5.Love

20.3K 1.7K 93
                                    

Sarga terlihat kelelahan setelah mengeluarkan begitu banyak telur sedangkan Morin tengah menyusun anak anaknya didalam sebuah kerang besar yang ia temukan didasar laut terdalam untuk menghangatkan anak-anaknya yang masih didalam cangkang telurnya. Ia membawa telur-telur yang akan menetaskan anaknya itu dibantu dengan belut yang tadi membantu Morin.

Kini mereka telah kembali ke gua karang tempat mereka berdua bercumbu panas sebelumnya.

Sedangkan diluar para ikan tengah berbincang dengan si belut yang tadi membantu Morin untuk menemukan sang istri.

"Ughh... Mo-morin!" Sarga mendesah bukan karna kenikmatan namun karna sakit yang menjalar dari ekor putihnya.

Morin panik, ia tidak tau harus bagaimana. Sedangkan Sarga menahan sakit yang kembali menyerang ekor juga perutnya.

"UKKKH!!" lagi, sebuah telur keluar dari pangkal ekornya.

Kini telur sudah bertambah satu lagi yang berarti ada delapan telur yang telah Sarga lahirkan?.

( Gatau dah ikan itu kalo bertelur itu bisa disebut lahiran juga? Saya bingung)-author.

"Haah...." Sarga bernafas lega setelah mengeluarkan telur terakhirnya membuat dirinya lega sekaligus lelah.

Dengan perlahan kedua matanya memberat dan akhirnya tertutup.


Morin yang melihat sang istri tercintanya tertidur merasa lega, ia lega sang istri selamat setelah melahirkan telur-telur anak mereka, ia juga merasa senang melihat ke delapan telur-telur besar itu.

(Tinggi telurnya dari kaki sampe lutut ya, kalo pake tangan juga bisa diukur, kira-kira selengan tanganlah, kalo lebarnya selebar bahu, yahh kalian bayangkan aja)-author.

Morin dengan senyuman cerahnya mengangkat telur terakhir dari ekor sang istri dan menaruhnya diantara telur-telur lainnya.

Ia merasa senang bahwa kali ini ia akan memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia.

Setelah merapihkan dan menyusun telur-telur, ia segera mendekat kearah sang istri yang tertidur pulas karna lelah.

Ia mengusap kening putih sang istri, rasanya ia sangat senang hingga air matanya keluar bersatu dengan air laut.

Karna adanya air laut, ia jadi bisa menyembunyikan air mata terharunya, jika ada yang melihat ia akan merasa sangat malu.

Membayangkan bahwa sang siren ganas yang berkuasa dilautan terdalam malah menangis itu akan menjatuhkan imagenya dipublik lautan selama ini.


Morin mengangkat dan menggendong sang istri dengan gaya bridal style ia membawa Sarga kearah karang tempatnya bercumbu kemarin, mengingat apa yang telah ia lakukan dengan sang istri membuat kedua telinganya memerah.


Dengan perlahan ia menidurkan sang istri dikarang itu. Ia takut jika gerakannya membuat sang istri terbangun, itu akan menganggu istirahat sang istri.



'cup'


Morin mendaratkan sebuah kecupan pada kening Sarga.











































"Selamat tidur sayang"



-----tbc-----

Hi!, Maaf baru bisa up sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi!, Maaf baru bisa up sekarang..
Belakangan ini aku makin banyak kesibukan yang kadang buat semangatku turun buat update, kadang juga aku ada tugas yang harus diselesain jadinya upnya lama, tapi makasih banget yaa udah mau nungguin aku update dan nyemangetin aku terus!

Gimanapun aku berterimakasih banget! Aku bakal up terus!😻😻♥️♥️

Sampai jumpa lagi!!

Mermaid&siren [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang