Ratap
By : LusiSatu tetes air sudah membasahi jalan raya
Mengalir dengan derasnya air hujan ke samudra
Betapa bahagianya ketika semua orang tertawa
Ketika tak ada satu kata candaLupakanlah sejenak saja
Mengisi rintihan air hujan yang jadi alur cerita
Ilusiku tak pandai menyapa
Hanya sekedar memendam tanpa berkataSudahlah semua hanya imajinasiku
Ingin menyapa walau, hanya kata "hai"
Mungkin itulah yang ku bisa
Waktu yang sudah menepisnyaDerita dan bahagia selalu ada
Sungguh Aku terpaku dengan senyuman itu
Walau ku tau kau tak akan menyadarinya
Betapa bahagianya Aku melihatnyaApakah ini getaran cinta?
Mungkin aku sudah mengenalinya
Namun semoga saja kau mengetahuinya
Lupakan senyumannya bukan untukkuTapi mana mungkin Aku membuang senyumannya
Tanpa kau sadari Aku sudah menyimpannya
Terima kasih telah menjadi penyemangatku
Walau hanya selebar senyuman
02/05/2022
Terima kasih banyak yang sudah membaca puisi yang rada gak nyambung :)
Dan maaf banyak typonya hehe
Semoga suka dengan puisiku ini
Jangan lupa vote, comment and share:")
YOU ARE READING
Mungkin
PoetryIni bukan puisi yang menyayat hati hehe. Di judul "Mungkin" ini. Aku tulis dari keresahan hati menjadi bait-bait tulisan yang sederhana. Semoga kamu menyukainya :") Yang terakhir jangan lupa di vote karena itu membantuku semangat, kamu juga harus se...