Playlist : Imagine Dragons - Lonely
Tidak tahu apa yang merasuki pikiran dan hati Drake. Perlahan, dengan ragu, dia menaikkan tangannya dan melingkari punggung Siena. Membalas pelukan gadis itu. Drake mengelus punggung Siena dengan lembut. Sejujurnya ya, dia memikirkan tentang Yolanda Kennedy akhir-akhir ini, tapi jika yang dipikirkannya dapat membuat Siena merasa tak nyaman, Drake tak bisa memilih diantaranya. Mungkin hanya satu cara yang dapat dilakukannya, jangan berfikir keras di hadapan Siena. Gadis itu nanti merasa tak enak padanya. Batinnya terus bertanya-tanya, mengapa sang pencipta memberikan gadis ini masalah yang bertubi-tubi? Gadis serapuh ini membuat hati Drake tersentuh. Hingga ia berjanji untuk menjaganya.
Siena mendongak, "aku terkesan tidak tahu diri. Maafkan aku ya," ia lalu menunduk dan menggesekkan hidungnya di jas pria itu.
Drake tidak menjawabnya. Setelah merasa Siena sudah tenang, mereka mulai memakan makan malam dengan tenang. Sesekali berbincang-bincang hangat.
Setelahnya, tak ada lagi yang dapat mereka lakukan selain pulang. "Aku yang akan membayarnya." Drake mencegah Siena yang akan memberikan sejumlah uangnya pada sang kasir.
Siena menatap Drake heran, "tidak apa-apa, biarkan aku yang membayarnya itupun dengan uangmu. Kau ingat? Kartu hitam ini adalah milikmu." Siena mengangkat kartu berwarna hitam pemberian Drake waktu itu.
Drake mengernyit muram, "itu milikmu sekarang." Drake langsung mengeluarkan kartu miliknya dari dompet lalu menyodorkannya pada kasir, menghiraukan tatapan aneh Siena.
"Tidak! Tidak! Ini kartumu, aku tidak punya hak untuk membelanjakannya tanpa seizin-mu." Benar, selama kartu itu ditangannya, Siena tak pernah membelanjakannya. Rasa segan itu masih ada.
Menghiraukan perkataan Siena, Drake menerima kartunya kembali dari sang kasir. Ia menarik tangan Siena untuk keluar dari antrian. Sesampainya di parkiran, Siena melepaskan tangannya.
Ia mengambil sebelah telapak tangan dan meletakkan kartu hitamnya ditangan pria itu. "Aku mengembalikannya padamu. Drake, kau sudah terlalu banyak membantuku. Ini terbalik. Seharusnya aku yang memberimu uang untuk segala jasamu. Jadi, aku tidak bisa menerimanya." Tandas Siena tegas. Sudah cukup dia merepotkan pria itu. Siena berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi merepotkan Drake setelah kasus Yolanda selesai.
Bukan ini yang diinginkan oleh Drake. Ia sama sekali tak masalah jika salah satu kartunya berada ditangan Siena. Gadis itu adalah pilihan yang tepat. Drake percaya pada Siena hingga ia tak mempermasalahkan hal itu. Lagian Drake memiliki banyak kartu berlimit tak terhingga, memberinya satu pada Siena bukanlah perkara besar.
"Simpanlah. Aku tidak bisa menerima sesuatu yang telah kuberikan pada orang lain." Tutur Drake. Terkesan memaksa.
"Tolong jangan begitu. Jangan bertindak seperti aku tidak sanggup membiayai hidupku sendiri." Kata Siena agak frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENESIA - Carrington #3
Romance(18+) MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN KEKERASAN! 🌹🌹🌹🌹🌹 Siena Valletta Kennedy, gadis asal Milan yang selalu menutup mata dan telinga untuk hal-hal yang sering terjadi di sekitarnya. Siena selalu berusaha membuang segala pengalaman buruk dalam hidup...