[07] Buku Harian

54 24 43
                                    

Pak Solihin memijat pelipisnya.

Irianto menunduk, Kirana masih betah ngelus-ngelus Jaka, juga bapaknya yang tambah bingung.

Pak Solihin sebenarnya mau ngecek domba barunya udah dimasukin kandang atau belum, tapi kok malah liat lagi dielus-elus sama anak gadis asing. Jadinya ya gitu, Kirana yang nyeritain semuanya supaya Irianto gak playing victim.

Eh playing victim itu apasih?

"Bapak, beli dombanya ayo!"

Bapaknya bingung, putrinya ini ngurus diri sendiri aja masih susah, kok mau ngurusin hewan?

"Katanya ayah mau ngasih kado aku?" Si anak memasang wajah memelas.

Yah, gaada pilihan.

Bapaknya lalu mengeluarkan uang berwarna merah dari kantong celananya. "Berapa Pak?"

Pak Solihin baru aja mau nolak, tapi liat dombanya juga nyaman, jadi dia mau. "Seratus ribu aja buat putri bapak."

Ayyub -bapaknya Kirana- baru saja mau menyerahkan semua uangnya. Tapi mendengar nominalnya, gak jadi. Dia malah heran, "beneran?"

Pak Solihin ngangguk yakin.

"Yaudah. Nduk, bisa kan bawa dombanya?"

"Bisa!"

"Yaudah ayo pulang."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Kirana benar-benar exited dengan peliharaannya. Kali ini beda dari yang sebelumnya.

Dia sudah punya kucing tapi hilang, ikan tapi mati, kelinci nya juga mati karena stress.

Kali ini pasti berhasil. Dia sudah berangan-angan dombanya jadi sehat dan gemuk. Sehingga pas hari raya Idul Adha nanti dia bisa kurban!

Do'ain ya gengs!

"Kasih nama apa ya?" gumamnya sambil memberi makan Jaka.

"Hmm, jimin?

Gak gak, kebagusan.

Hobak?

Gak ah, gak kreatif. Itu udah ada yang punya."

Jaka gak peduli. Mau protes pun percuma. Asal namanya bagus ya dia terima aja.

"Uwon?"

"Ya!"

Jaka terlonjak kaget. "Namamu uwon sekarang!"

Kirana tersenyum bahagia. Tangannya mengangkat tubuh mungil Jaka, atau uwon sekarang.

Pertama kalinya, Jaka terpesona oleh senyuman seorang wanita selain milik ibunya.

Cieee









Malam telah tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam telah tiba.

Semua binatang ternak milik Bapak Ayyub sudah masuk ke kandang. Juga uwon, ternak baru dan pertama kepunyaan Kirana.

Kirana kini sedang melakukan rutinitasnya sebelum tidur. Yakni menulis apa saja yang terjadi hari ini di buku harian. Tidak setiap hari, hanya jika ada kejadian tertentu.

Dia ini tipe introvert yang malu mengumbar rahasia, tapi tidak kuat menahan. Jadi, menulis di bukunya adalah sebuah solusi.

Selesai menulis, dia meletakkan pulpennya dan naik ke kasur. Memejamkan mata, dan tak lupa berdo'a dalam hati sebelum tidur.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.











Pagi telah datang.

Suara ayam yang berkokok membuat Kirana membuka matanya. Dia mendudukkan dirinya, lalu membaca do'a...

Dan, 👃☝🏻

You know?

Matanya menatap meja belajarnya yang dia gunakan semalam. Tak lama kemudian dia membelalakkan matanya.

Buru-buru dia bangkit menuju meja belajarnya. Tepatnya buku hariannya. Terbuka.

Dan terdapat sebuah tulisan,

"Halo, temenan yuk!"
-J



















***

HAI GUISE! AKU BALIK
Hampir aja kelupaan, lupa kalo ini malming, jatahnya update.

Hehe, selamat malming
Tetap jaga kesehatan ya

Oh ya, seperti biasa, pertanyaan.
Apa yang kalian lakukan kalau lagi patah hati gara-gara cowok?

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Where stories live. Discover now