Chapter 40

20.4K 2.8K 84
                                    

Alister keluar dari ruang kerja ayahnya setelah melaporkan apa yang di dapatnya hari ini. Sudah sehari semalam namun Felicha belum juga ditemukan membuat lelaki itu frustasi. Bahkan, ayahnya memarahinya tak becus karena terlalu lama dalam melakukan pencarian.

Christopper sendiri berkata hendak turun tangan jika saja tidak ada dokumen penting yang harus segera diselesaikan. Bukan maksud Christopper tak peduli kepada putrinya disini dan lebih memilih dokumennya. Sebagai pemimpin wilayah kecil, dokumen itu terbilang penting untuk kelangsungan hidup rakyat di wilayahnya. Jadi, lelaki itu tak bisa meninggalkan tanggung jawab besarnya begitu saja. Makanya dia menyerahkan tugas pemcarian putrinya pada putra sulungnya.

Christopper juga sudah mendengar tentang penahanan Fiona. Lelaki paruh baya itu sih fine-fine saja dengan hal itu karena dia juga sudah muak bersandiwara terus-terusan, apalagi sandiwara sialan mereka itulah yang mengakibatkan kepergian putrinya.

Kembali pada Alister yang keluar dari runag kerja ayahnya, namun siapa sangka di koridor dia dihadang oleh Calvin dengan raut marah yang penuh protes.

"Kak, kenapa Kakak menahan Fiona dan pelayannya? Apa kesalahan mereka? Kasihan Fiona masih kecil Kak!" tanya Calvin meminta penjelasan dengan nada agak marah. Lagipula, lelaki itu telah menyayangi Fiona seperti adiknya sendiri.

Beberapa saat sebelumnya, seorang lelaki paruh baya yang cukup tua mendatanginya. Mengatakan kalau dia merupakan kusir di kediaman baron ini serta ayah kandung Fiona. Lelaki itu mengatakan kalau Fiona dan ibu—pelayannya sedang ditahan, dan lelaki itu memohon dengan sangat kepada Clvin selaku tuan muda Arathorn agar mereka dibebaskan. Calvin yang tak tahu ceritanya tidak gegabah. Dia memilih bertanya kejelasannya pada Alister terlebih dulu.

"Kasihan ya?" ulang Alister dengan nada remeh.

"Tentu saja! Dia itu adik kita, Kak!"

Calvin tidak tahu apa yang membuat kakaknya itu berubah-ubah sifat dengan cepat. Sepertinya baru beberapa hari lalu kakaknya itu ikut membela Fiona, kini sudah berubah pikiran dengan memenjarakan Fiona tanpa Calvin tahu sebabnya.

Alister melemparkan sebuah benda berbentuk kotak hitam sekepalan tangan, dan langsung ditangkap Calvin dengan raut bingungnya. Kenapa kakaknya malah memberikan kotak ini kepadanya?

"Apa ini?" tanya Calvin bingung. Tangannya sibuk memutar-mutar kotak itu memperhatikan semua sisi. Nampaknya hanya kotak biasa dengan gambar timbul tipis berbentuk lingkaran di setiap sisinya.

"Salurkan mana ke dalamnya."

Dengan menurut perkataan Alister, Calvin menyalurkan sebagian mana-nya ke dalam kotak. Seketika sebuah kilasan memori memasuki pikirannya bak adegan film yang terputar.

Ah, Calvin baru menyadari kalau benda itu adalah rekaman sihir.

"Fiona, Icha tahu kalau kau hanya pura-pura. Jangan pikir Icha tidak tahu semua tindakanmu itu?!"

"Pura-pura apa sih maksudmu saudari?"

"Icha tahu kau ingin membuat nama Icha terlihat buruk kan di depan semua orang?"

"Kau juga ingin Icha dibenci keluarga bukan?"

"Terakhir, kau ingin merebut semua yang Icha punya bukan?"

Pertanyaan bertubi-tubi Felicha ini membuat Calvin yang emnonton kembali mengerutkan kening bingung.

"Iya, kenapa kalau begitu?"

My Cutiepie Little LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang