Episode 1

4 3 0
                                    

Seorang pria menghelai nafasnya panjang, duduk santai di jendela tanpa kaca sambil mengisi ulang pelurunya. Pertempuran sengit baru saja berakhir dua detik lalu "apa kau tak apa?" Seorang wanita dengan rambut di kuncir kuda menghampirinya, meraih tangannya yang baru saja terkena peluru kedap suara dari musuh. Tanpa pria itu sadari, wanita di depannya merobek baju yang ia pakai  "apa yang kau lakukan?"

Pria itu memegang kuat tangan wanita itu
"apa kau buta?" Wanita itu menatap kesal kearah pria yang di depannya
"Bukankah baju itu seharusnya kau gunakan untuk berdansa dengan para petinggi negara?" 

Wanita itu menggelengkan kepalanya, menatap pria di depannya dengan tatapan membunuh "apa kau pikir aku peduli Lucas?" Wanita itu langsung merobek gaun hitamnya, melilitkan sobekan kain itu pada tangan Lucas yang terluka "sebelum lukanya infeksi" gumam wanita itu. Lucas memperhatikan wajah wanita itu yang tampak fokus. Poninya, matanya yang hitam, wangi lavendernya yang khas. Tak ada yang berubah dari wanita itu selama 2 tahun Lucas mengenalnya sebagai kepala intelejen barunya

"bolehkah aku bertanya Nona?" Wanita itu mengikat kencang ikatan sampulnya pada tangan Lucas hingga membuat Lucas meringis lalu menatap mata Lucas  "kau tau namaku kan Lucas?" Wanita itu beranjak pergi dari tempatnya tanpa menengok kebelakang "maka, panggillah aku dengan itu" 

2 Tahun lalu

Seorang wanita memasuki kamar raja dengan santai hanya dengan menggunakan baju tidur dombanya saja  "Namaku Olivia Gilden, kepala utama intelejen XILL, sekaligus anak dari Raja Yohan Gilden " semua orang yang berada di ruangan itu kini menatap Olivia dengan tatapan tak percaya. Pertama kalinya bagi mereka melihat putri dari kerajaannya sendiri yang dikenal sebagai Dewi kematian dari neraka "apa apaan ini?"

"Anak anda sendiri yang mengajukan diri? Apa ini lelucon?"
Semua orang disana mulai bergosip, tak percaya dengan apa yang mereka dengar. Seorang putri dari kerajaan mengajukan diri dalam rencana yang berbahaya?dalam pikiran mereka seorang putri itu hanyalah gadis manja yang berleha leha di atas kemewahan. Walau mereka sudah tahu bahwa Olivia sudah ahli dalam membunuh petinggi negara yang berkhianat, namun apa salahnya bagi seorang putri yang ingin memanjakan dirinya dengan harta yang ia punya?

"tidak, aku tidak bercanda" Dengan wajah yang datar. Yohan menatap tajam kearah mereka agar mereka percaya bahwa anaknya bisa melakukan itu lebih dari yang mereka pikirkan
"Raja! Tolong pertimbangkan..."
Olivia memutar malas kedua matanya, kesal dengan pria berambut pirang itu yang tak setuju dengan keputusan ayahnya "Felix. Namamu Felix bukan? Keputusan Raja adalah perintah yang tak bisa kau sangkal"

Olivia berjalan mendekat kearah Felix yang duduk di pojok sofa, ia menarik dasi pria itu dan melanjutkan perkataannya yang terpotong
"Namun... Kenapa kau terus menolak perintah Raja?bukankah yang kau lakukan itu termaksud tindakan kriminal?"  Felix terdiam seribu bahasa. Takut kata kata yang ia keluarkan membuatnya berbalik kearahnya  'cih! Wanita sialan!!'

Tak lama setelah itu seorang wanita berambut panjang, berponi yang memiliki warna rambut coklat kayu mengangkat tangannya "Putri. Tidakkah kau tau berapa persen tingkat bahaya dalam rencana ini?apa kau ingin mati konyol dalam rencana ini karena pikiran kecilmu itu??bukankah kau adalah pewaris tahta setelah Yang Mulia Raja Yohan Gilden?apa kau ingin mati setelah kau dinobatkan?lalu siapa pewaris setelah anda mati"

run from the darkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang