-Meet Me At Seven~Gamma-
"Beneran enggak inget saya, Ran?" tanya Bian sekali lagi.
Lagi-lagi Kiran terdiam sembari memicingkan mata. Berusaha mengingat-ingat dengan baik siapa sebenarnya orang di hadapannya ini. Tidak, Kiran tidak ingat sama sekali, meski rupa makhluk di hadapannya benar-benar tidak asing.
Kiran masih berdiri di sana ketika tiba-tiba panggilan suara di ponsel Bian menginterupsi percakapan mereka. Bian tampak terburu-buru setelah menutup panggilan. Raut muka lelaki itu terlihat kecewa, sepertinya masih ingin berdialog dengan Kiran lebih lama.
"Username instagram saya @bian_gama, kalau kamu udah inget saya, bilang ya!"
Si perempuan tidak beranjak dari tempatnya hingga motor Bian tidak lagi bisa Ia lihat. Ia nge-lag sebentar, mencerna kejadian tidak biasa yang tiba-tiba menghiasi paginya. Beberapa detik dia berdiri di depan gerbang hingga ditegur satpam.
Natasha Kirania Bintang, Kiran adalah gadis biasa yang sekarang kuliah jurusan kimia murni. Aktivis lingkungan, Kiran dikenal sebagai anak baik yang peduli sesama. Gelar juara olimpiade sains nasional yang disandangnya dua tahun lalu membuatnya kini berada di sini. Membantu bimbingan belajar adik-adik kelasnya yang akan segera bertanding.
Sungguh Kiran tidak berniat memikirkan perkataan Bian sepanjang jalan, tapi dia jadi tidak bisa memikirkan hal lain. Maka diraihnya lah ponsel dalam saku, lantas mengetikkan nama pengguna akun Bian di kolom pencarian instagram begitu sudah duduk manis di kantin.
-
bian_gama
disukai oleh kalilagama_, j.vier, dan lainnya
❤ 💬 ✈️
bian_gama universe
-
"Loh ini 'kan Kalila? Anak biologi?" monolognya.
Terima kasih Kiran ucapkan setelah ibu kantin langganannya mengantar mie ayam yang tadi Ia pesan. Sebelum kembali memindai isi akun instagram Bian. Sembari menggali memori, siapa tahu dia bakalan ingat pernah mengenal lelaki ini.
"Oh! Ini Kak Bian!"
***
"Bestie, lo udah mau pulang?"
Jamal seketika melempar tatapan curiga pada Bian, "Gausah bestie-bestie deh, lo ada maunya 'kan?"
Bian terkekeh, "Lo emang kaya proondential dah, always listening always understanding. Tolong jemputin Kalil di sekolahnya dong, gue masih ada kerjaan, gue pulang ntaran habis isya' soalnya."
Mau tidak mau, kalau sudah berhubungan dengan Kalila, Jamal tidak akan menolak. Lagipula dia tidak ada rencana apa-apa sore ini. Jadilah sekarang dirinya sudah berada di depan sekolah Kalila, menunggu bimbingan belajarnya selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me at Seven
Teen FictionCerita sederhana tentang jiwa anak-anak yang terjebak dalam tubuh serta rutinitas orang dewasa. Cerita yang berjalan apa adanya, tentang mereka yang sama-sama terluka, yang sama-sama rapuh, berusaha menyembuhkan dan menguatkan satu sama lain. Akan...