deo.

Saat Deo akan menjawab, perkataannya diurungkan ketika mendengar teriakan Keenan.

"WOY SEMUANYA, KENALIN, CEWE BARU GW!!"teriak keenan yg hampir memenuhi satu ruangan.

Mendengar itu, yg lainnya bersorak gembira terkecuali Raes.

Alih alih bersorak seperti yg lainnya, justru ia malah terkejut ketika melihat siapa wanita yg Keenan kenalkan tadi.

Dia Lia. kekasih Arta.

"Lia, Lo?"tuding Raes dihadapan Lia.

"Lo mengkhianati Arta!!"lanjutnya.

Raes menatap tak percaya kearah cewe yg kini ada dihadapannya.

Lia menatap Raes remeh"Arta itu udah mati."

Raes tertegun"mana buktinya kalo dia mati!."teriaknya tak terima.

"Wow, Lo bisa biasa aja ga sama cewe gue!"tekan Keenan mendorong bahu Raes.

"Buktinya, dia udah ga balik kesini." Jawab Lia enteng.

Sebenarnya bukan hanya Raes, tetapi Deo dan anggota Kalderonz pun terkejut ketika melihat Lia yg mengkhianati Arta, namun mereka tak ada yg sedikitpun minat untuk membela Arta seperti yg Raes lakukan.

Raes jelas tak terima dengan penuturan Lia, rasanya ia ingin memberitahu mereka bahwa Arta masih hidup, namun itu semua tak mungkin, kan?

"Masih aja Lo bela belain Arta yg jelas jelas dia pergi ninggalin perjanjiannya."ucap Rio.

"Udah, ga usah peduliin Arta."lanjut Aksa.

"Ini ketua baru kita, Keenan."beritahunya.

Apa? Jadi bukan hanya Lia? Yg lainnya juga sudah mengkhianati Arta.

pejuang hafidz Qur'an [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang