[42] Jailani (pt.2)

15 7 2
                                    

.

.

.

"Tentu tau dong, pangeran. Ini kan, Jailani!"

————————————————

Menurut Jaka, punya pengawal pribadi kayak Jailani tuh, rasanya kayak permen nano-nano rasa jeruk. Kecut manis.

Tapi kebanyakan kecutnya.

Pertama kali dia ketemu Jailani, saat ulang tahunnya yang ke-8 tahun. Sore hari, dikebun binatang istana, dengan ayahnya yang mengenalkan.

"Karena umurmu sudah mendekati sepuluh tahun, dia akan menjadi pengawal pribadi mu," kata ayahnya saat itu.

Jailani bocil umur 10 tahun.

Dia jadi prajurit termuda. Namun karena masih kecil, tugasnya hanya menemani Jaka kecil agar tidak kesepian karena kakaknya mulai dibebani tugas-tugas Pangeran Mahkota.

Jailani jadi prajurit karena termotivasi oleh Pangeran Yahya. Dia pikir dia akan menjadi pengawal pribadi idolanya, tapi ternyata adiknya.

Meskipun masih kecil, fisik Jailani sudah kuat, dan dia juga pemberani. Pernah suatu ketika ada acara minum teh yang diselenggarakan oleh ratu, mengundang para ratu dan anak-anaknya.

Sean yang saat itu lagi masa tengil tengilnya, mengatakan bahwa Jaka itu cebol, tidak keren, pemalu, tidak seperti kakaknya. Jailani yang baru saja datang ke taman langsung menyembunyikan tuannya ke belakang tubuhnya.

"Memangnya dirimu sudah keren? Bahkan kau lebih pendek dari aku, sok-sokan mengatakan Pangeran Juan lebih pendek? Pangeran Yudhistira memang keren karena dia tidak pernah menghina kekurangan orang lain, tidak sepertimu!"

Jaka kaget tentunya, secara, Sean ini Pangeran, bungsu lagi. Tapi cara bicara Jailani seperti preman pasar, tidak tau siapa yang sedang dia hadapi.

Sean yang digertak seperti itu langsung menangis, berlari ke ibunya yang sedang berada di ruang perjamuan. Mengundang tanda tanya para tamu.

Ratu Thea— ibunda Sean sebenarnya tidak terima jika putra bungsunya menangis karena sehabis digertak oleh prajurit, apalagi prajurit baru. Tapi karena tau putranya duluan yang memancing keributan, malahan Sean yang dijewer begitu sampai di istana.

Menjadi pengawal pribadi Jaka selama sebelas tahun membuat dia mulai paham akan tugasnya.

Yang tadinya melakukan tugas karena ingin di notice oleh Raja ataupun Pangeran Yahya (bermaksud agar diubah posisi supaya menjadi pengawalnya Yahya) kini sudah melakukannya karena kewajiban yang diberikan Raja kepadanya. Sebagai bentuk pengabdian kepada kerajaan tercinta.

"Kalo pangeran masih ngerasa menolong karena pangeran yang butuh dia minta tolong, itu bukan suatu keikhlasan. Tapi jika pangeran menolong itu murni dari hati nurani yang paling dalam, itu ikhlas."

"Jadi intinya, atau kalimat sederhananya, pangeran menolong itu karena orang itu perlu ditolong. Atau supaya gampang, lupakan soal kutukan, dan jalani kehidupan disini dengan nyaman. Bukannya pangeran nyaman tinggal disini?

Entah emang tempatnya yang nyaman, atau ada siapa-siapa yang bikin nyaman."

Kalimat terakhir jailani tersebut membuat Jaka langsung membuang muka. Mungkin karena malu.

"Gue tau pangeran suka kan, sama neng Kirana? Makanya, nikmati aja waktu bareng dia. Belum tentu pas balik jadi manusia, pangeran masih ingat dan bisa balik lagi kesini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













***
Ternyata beneran Jailani si paling tau! 😮👏🏻👏🏻👏🏻
Sampe tau kalo pangeran Jaka ter-imoed nya ini punya gebetan 😂

Jaga kesehatan & bahagia terus ya!
Dadah!

Pangeran Domba || [Yang Jungwon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang