"ahhh aduhhh punggungku sakit sekali" Jeno baru saja pulang dan duduk di sofa
"Sudah pulang Jen? Habis apa sampai sakit punggung?" Tanya Taeyong
"Habis nyiapin buat acara di kampus"
"Makan dulu sini"
Jeno pun bangkit dan mengambil piringnya, lalu ia melihat ke arah pintu kamar Beomgyu
"Perasaan tadi ada sepatunya diluar. Kok tumben pulang cepat? Tidak ngurus anak angkatnya lagi?"
"Hush ngomong apasih!" Taeyong mencubit pelan pundak Jeno "itu tadi dia dimarahin sama daddy, jadi sepertinya merajuk"
Tanpa menjawab, Jeno pun berjalan ke hadapan kamar Beomgyu dan mengetuk pintunya
"Gyu, buka dek"
"Diam! Tidak usah meledekku" jawab Beomgyu dari dalam
"Siapa yang mau meledekmu? Buka dulu makanya dek"
"Bilang saja dari luar"
"Tidak bisa. Hyung pengen bicara sama kamu"
Krieeettt...
Pintu itu sedikit terbuka, menampilkan wajah Beomgyu yang sangat muram.
"Kenapa?" Tanyanya sambil mengerutkan dahinya
"Kalau mau meledekku ya sekalian saja"
"Kenapa sih? Aku serius nanya kamu kenapa?"
Beomgyu membuka lebar pintu kamarnya sambil berjalan kembali ke kasurnya "tau ah" ia membanting tubuhnya ke kasur dan memeluk bantalnya sambil terlungkup
Jeno menutup pintu kamar Beomgyu dan ikut duduk di kasur adiknya "Milo mana?"
"Nanti juga pasti disuruh jemput sama daddy"
"Udah hamil ya? Kapan melahirkannya nanti?"
"Tidak tau, 8 bulan lagi mungkin"
Jeno tertawa "kamu kira dia mommy, kucing tidak 9 bulan tau melahirkannya"
"Hah jadi berapa bulan?"
"Setahu aku... 2 bulanan saja deh"
"Berarti tidak lama ya? Aduh aku belum siapin apapun buat bayi kucingnya"
"Ya makanya siapin, dari pada galau"
"Tapi aku tidak tahu bisa jemput Milo atau tidak"
"Kamu berantem sama duda satu anak itu?"
"Apaan sih? Namanya Yeonjun, jangan bilang duda satu anak terus"
"Iya maksudnya aku itu, bapaknya si Yunjin"
"Yujinnnn"
"Mck iya iya deh, ya namanya aku lupa"
"Tidak berantem. Tapi daddy ngelarangku buat dekat sama dia"
"Kau kan anak kesayangan dikeluarga ini"
"Bukannya hyung yang disayang?"
"Aku disayang? Mereka lebih khawatir tentangmu dek. Daddy tuh udah nganggap kamu kaya benda hidup paling mahal yang ada di rumah ini. Dia begitu karena dia sayang sama kamu, dia gak mau kamu disakitin orang, sementara dia aja gak pernah nyakitin kamu"
"Dia nyakitin aku akhir - akhir ini, aku kecewa sama sikap daddy"
"Iya. Aku tau kau kesel karena merasa tidak dibebasin. Tapi tetap saja daddy begini karena dia sayang sama kamu, kau harus ngerti juga posisi daddy yang tidak mau ngelihat anaknya itu terluka, kau juga tidak tahu apa yang ada didalam pikiran ayahnya Yujin itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy 18+
FanfictionYeonjun hanyalah seorang Ayah muda yang mengurus anaknya yang berusia 1 tahun sendirian, pasangannya meninggal dunia setelah melahirkan anak pertama mereka. Yeonjun berjanji tidak akan menikah lagi, tapi semuanya berubah setelah ia bertemu dengan pe...